Hal tersebut bukan tanpa alasan, mengingat, selama ini mahasiswa yang berada di kota Samarinda hampir tak pernah disebut di beberapa media massa.
Mungkin karena mayoritas mahasiswa Manggarai dan NTT umumnya lebih sering melanjutkan pendidikannya ke pulau Jawa dan Bali atau Makassar ketimbang kota-kota lainnya.
Namun, anggapan tersebut ruapanya kurang tepat. Karena di kota Samarinda, ada komunitas Mahaiswa Manggarai namanya Persatuan Mahasiswa Manggarai Samarinda (PMMS).
PMMS ini memang baru seumuran jagung, yakni baru terbentuk pada 17 Juli 2017. Terbentuknya PMMS ini karena selama ini di kota Samarinda belum memiliki wadah pemersatu bagi mahasiswa asal Manggarai.
Mereka masih terpecah dan cendrung membentuk komunitas berdasarkan kampung atau desanya. Namun saat ini mereka telah memiliki rumah besar yang menjadi Mbaru Gendang sendiri namanya PMMS.
Untuk menyatukan anggotanya, serta membentuk struktur kepengurusan pada tanggal 28 Oktober 2017 PMMS mengadakan Musyawara Besar perdananya. Dalam musyawara kali ini PMMS melibatkan mahasiswa Manggarai yang berada di kota Samarinda.
Musyawara tersebut dilaksanakan di asrama KTT (Kabupaten Tanah Tidung) Musyawara kali ini juga berhasil menjadikan Alfonsius Fandy Cengkar sebagai ketua umum PMMS.
PMMS saat ini memiliki beberapa program kerja yang sudah disepakati secara bersama. Program kerja tersebut bertujuan untuk menyatukan sesama mahasiswa Manggarai yang menempuh studi di kota Samarinda.
Meski memang kota Samarinda jauh dari Flores Manggarai, namun mereka tetap solid sesuai dengan sumboyan yang dipegang teguh orang Manggarai yakni "Nai Ca Anggit Tuka Ca Leleng"
Penyunting Akhir: Antonius Rahu