- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Bela Diri Pencak Silat dan Upaya Pelestarian Warisan Budaya Nasional

    Tim Redaksi | Editor: Antonius Rahu
    18 Maret, 2020, 08:01 WIB Last Updated 2020-03-18T01:01:18Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1
    Marselino Ando
    ***Oleh Marselino Ando***

    Pencak silat merupakan olahraga bela diri asli Indonesia yang diminati oleh banyak kalangan. Baik itu dikalangan anak-anak,remaja,dewasa dan orang tua.

    Cabang olahraga bela diri ini memiliki banyak aliran atau perguruan seperti, PSHT, GAGAK HITAM, PERISAI DIRI,MERPATI PUTIH,TAPAK SUCI dan perguruan lokal lainnya yang dimana perkembangannya cukup pesat dan bahakan sampai ke Kabupupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT.

    Walaupun sejarah tidak bisa menunjukan secara pasti kapan lahirnya Pencak Silat, namun yang pasti Pencak Silat sudah lahir di Bumi pertiwi sejak peradaban manusia.

    Sejak zaman pra sejarah sudah lahir ilmu bela diri yang sederhana guna mempertahankan hidup dari ganasnya alam.

    Pada zaman penjajahan Pencak silat sangat besar sumbangsihnya dalam mempertahankan negara untuk mengusir penjajah.

    Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Brunei, Singapura dan Tailan sesuai dengan penyebaran suku Bangsa Melayu Nusantara.

    Induk organisasi Pencak Silat di Indonesia adalah, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi Pencak Silat diberbagai negara adalah, Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilatan), yang dibentuk oleh negara Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darusalam.

    Nilai Seni dan Prestasi
    Olahraga bela diri Pencak silat mengandung unsur seni yang sangat banyak dan semua itu memiliki makna yang sangat mendalam.

    Kesenian itu terlihat dari seni gerakan langkah yang semuanya itu merupakan tipikal beladiri ini.

    Menurut Abdur Syukur (Muryono 1998) dalam sucipto, (2001:26-28)Pencak adalah, gerakan langkah keindahan dengan menghindar yang disertakan dengan gerakan berunsur komedi dan dapat dipertontonkan sebagai sarana hiburan.

    Sedangkan silat adalah, unsur teknik bela diri menagkis,menyerang dan mengunci yang tidak dapat diperagakan di depan umum.

    Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran Pencak Silat dengan kekhasan masing-masing. Seperti daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur ada aliran PSHT.

    Setiap 4 tahun di Indonesia diselenggarakan pertandingan Pencak Silat di tingkat nasional dalam Pekan Olahraga Nasional (PON).

    Pencak Silat juga dipertandingkan dalam SEA GAMES (Pertandingan se Asia Tenggara) dan ASEAN GAMES (pertandingan Pencak silat se Asia).

    Di luar Indonesia juga banyak penggemar Pencak Silat seperti di Australia, Belanda, Jerman dan Amerika.

    Di tingkat nasional olahraga ini menjadi salah satu alat pemersatu Nusantara dengan mengadakn turnamen/even hinggah mampu melahirkan prestasi yang gemilang.

    Nilai Budaya dan Harapan
    Pencak Silat juga merupakan warisan luhur bangsa yang diwariskan dari generasi ke generasi dan perkembangannya sangat pesat.

    Banyak perguruan aliran bela diri ini yang tersebar di Indonesia dengan ajarannya masing-masing yang  mengedepankan nilai-nilai Budaya Bangsa Indonesia seperti mengajarkan rasa persaudaraan, gotong royong dan etika serta tidak membedakn suku, ras dan agama.

    Menurut M . Atok Iskandar dkk,(1992:11) Pencak Silat merupakan hasil budaya manusia Indonesia untuk membela atau mempertahankan ekskstensi (kemandirian) dan integritas terhadap lingkungan hidup atau alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna peningkatan Iman dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

    Pada abad ke-21 ini perkembangan bela diri ini semakin pesat dan merambah sampai kempat benua lainnya.

    Saya berharap ditengah perkembangan IPTEK dan persaingan bela diri aliran lain, bela diri pencak silat tetap menjadi pilihan anak bangsa karena mengandung budaya asli Indonesia yang harus terus diwarisi.

    Penulis merupakan alumnus UKAW Kupang saat ini menetap di Manggarai Timur, Flores.
    Komentar

    Tampilkan

    ads