Bone Resa Pengusaha sukses asal Ngada |
[Congkasae.com/Lejong] Bagi sebagian orang, nama Bone Resa mungkin tidak terlalu dikenal, namun nama tersebut sangat populer di kalangan warga Ikatan Keluarga Ngada Bali (IKADA) Bali.
Mengingat pria kelahiran Ngada Flores NTT itu terbilang cukup sukses dalam membangun karier dan usahanya.
Saat ini, pria yang akrab disapa om Bone ini telah memiliki
bisnis properti dan tempat karoke di Labuan Bajo Manggarai Barat, Flores NTT,
dengan omset puluhan juta per bulan.
Namun siapa yang menyangka, dibalik kesuksesan Bone Resa,
terselip kisah yang cukup menginspirasi.
Pada tahun 2002, Bone
bekerja sebagai direktur utama di salah satu hotel di Bali. Bom Bali pertama
pun mengguncang Bali. Hal tersebut berimbas pada sektor pariwisata Bali. Banyak
pengusaha hotel dan restoran yang gulung tikar, termasuk hotel tempat kerja
Bone Resa.
"Waktu itu pihak manajemen hotel memberikan opsi, kalau ada karyawan yang mau resign pihak hotel akan memberikan semacam uang pesangon, setelah saya pikir-pikir lebih baik saya memilih resign dan memperoleh uang pesangon untuk saya bisa buka usaha,"kata Bone kepada Congkasae.com baru-baru ini.
Dari uang pesangon yang diperolehnya dari Hotel tersebut,
Bone Resa memutuskan untuk membuka usaha dibidang distributor pisang.
Bone mulai memasok pisang dari Flores ke Bali.
Awal-awalnya bisnis tersebut sangat menguntungkan. Namun pada bulan Februari
2003, gelombang laut yang sangat tinggi menyebabkan kapal Fery penyebrangan
Labuan Bajo-Sape berhenti beroperasi.
Akibatnya tiga truk Pisang milik Bone
Resa pun membusuk, ia menderita kerugian hampir puluhan juta.
"Saya punya pisang waktu itu harus dibongkar di tempat pembuangan akhir, dan itu menyebabkan saya ditegur karena bau kulit pisang yang sangat mengganggu masyarakat sekitar,"tambah Bone.
Kegagalan yang dialami Bone Resa kali ini rupanya tidak
menyurutkan niatnya untuk berbisnis. Terbukti Bone tidak kapok menekuni dunia
bisnis.
Kali ini alumni SMA Negeri 1 Bajawa ini beralih ke bisnis batu dan kayu
Jati. Ia menjadi suplayer pertama yang menjual batu dan kayu jati
dari Flores ke Bali.Bisnis ini pula yang menghantarkannya ke gerbang
kesuksesan.
"Saya menjadi pemasok batu dan kayu Jati dari Flores ke Bali, kualitas kayu Jati yang paling baik itu ada di Flores, waktu itu saya masuknya enak di pasaran di Bali karena stok kayu Jati dari Jawa habis, bisnis ini pula yang membuat kondisi perekonomian saya mulai membaik,"katanya.
Pada tahun 2008, Komodo masuk the 7 Wounders, Bone
langsung mengambil keputusan untuk menginvestasikan uangnya ke lahan di kawasan
Labuan Bajo. Ia mulai membangun Villa dan salah satu tempat Karoke yang saat
ini cukup terkenal yakni Esperanza.
"La Esparanza itu berasal dari bahasa Latin artinya pengharapan yang terkabulkan, Esparanza itu omsetnya lumayan,"imbuhnya.
Di puncak kesuksesan bisnisnya Bone Resa bersama isterinya Maria Yasinta juga rupanya memiliki kepedulian khusus di bidang kehidupan sosial
kemasyarakatan.
Terbukti Bone Resa dan isterinya Maria Yasinta telah berkontribusi dalam pembangunan Gereja dan
Masjid di sekitar Labuan Bajo.Mereka juga memiliki kepedulian khusus untuk sektor
pendidikan dengan menyekolahkan anak-anak dari keluarga miskin di Flores.
"Batin saya agak tenang ketika bisa membantu mereka-mereka yang memang membutuhkan bantuan, saya punya impian, ingin menyekolahkan anak-anak yang memiliki kemampuan akademik bagus tapi dari keluarga yang tidak mampu,"ucapnya.
Selain itu Bone Resa dan isterinya juga memiliki mimpi agar bisa mendedikasikan hidup mereka untuk
orang lain, terutama orang-orang yang kecil, orang orang yang butuh bantuan.
Suatu niat mulia Bone Resa yang jarang dimiliki orang kaya pada umumnya.
Ketika ditanyai terkait makna hidup yang didapat Bone Resa, pria yang memiliki hobi motor Gede ini mengaku kesuksesan itu tidaklah bersifat instan.
"Kesuksesan yang saya raih saat ini tidaklah instan, ada proses panjang yang sudah saya lalui sebelum mencapai titik yang saat ini saya gapai,"tambahnya.
Artikel ini sudah tayang di Flobamora TV edisi 4 Mei 2018, berikut adalah liputannya.