katedral Larantuka |
Di kota ini mayoritas penduduknya beragama katolik, dan merupakan kota paling terkenal didaratan flores. Terkenal karena memiliki tempat wisata Rohaninya bagi orang katolik.
Smana Santa merupakan warisan peninggalan portugis yang hingg saat ini masih terpelihara oleh penduduk setempat dan menjadi wisata rohani ketika hari raya paskah tiba.
patung Mater dolorosa |
Walalupun masih simpangsiur, tetapi menurut masyarakat setempat, kerajaan ini semula didirikan oleh seorang tokoh bernama Watowele, yang berasal dari Gunung Ile Mandiri, bersama dengan Pati Golo Arakian, keturunan dari kerajaan Wahale.
Tidak seperti kerajaan di Jawa dan Sumatera yang memiliki cakupan wilayah kekuasaan yang luas, Larantuka tergolong kerajaan yang kecil, baik secara luas wilayah maupun kebudayaan yang membentuknya. Wilayah dari Larantuka sendiri banyak diisi oleh berbagai pendatang seperti dari Jawa dan Ambon.
Gunung Ilemandiri |
Namun, karena komoditas yang dihasilkan oleh wilayah ini sangat laku di perdagangan internasional, Portugis pun tertarik membangun koloni. Semangat penyebaran agama pun tidak terlepas dari kondisi ini.
Kerajaan Larantuka mengalami lika-liku sejak berdiri dari tahun 1600. Setelah sebelumnya dikuasai oleh Portugis, kerajaan ini jatuh di tangan Belanda pada tahun 1859, setelah adanya konflik antara Portugis dengan Belanda. Meski begitu, semua kegiatan ritual tetap dilakukan seperti sebelumnya.
patung mater dolorosa |
Ritual adat
Meskipun ajaran katolik masuk dalam kerajaan ini, namun ritual yang telah ada sejak zaman leluhur tetap dilakukan. Salah satunya yang tidak bisa ditinggalkan adalah ritual persembahan hewan ternak pada setiap upacara tradisional.
patung tua Ma |
Peramalan ini dilakukan oleh ketua suku dengan melihat urat hewan yang disembelih. Uniknya, jika hasil dari ramalan tersebut adalah kabar baik, maka semua orang akan bersukacita. Sebaliknya, jika hasilnya adalah kabar buruk, maka semua orang akan melakukan musyawarah untuk menemukan penyelesaiannya.
khusus Wilayah Denpasar |
Raja Larantuka
Sebagai Kerajaan Katolik, raja memiliki kekuasaan dan peran dalam urusan agama. Misalnya, raja memiliki wewenang untuk mengatur kegiatan mengaji semana, doa selama masa prapaskah secara bergilir. Selain itu, raja juga dianggap sebagai sosok yang berhak membuka pintu Kapela Tuan Ma untuk memulai segala upacara yang akan diselenggarakan. Tidak hanya itu, raja juga memiliki posisi penting dalam Prosesi Jumad Agung.
Hubungi kami di WA 082342994060 untuk pemasangan Iklan |
prosesi jumat agung inilah yang memgundang perhatian dari wisatawan manca negara, karena di Larantuka, berbeda dengan prosesi jumat agung di tempat lainya, disana ada yang namanya Smana Santa.
selain itu memaski kota ini kita akan menemukan patung-patung kudus orang Katolik disetiap persimpangan jalan, itulah yang menjadikan kota ini bagaikan kota Nazaret di pulau Flores.
Tertarik untuk mengunjungi Larantuka? silakan.......
Penulis: Pemerhati Budaya saat ini menetap di Bali Indonesia