Ulumbu Manggarai Flores NTT, Foto: Net |
Sebagai orang Manggarai, tentunya sangat kenal dengan nama Ulumbu. Ya Ulumbu, merupakan salah satu tempat yang populer bagi orang Manggarai.
Kepopuleran ini tentu bukanlah tanpa alasan, pasalnya sebagian masyarakat Manggarai pada umumnya masih menaruh harapan pada Ulumbu.
Harapan dan cita-cita yang sejak dulu tersimpan apik dalam benak orang Manggarai. Mimpi orang Manggarai akan penerangan yang kabarnya akan menggantikan peran lampu pelita di malam hari.
Ulumbu merupakan salah satu spot yang menyimpan energi berupa gas alam dan panas bumi yang konon katanya akan menjadi sumber pemasok energi listrik di Manggarai Raya.
Sampai saat ini pengerjaan proyeknya tengah dikebut. Lantas seperti apa kisah Ulumbu? Konon katanya pada jaman dahulu kala, Ulumbu merupakan salah satu kampung.
Kampung tersebut dihuni oleh ratusan warga.
Semua warga kampung tersebut berprofesi sebagai petani.
Orang Manggarai kala itu mengenal dua musim yakni wulang ckeng (musim tanam) dan wulang kaeng bo (musim liburan).
Di kampung itu terdapat dua orang ibu yang sudah lanjut usia. Yang satu menderita buta sedangkan yang satunya lagi menderita lumpuh.
Suatu waktu, ketika wulang ckeng tiba, semua warga kampung sibuk berkebun. Kecuali dua orang ibu lanjut usia yang tinggal di kampung tersebut.
Ketika hendak menanak nasi, si buta tidak bisa menyalakan api, lantaran tidak memiliki api. Ia lalu meminta bantuan pada tetangganya si Lumpuh agar dibawakan api.
Namun bagaimana bisa? Keduanya sama-sama tidak bisa keluar rumah. Ide kreatif pun dikeluarkan si buta.
Agar api tersebut bisa sampai ke rumahnya, si Buta menyuruh si lumpuh untuk mengikatkan api tersebut di ekor seekor anjing.
Hal tersebut dituruti si lumpuh, api lalu diikatkan di ekor anjing tersebut. Agar api sampai ke rumah si buta, Ia memanggil anjing tersebut.
Anjing itu kemudian lari terbirit-birit dengan api yang menyala-nyala di ekornya. Api itu memang sampai ke tangan si buta.
Namun sayang, tindakan yang tidak patut ini rupanya mendatangkan murkah dari sang penguasa alam (empo) setempat.
Empo lantas menghampiri si buta yang tengah menanak nasi. Empo bertanya pada si buta "ngoeng mblek ko kar? "tanya empo.
Si buta menyahut "ngoeng mblek empo, "jawabnya pada sang penguasa alam itu.
Seketika itu juga, kampung Ulumbu dikutuk oleh penguasa alam. Kampung Ulumbu lenyap beserta dua orang ibu lanjut usia dan anjing mereka.
Kampung tersebut berubah jadi bebatuan gosong dan panas berlumpur. Bagaikan nasi yang dimasak oleh si buta. Sampai saat ini Ulumbu tetap seperti itu.
Namun kutukan tersebut rupanya membawa berkah. Setelah pemerintah melakukan eksplorasi pada spot Ulumbu.
Kabarnya Ulumbu akan menjadi pembangkit listrik yang akan menerangi Manggarai Raya.
Menggantikan peran lampu pelita di waktu malam. Semoga impian itu segera terwujud. ***