Mungkin anda tahu dengan yang namanya Komodo? “KOMODO
= Konem Molas Do Kin Ronan” ooopppss.....bukan itu maksudnya hahahaha.....
Iya hewan langkah yang menjadi kebanggaan
masyarakat Manggarai Barat khususnya dan NTT umumnya ini, hanya hidup di pulau
Komodo.
Sebuah pulau yang saat ini sudah menjadi Taman Nasional kebanggaan Indonesia
serta sudah ditetapkan menjadi salah satu situs keajaiban dunia yang di
tetapkan oleh UNESCO.
Secara administratif, pulau Komodo termasuk wilayah
Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur,
Indonesia.
Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara
Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang
biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor
komodo.
Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan
dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor.
Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae
Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
Komodo terbukti sebagai kanibal, ia memakan sesama komodo.
Terkadang bayi Komodo yang baru lahir harus
menyelamatkan dirinya sebelum dimakan oleh ibunya. Komodo yang luka pun harus
berhati-hati terhadap komodo yang lain sebelum dia menjadi santapan lezat.
Penduduk sekitar percaya dengan legenda Putri Naga
Komodo. Inilah legenda masyarakat mengenai Putri Naga Komodo.
Legenda Putri Naga Komodo
pada zaman dahulu, menurut dongeng masyarakat di Pulau
Komodo, ada seorang putri cantik, orang memanggilnya Putri Naga Komodo.
Putri cantik ini menikah dengan seorang pria yang bernama Majo. buah pernikahanya melahirkan sepasang
bayi kembar (seorang manusia dan seekor kadal yang kemudian disebut komodo).
Bayi laki-laki dinamainya Si Gerong dan dibesarkan
di lingkungan manusia, sedangkan bayi komodo diberi nama Ora yang selanjutnya
hidup di dalam hutan.
Tahun berlalu, si Gerongpun bertambah dewasa. Suatu ketika, Si Gerong berangkat berburu rusa ke hutan, namun pada saat dia akan mengambil rusa buruannya itu tiba – tiba
seekor kadal raksasa menyergap dan memakan binatang hasil buruan Si Gerong.
melihat kadal raksasa tersebut, Si Gerong pun akhirnya mencoba untuk mengusir kadal tersebut, namun sia–sia.
Kadal itu tetap
berdiri tegak diatas bangkai rusa tersebut dan mengancam Si Gerong dengan
gigi-gigi tajamnya.
Si Gerong memutuskan untuk memanah kadal raksasa
itu, namun tiba –tiba muncul seorang wanita bersinar, yakni Putri Naga yang merupakan ibunda Si Gerong dan Ora (komodo).
Dengan lembut Putri Naga memisahkan Si Gerong dengan kadal itu dan berkata: “Jangan
bunuh binatang ini, dia adalah saudara perempuanmu Ora. Aku melahirkan kalian
berdua. Anggaplah kalian sama karena kalian adalah saudara kembar”.
Sejak saat itu, masyarakat di Pulau Komodo
memperlakukan komodo dengan baik. Komodo bebas berkeliaran di dalam hutan
dengan memangsa babi hutan, rusa serta binatang hutan lainnya.
Bagi komodo yang
sudah tidak bisa mencari mangsa sendiri, mereka diberi makan oleh manusia.”
Berdasarkan legenda
tersebut diduga benar bahwa ada kedekatan antara Varanus Komodo dengan warga
sekitar Taman Nasional Komodo hal tersebut dibuktikan dengan adanya warga yang tetap
mendiami pulau kecil yang dibilang ekstrim tersebut.
Dikatakan ekstrim
karena komodo yang dikenal sebagai predator yang paling berbahaya, termasuk
manusia. Apalagi jika tercium darah segar, namun sampai saat ini masyarakat
sekitar masih tetap bertahan di pulau kecil nan indah tersebut.
Komodo bahkan
berkeliaran dibawah kolong rumah penduduk ini merupakan bukti kedekatan kedua
spesies berbeda yang dilahirkan dari rahim yang sama tersebut.
Penulis: Antonius Rahu, pemerhati adat
dan Budaya Manggarai.
Sumber Legenda: Baliho di TNK diterjemahkan dari tulisan asli berbahasa Inggris
Baca Juga