Wigilia, tradisi malam Natal di Polandia setiap tanggal 24 Desember. Photo credit: wikipedia |
[Congkasae.com/Artikel]Polandia meruapakan salah satu negara
di kawasan Eropa dengan mayoritas penduduknya beragama Katolik. Natal di Negara ini tentu saja menjadi salah
satu perayaan yang paling penting.
Saking pentingnya perayaan natal,
Negara Polandia menetapapkan liburan natal selama dua hari yakni pada tanggal 25-26
Desember. Dua hari ini ditetapkan
sebagai hari libur resmi Polandia dan selama 2 hari ini, semua toko dan pusat
perbelanjaan ditutup.
Pada saat perayaan natal seperti saat ini,
kota-kota besar di Polandia terasa semakin sepi, tanpa pengunjung dan
aktivitas. Hal tersebut terjadi di hampir seluruh pelosok negeri itu.termasuk
di kota Warsawa.
Hal ini dapat terjadi karena beberapa
hari sebelumnya orang-orang di negara ini sudah banyak yang pulang kampung alias mudik
untuk berkumpul dengan keluarganya.
Ini karena sebenarnya tradisi Natal
yang utama di Polandia bukanlah perayaan pada hari Natal tanggal 25 Desember
itu sendiri, melainkan pada malam Natal (Christmas eve) sehari
sebelumnya.
Mengutip Polandesia.com, pada tanggal 24 Desember, orang-orang
Polandia berkumpul bersama keluarganya untuk merayakan tradisi malam Natal yang
disebut Wigilia (dibaca Vigilia).
Momen Wigilia ini
bukan hanya sekedar jamuan makan malam biasa, akan tetapi terdapat
kekhususannya. Pada malam Wigilia ini, meja makan ditutup dengan taplak putih
dan dibawah taplak seringkali ditaruh beberapa jerami.
Jerami tersebut
melambangkan simbol palungan tempat Kristus dilahirkan, juga selalu ada 1 kursi
makan tambahan yang disiapkan bila sewaktu-waktu ada tamu atau orang asing yang tiba-tiba datang karena
mencari makan atau tempat menginap.
Dalam tradisi yang
dianut oleh orang Polandia, pada malam Wigilia tidak ada orang yang sendirian, pada malam Natal ini. Menu dalam hidangan Wigilia pun biasanya terdiri dari 12
masakan dengan syarat, tidak boleh dari daging.
Menu yang populer disajikan adalah
sup jamur atau bit, uszka (semacam dumpling/pastel isi
jamur), pierogi (isinya bisa macam-macam: bisa sauerkraut,
jamur, keju atau buah), ikan (biasanya ikan, ikan herring, mie dengan
poppyseed, kue jahe dan semacam kolak dari buah kering.
Di Negara ini, sebelum menyantap
makan malam, semua orang akan memegang opłatek (dibacanya: opuwatek), semacam
wafer putih tipis.
Bentuknya mirip hosti di misa-misa
Katolik, tetapi oplatek ini bukanlah hosti melainkan hanya simbol dari a
shared meal. Setiap orang kemudian bergantian mengucapkan harapan dan do’a
Natal mereka sabil saling memecahkan sedikit opłatek satu sama lain.
Biasanya opłatek untuk malam Natal ini didapat
dari gereja sehabis ibadah; meskipun tidak dijual dengan harga tertentu, tetapi
orang-orang biasanya memberikan donasi kecil ke gereja sebagai gantinya.
Begitu populernya opłatek ini saat Wigilia, sehingga
orang-orang Polandia kadang kala menyelipkan secuil opłatek di kartu Natal yang mereka kirimkan
sebagai simbol berbagi jamuan malam Natal dengan saudara atau keluarga mereka
di luar negeri.
Jika sudah selesai menyantap
hidangan, acara biasanya dilanjutkan dengan bernyanyi lagu-lagu Natal
(semacam Christmas carol) yang disebut kolędy dan membuka kado-kado Natal, utamanya
untuk anak-anak.
Akan tetapi berbeda dengan di
Amerika, peran Santa Claus tidak menonjol di Polandia. Jadi kado-kado Natal
tersebut tidak disebutkan berasal dari Santa Claus.
Setelah itu, banyak orang yang
menyempatkan pergi ke gereja untuk mengikuti Misa Natal Tengah Malam (biasanya
sampai jam 02;00 dini hari). Tidak heran, ujung-ujungnya orang-orang Polandia
telat bangun justru pada saat hari Natalnya
Di kota Warsawa pada
saat natal seperti ini kondisinya sangat
sepi tanpa kehidupan, bahkan lebih sepi dari kota Jakarta ketika
Lebaran.
Semua took atau pusat
hiburan tutup, jalanan kosong karena orang-orang pada mudik, dan cuaca di bulan
Desember yang dingin dan mendung semakin menambah kelabu kota ini.
Tambah sedih karena
tidak ada ibadah Natal di gereja internasional (gereja berbahasa Inggris untuk
orang asing) pada tanggal 25 Desember-nya.
Kebanyakan keluarga
ekspatriat pada liburan Natal memang memilih berlibur pulang ke negaranya
sampai tahun baru.
Pusat perbelanjaan tampak sepi |
Di Warsawa ini memang lebih meriah
saat menjelang Natal, dengan adanya Christmas Sale atau Christmas
Market – tetapi itu semua tutup sejak sehari sebelum Natal.
Biasanya pada tanggal 24 Desember, toko-toko
di kota ini hanya buka sampai jam 4 sore. Kalau ada yang ingin mengalami White
Christmas di Polandia, belum tentu juga saljunya turun saat Christmas.
Seperti 3 tahun terakhir ini saljunya
tidak pernah turun pada saat Natal. Pokoknya kesannya jauh dari bayangan
kemeriahan Natal di luar negeri seperti yang diceritakan di film-film.**