- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kisah Elias Mengkoa, Guru Honorer di Matim yang Alih Profesi Jadi Pengusaha

    Tim Redaksi | Editor: Antonius Rahu
    03 Februari, 2020, 14:19 WIB Last Updated 2020-02-03T07:19:40Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1
    Ilustrasi Congkasae.com

    [Congkasae.com/Kreba] Waktu adalah uang, Itulah ungkapan yang menggambarkan seseorang yang disiplin, pekerja keras dan tekun dalam bekerja.

    Ada banyak cara untuk memperoleh penghasilan, contohnya , dengan bekerja pada sebuah instansi, lembaga/institusi , berwirausaha dan masih banyak pekerjaan lainnya yang mendatangkan uang.

    Apapun profesi yang kita tekuni, pada akhirnya selalu dihadapkan dengan sebuah parameter yang lazim digunakan untuk mengukur kelayakan sebuah profesi yakni uang hasil kerja.

    Karenaya tidaklah mengherankan jika banyak orang yang menkuni sebuah profesi karena alasan yang satu ini.

    Karena alasan ini pulah yang bisa membuat seseorang memutuskan untuk beralih profesi.

    Itulah keputusan yang  diambil oleh Elias Mengkoa, seorang guru honorer yang berasal dari kampung Waekorok  Kisol, Kelurahan Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur.

    Elias yang sebelumnya berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah di kecamatan Kota Komba ini memutuskan untuk banting stir meninggalkan profesinya sebagai pendidik dan memilih berwira usaha.

    Saat ini Elias memiliki usaha percetakan yang khusus melayani jasa print, cetak undangan, Foto, dan sejenisnya.

    Usaha ini sebenarnya telah lama dirintis Elias setidaknya sejak 2017 lalu, namun pada 2019 lalu guru Honorer ini memutuskan untuk berhenti mengajar dan fokus mengurusi bisnisnya.

    Kepada Congkasae.com Marselino Ando, Elias yang memiliki wajah oval ini mengatakan bahwa awalnya usaha tersebut hanya sebagai usaha sampingan saja.

    “ karena pada saat itu saya masih berprofesi sebagai guru honorer,”kata Elias baru-baru ini di tempat usahanya.

    Namun karena besarnya permintaan pasar yang berimbas pada jumlah uang yang masuk ke kantong Elias, pada tahun 2019 lalu pria berkulit putih ini memutuskan untuk berhenti mengajar dan meninggalkan statusnya sebagai seorang guru honorer.
    Elias Mangkoa di tempat usahanya, Foto Congkasae.com/Marselino Ando

    " Keputusan ini memang cukup berat, tetapi sekarang saya merasakan manfaatnya. Sekarang waktu usaha saya lebih banyak, saya buka dari jam 08.00 -pukul 19.00 Wita. Ya.. lumayan, penghasilan saya  per harinya mencapai tiga jratus ribu rupiah dan kalau sebulan mencapai Rp.3.000.000 kadang juga lebih," tutur pemuda yang merupakan alumni STKIP-PI Makassar ini.

    Dengan pendapatan yang dibilang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya kini  dia berencana untuk merekrut 2 orang karyawan khsusus untuk mengurusi usahanya itu.
    Menurut Elias tujuan itu dinilainya searah dengan tujuan awal pendirian usahanya yakni disamping memperoleh keuntungan lebih dari itu yakni untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta mengurangi jumlah pengangguran.

    "Untuk sementara saya bekerja sendiri, tetapi tidak menutup kemungkinan kalau nanti saya merekrut karyawan untuk mempermudah pekerjaan saya dan mengurangi penganguran,"tuturnya.

    Selain itu ia juga berharap, usahanya berjalan lancar dan kiranya nanti , pemda Manggarai Timur bisa melirik usaha kecil miliknya, terutama dari sisi pendanaan.

    Penulis: Marselino Ando
    Editor: Antonius Rahu
    Komentar

    Tampilkan

    ads