ketua DPD Paguyuban keluarga Flobamora Kab. Kotawaringin Timur, Martinus Jehamun bersama Maksimus dan Mince/Foto Humas Flobamora, Nardianus Virgo |
[Congkasae.com/Kereba] Merantau merupakan
salah satu pilihan yang bisa diambil ketika sesorang mengalami kebuntuhan
terutama terkait pekerjaan.
Namun ada pula yang memilih merantau hanya
sekedar mencari pengalaman atau alasan melanjutkan pendidikan.
Lancarnya arus transportasi berbiaya murah
juga bisa jadi pendongkrak populasi para perantau yang mencari sesuap nasi di
tanah orang.
Hal itu rupanya dialami oleh para pekerja asal
NTT yang mencari sesuap nasi di Kalimantan.
Pasalnya di tanah Borneo itu kabarnya
populasi warga NTT semakin hari semakin bertambah, mayoritas mereka bekerja
sebagai buruh pabrik di perkebunan kelapa Sawit, Guru, Pengacara dan sederet
profesi lainnya.
Makin meningkatnya jumlah perantau asal NTT
di Kalimantan rupanya mulai dipikirkan oleh pendahulu yang telah lama merantau
di pulau itu.
Salah satunya di kabupaten Kotawaringin
Timur yang menjadi pusat konsentrasi warga NTT. Para pendahulu mulai memikirkan
strategi untuk menyatukan para perantau yang bekerja di perusahan-perusahan di
lokasi berbeda.
Salah satu masalahnya adalah ketika
mengalami kendala dengan gaji yang tidak dibayar oleh perusahan, Sakit atau
meninggal dunia.
Diperlukan
sebuah wadah yang bisa menyatukan semua warga beretnis NTT, sehingga bisa
mengatasi setiap persoalan yang dialami.
Maka pada 26 Januari 2020 lalu, hasil
rembuk bersama beberapa tokoh pendahulu yang merantau ke Kotawaringin Timur
melahirkan sebuah Paguyuban Keluarga Flobamora Kabupaten Kotawaringin Timur.
Hal itu disampaikan oleh Nardianus Virgo yang sekaligus didapuk menjadi
staf humas Flobamora Kotawaringin Timur.
Kepada Congkasae.com Nardi berujar bahwa
sejauh ini pembentukan paguyuban Flobamora di Provinsi Kalimantan Tengah memang
telah dibentuk di 14 kota.
“Hal ini didasari oleh semangat
kekeluargaan yang tercermin dalam asas paguyuban yaitu Fraternite Magnum Est,
yaitu persaudaraan adalah yang mulia,”demikian Nardianus Virgo kepada
Congkasae.com Minggu petang.
Nardianus mengakui jika kehadiran Flobamora
sebagai wadah pemersatu warga NTT di Kalimantan Tengah adalah jawaban dari kerinduan
yang telah lama didengungkan oleh para perantau NTT khususnya di wilayah
kabupaten Kotawaringin Timur.
“Hal ini tentunya menjawab keinginan perantau
asal NTT untuk hidup bersama-sama dan
sama-sama hidup di tanah rantau,”tambah Nardi.
Ia juga menambahkan paguyuban Flobamora
untuk wilayah Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur sendiri dinakhodai oleh Martinus Jehamun selaku Ketua DPD, Darius Dedi sebagai wakil dan Martinus Andreas
Dendi sebagai sekretaris.
“Pemilihan kepengurusan inti melibatkan
masyarakat NTT yang bekerja di wilayah Sampit dan sekitarnya,”ucapnya.
Menurut Nardi, para pengurus ini secara
administrasi memang telah ditetapkan sebagai pengurus inti namun sampai saat
ini belum dilantik oleh pengurus Dewan Pimpinan Pusat Paguyuban Keluarga Flobamora
Palangkaraya yang dijabat oleh Gregorius Doni Senun selaku ketua DPP, Emanuel
Milo selaku dewan penasehat.
Kendati demikian Nardi mengakui hal itu
tidak menyurutkan rasa kebersamaan para perantau NTT di Kotawaringin Timur.
Nardi mencontohkan bagaimana sepak terjang
paguyuban ini khusus untuk penyelesaian masalah yang berkaitan dengan hak
seorang karyawan dengan perusahaan sawit.
“Baru-baru ini, ketua DPD Paguyuban
Flobamora Kabupaten Kotawaringin Timur bapak Martinus Jehamun bersama dua
pekerja yaitu Maksimus dan Mince yang
berasal dari Soe melakukan pendampingan terhadap penyelesaian pesangon kepada
pihak PT. MAP. Alhasil dalam pendampingan beliau penyelesaiannya dapat berjalan
dengan lancar,”kisah Nardi.
Ia juga berujar tugas Flobamora nantinya tidak
hanya terkait masalah advokasi atau pendampingan kepada masyarakat NTT di Kabupaten
Kotawaringin Timur, namun juga kunjungan kepada masyarakat NTT yang sakit di
rumah sakit.
“Selama ini keluarga Flobamora sering
mengunjungi masyarakat NTT di rumah sakit Dr. Murdjanih Sampit. Ini menandakan
bahwa kehadiran paguyuban keluarga Flobamora bisa memberikan keringanan dalam
menyelesaikan suatu masalah,”demikian Nardianus Virgo.
Penulis: Antonius Rahu
Editor: Hermina P