- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Warga NTT di Kotawaringin Kalteng Bentuk Paguyuban Flobamora

    Tim Redaksi | Editor: Antonius Rahu
    15 Maret, 2020, 19:57 WIB Last Updated 2020-03-15T12:57:31Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1
    ketua DPD Paguyuban keluarga Flobamora Kab. Kotawaringin Timur, Martinus Jehamun bersama Maksimus dan Mince/Foto Humas Flobamora, Nardianus Virgo


    [Congkasae.com/Kereba] Merantau merupakan salah satu pilihan yang bisa diambil ketika sesorang mengalami kebuntuhan terutama terkait pekerjaan.

    Namun ada pula yang memilih merantau hanya sekedar mencari pengalaman atau alasan melanjutkan pendidikan.

    Lancarnya arus transportasi berbiaya murah juga bisa jadi pendongkrak populasi para perantau yang mencari sesuap nasi di tanah orang.

    Hal itu rupanya dialami oleh para pekerja asal NTT yang mencari sesuap nasi di Kalimantan.

    Pasalnya di tanah Borneo itu kabarnya populasi warga NTT semakin hari semakin bertambah, mayoritas mereka bekerja sebagai buruh pabrik di perkebunan kelapa Sawit, Guru, Pengacara dan sederet profesi lainnya.

    Makin meningkatnya jumlah perantau asal NTT di Kalimantan rupanya mulai dipikirkan oleh pendahulu yang telah lama merantau di pulau itu.

    Salah satunya di kabupaten Kotawaringin Timur yang menjadi pusat konsentrasi warga NTT. Para pendahulu mulai memikirkan strategi untuk menyatukan para perantau yang bekerja di perusahan-perusahan di lokasi berbeda.

    Salah satu masalahnya adalah ketika mengalami kendala dengan gaji yang tidak dibayar oleh perusahan, Sakit atau meninggal dunia.

     Diperlukan sebuah wadah yang bisa menyatukan semua warga beretnis NTT, sehingga bisa mengatasi setiap persoalan yang dialami.

    Maka pada 26 Januari 2020 lalu, hasil rembuk bersama beberapa tokoh pendahulu yang merantau ke Kotawaringin Timur melahirkan sebuah Paguyuban Keluarga Flobamora Kabupaten Kotawaringin Timur.

    Hal itu disampaikan oleh  Nardianus Virgo yang sekaligus didapuk menjadi staf humas Flobamora Kotawaringin Timur.

    Kepada Congkasae.com Nardi berujar bahwa sejauh ini pembentukan paguyuban Flobamora di Provinsi Kalimantan Tengah memang telah dibentuk  di 14 kota.

    “Hal ini didasari oleh semangat kekeluargaan yang tercermin dalam asas paguyuban yaitu Fraternite Magnum Est, yaitu persaudaraan adalah yang mulia,”demikian Nardianus Virgo kepada Congkasae.com Minggu petang.

    Nardianus mengakui jika kehadiran Flobamora sebagai wadah pemersatu warga NTT di Kalimantan Tengah adalah jawaban dari kerinduan yang telah lama didengungkan oleh para perantau NTT khususnya di wilayah kabupaten Kotawaringin Timur.

    “Hal ini tentunya menjawab keinginan perantau asal NTT untuk hidup bersama-sama   dan sama-sama hidup di tanah rantau,”tambah Nardi.

    Ia juga menambahkan paguyuban Flobamora untuk wilayah Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur sendiri  dinakhodai oleh  Martinus Jehamun selaku Ketua DPD,  Darius Dedi sebagai wakil dan Martinus Andreas Dendi sebagai sekretaris.

    “Pemilihan kepengurusan inti melibatkan masyarakat NTT yang bekerja di wilayah Sampit dan sekitarnya,”ucapnya.

    Menurut Nardi, para pengurus ini secara administrasi memang telah ditetapkan sebagai pengurus inti namun sampai saat ini belum dilantik oleh pengurus Dewan Pimpinan Pusat Paguyuban Keluarga Flobamora Palangkaraya yang dijabat oleh Gregorius Doni Senun selaku ketua DPP, Emanuel Milo selaku dewan penasehat.

    Kendati demikian Nardi mengakui hal itu tidak menyurutkan rasa kebersamaan para perantau NTT di Kotawaringin Timur.

    Nardi mencontohkan bagaimana sepak terjang paguyuban ini khusus untuk penyelesaian masalah yang berkaitan dengan hak seorang karyawan dengan perusahaan sawit.

    “Baru-baru ini, ketua DPD Paguyuban Flobamora Kabupaten Kotawaringin Timur bapak Martinus Jehamun bersama dua pekerja  yaitu Maksimus dan Mince yang berasal dari Soe melakukan pendampingan terhadap penyelesaian pesangon kepada pihak PT. MAP. Alhasil dalam pendampingan beliau penyelesaiannya dapat berjalan dengan lancar,”kisah Nardi.

    Ia juga berujar tugas Flobamora nantinya tidak hanya terkait masalah advokasi atau pendampingan kepada masyarakat NTT di Kabupaten Kotawaringin Timur, namun juga kunjungan kepada masyarakat NTT yang sakit di rumah sakit.

    “Selama ini keluarga Flobamora sering mengunjungi masyarakat NTT di rumah sakit Dr. Murdjanih Sampit. Ini menandakan bahwa kehadiran paguyuban keluarga Flobamora bisa memberikan keringanan dalam menyelesaikan suatu masalah,”demikian Nardianus Virgo.

    Penulis: Antonius Rahu
    Editor: Hermina P

    Komentar

    Tampilkan

    ads