***Oleh Marselino Ando***
Akhir-akhir ini dunia dikejutkan dengan berita yang sangat memilukan. Tersebarnya virus mematikan covid-19 atau yang biasa disebut Corona. Penyakit ini pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember tahun 2019.
Kemunculan penyakit ini diduga berhubungan dengan pasar grosir makanan laut yang menjual hewan hidup.
Menurut Word Heald Organization (WHO) ,cara virus corona menyebar melalui tetesan kecil yang keluar dari mulut atau hidung ketika mereka yang teriveksi virus bersin atau batuk.
Tetesan itu kemudian mendarat di benda/permukaan yang kemudian disentuh orang sehat. Virus corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh orang sehat ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona.
Di negara Cina sendiri sekitar 2000-an pasien yang meninggal karena virus ini. Penyebaran virus ini cukup cepat sampai ke belahan benua lain melalui wisatawan-wisatawan yang terpapar virus ini.
Virus yang menjadi momok menakutkan umat manusia ini juga sudah tersebar sampai ke negara kita tercinta INDONESIA sejak akhir januari 2020 melalui wisatawan-wisatawan mancanegara yang sudah terpapar virus corona.
Berdasarkan berita yang saya pantau melalui media online, cetak dan elektronik dalam negeri sekitar 15 pasien virus corona meninggal, 13 orang sembuh, 90 orang sedang dirawat dan 42 orang menjalani isolasi mandiri di Rumah sakit khusus.
Penyebaran virus ini diibaratkan seperti jamur yang tumbuh di musim hujan dengan tingkat kecepatan penyebaran yang cukup cepat, makanya masyrakat diharapkan selalu mengikuti petunjuk-petunjuk dari medis agar tidak terjangkit virus ini.
Berita Hoaks
Rupanya ada juga individu-individu dan sekelompok orang dengan moral buruk yang sengajah memperkeruh situasi dengan menyebarkan berita hoax/bohong sehinggah masyrakat takut dan panik.
Tindakn seperti ini sangat merugikan banyak orang dan tentunya selalu ada konsekwensi dan ganjaran bagi mereka yang menyebarkan berita hoax.
Seperti yang terjadi di Surabaya, seorang Ibu rumah tangga yang berinisial NF menyebarkan berita hoax di media sosial Facebook. Tersangka memposting informasi kalau ada pasien yang terpapar virus corona yang tengah dirawat di RSUD Soetomo Surabaya. Dari perbuatan ini tersangka terpaksa diamankan oleh kepolisian setempat.
Perbuatan seperti ini sangat tidak terpuji, pasalnya selain merugikan banyak orang dengan berita hoax, ia sendiri juga merasa sangat rugi karena harus menaggung konsekwensi dari perbuatannya.
Menurut saya, alangkah baiknya kita membagikan berita-berita positif dari pihak medis di akun facebook yang berkaitan dengan cara mencegah agar tidak tertular virus ini.
Kesempatan Berbisnis
Selain menyebarkan berita hoax, ada juga individu-individu dan sekelompok orang yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan untuk lebih banyak mengumpulkan pundi-pundi Rupiah dengan menjual masker dengan harga yang melambung tinggi.
Sebelumnya telah diinformasikan dari pihak yang memiliki otoritas/kewenangan , bahawa masyrakat perlu memakai masker ketika beraktifitas, agar tetesan kecil yang keluar dari mulut/hidung orang terpapar virus ini tidak mengenai kita.
Seperti pantauan saya di media online, cetak dan elektronik , di Belitar masker bermerek OneMed yang biasanya dijual seharga Rp.5000/pak meningkat menjadi Rp.25.000/pak.
Hal serupa juga terjadi di Jakarta utara, masker merek sensi yang biasanya dijual seharga Rp.18.000/ kotak meningkat hingga Rp.200.000/ kotak.
Karena ketakutan akan virus dengan momok yang menakutkan ini, terpaksa masyrakat membeli masker agar tidak terjangkit virus corona meskipun mereka membeli dengan harga yang cukup tinggi.
Menurut saya, tindakan seperti ini tidak mencerminkan rasa duka yang mendalam terhadap insiden ini. Sebaiknya masker dijual dengan harga yang terjangkau, lebih bagus lagi kalau dibagikan secara cuma-cuma demi rasa solidaritas dan kemanusiaan.
Penulis merupakan alumnus UKAW Kupang saat ini menetap di Manggarai Timur.