[Congkasae.com/Kreba] Selin Matrhinus, akhirnya terpilih sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Keristen Artha Wacana Kupang (FKIP UKAW Kupang) untuk periode 2018-2019 mendatang.
Dalam orasi politiknya di depan Forum Rapat Umum Anggota, FKIP-UKAW yang digelar belum lama ini, Selin Martinus mengingatkan Mahasiswa tentang tanggungjawab besar yang berperan sebagai Pelopor perubahan selalu berada pada garda terdepan, di tengah kondisi bangsa yang dicekik Problematika ekonomi-politik.
"Pendidikan yang seharusnya menajadi fondasi utama pembangunan bangsa menciptakan generasi-generasi produktif untuk Bangsa, Tanah Air dan Rakyat Indonesia," kata Marthinus.
Menurutnya, Pendidikan saat ini, hanya menciptakan generasi-generasi bermental tenaga buruh di pabrik karena sokongan kapitalisme telah mendesain sektor pendidikan sebagai aparatus ideologi hegemoni dengan menjadi tenaga kerja buruh.
Karenanya Martinus berpendapat, pendidikan harus dijalan sesuai Pancasila dan konstitusi UUD 1945 sebagai landasan utama.
Dia menambahkan, Kampus UKAW adalah kampus yang berlandaskan nilai-nilai kristiani, maka dari itu nilai kekristianan ini harus diterapkan pada wajah kampus lewat tindakan.
"Problematika kampus saat ini menjadi tanggungjawab kita bersama yaitu seluruh Mahasiswa FKIP-UKAW dan diperjuangan secara kolektif,"tambahnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Dekan III FKIP-UKAW Dr. Andreas J.F. Lumba. Menurut Lumba, orang yang terpilih menjadi ketua dan sekretaris BPM itu merupakan hasil keputusan Forum Rapat Umum Anggota atau keputusan Mahasiswa FKIP-UKAW.
"Seorang pemimpin memiliki tugas dan tanggungjawab yang diselesaikan, karena Kepemimpin kita dinilai jika kita dapat melaksanakan tugas sebagai seorang pemimpin,"tegasnya.
Karenanya Ia menghimbau para Mahasiswa FKIP-UKAW agar terus bergabung di Lembaga Kemahasiswaan untuk belajar bersama dan berjuang bersama agar terlatih jiwa dan mental kepemimpinan, Oraganisasi yang akan membesarkan jiwa kepemimpin bukan IPK atau Nilai semata.
"Nalai itu tidak ada gunanya jika tidak memiliki power atau kualitas pada diri anda. IPK hanya sebatas formalitas karena anda akan diuji ketika anda berada di lapangan pekerjaan,"ucapnya.