***Oleh Adriana P. Saran***
Kami tidak dapat berkata kata lagi. Hanya satu seruan kami sebagai bangsa dan warga negara ini adalah,You are Our Heroes. Kalian adalah pahlawan pahlawan kami
Kalau selama ini yang kami baca di buku buku ilmu pengetahuan,bahwa pahlawan itu adalah mereka-mereka yang gugur di medan perang, kali ini kami tidak sedang baca di buku lagi melainkan dengan empat mata menyaksikan dan melihat langsung sosok pahlawan pahlawan itu.
Kami yang nota bene orang awam sama sekali gelap dengan yang namanya kuman, bakteri, virus dan lain lainnya, bahkan terkesan acuh tak acuh dengan itu semua.
Kali ini benar benar disadarkan dengan mewabahnya covid-19 ini. Bagaimana tidak, covid-19 ini merebak begitu pesat yang awalnya kita hanya menontonnya di televisi atau membacanya di internet.
Tentang bagaimana warga Wuhan, Italia, Amerika dan sederet negara lainnya berjuang melawan virus ini, kali ini justru masuk ke negara kita tercinta bahkan di provinsi dan kabupaten kita.
Dan kita sebagai warga diinstruksikan untuk di rumah saja dengan tujuan untuk memutuskan rantai penyebaran covid-19 ini.
Artinya kami yang awam ini bisa santai, tidur tiduran di rumah. Nah, bagaimana dengan nasib sesama saudara kita yang berprofesi sebagai dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya?]
Mereka malah melakukan hal yang sebaliknya mengingat tugas utama yang melekat pada diri merka yang harus keluar rumah untuk menyelamatkan saudara saudara kita yang terpapar covid-19 maupun yang masih berstatus ODP dan PDP.
Bersama Pemerintah, tokoh-tokoh agama, tokoh tokoh masyarakat mereka berjuang siang dan malam demi sebuah Misi Kemanusiaan ini.
Mereka bekerja tanpa kenal lelah dan tanpa pamrih, sekarang ini mereka bekerja bukan hanya karena profesi semata mata lagi tapi sebuah Pengabdian yang benar benar mereka tunjukkan demi menjalankan hukum cinta kasih mereka terhadap sesamanya.
Namun betapa mirisnya di saat mereka sedang berjuang,masih ada yang dengan tahu dan mau melanggar instruksi pemerintah untuk tetap tinggal di rumah,harus mengenakan masker.
Bahkan yang lebih disayangkan lagi dimana ada seorang perawat yang malah ditampar hanya karena teguran untuk memakai masker.
Apakah instruksi itu hanya untuk kepentingan mereka atau keluarga mereka?
Tidak kan....!!
Lalu rasa kemanusiaan kalian yang melakukan hal yang tidak terpuji itu dimana? Bahkan yang paling tidak manusiawi lagi, bagaimana jasad perawat yang positif covid-19 ditolak dimakamkan di tempat asalnya...Yah Tuhaaann.
Wahai saudara saudaraku, kita menjaga jarak,hindari kerumunan, bukan berarti kita menghilangkan rasa kemanusiaan kita.
Kalau boleh memilih, mereka juga tidak mau bekerja dengan resiko yang besar bahkan nyawa mereka taruhannya.
Mungkin mereka hanya mau merawat pasien-pasien yang menderita sakit lain selain covid-19 ini saja.
Tapi mereka tidak bertindak seperti itu, mereka tidak pernah mundur selangkahpun demi misi kemanusiaan mereka.
Bahkan mereka sendiripun rela meninggalkan suami, istri, anak-anak mereka di rumah berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Tidak pulang demi pengabdian yang maha besar dan luar biasa ini. Kalau seandainya organ tubuh kita tercipta dari bahan yang transparan maka kita bisa menyaksikan bagaimana mereka dalam hatinya berontak dan menangis dalam menjalankan misi yang mulia ini.
Mereka rela berjam-jam menahan haus, berjam-jam menahan untuk tidak ke toilet demi menyelamatkan sesamanya yang sedang sakit.
Mereka berjuang untuk kesembuhan sesamanya sampai sampai mereka mengabaikan,mengorbankan diri mereka sendiri
Oleh karenanya sebagai warga yang baik,yang taat dan memiliki rasa kemanusiaan mari kita dukung mereka cukup dengan mentaati instruksi-instruksi yang sudah disampaikan.
Kita boleh makan, minum, sesuka hati kita di rumah sementara mereka tidak, karena dibatasi oleh waktu dan pakaian Alat Perlindungan Diri (APD) yang mereka kenakan.
Semoga kita semua disadarkan dengan kenyataan-kenyataan ini yang terpampang nyata di hadapan kita.
Dan untukmu para pahlawan covid-19, kalian tidak sendiri, kami ada di belakang kalian walau yang kami buat tidaklah sebanding dengan usaha, pengorbanan dan pengabdian kalian.
Kalian adalah Pahlawan Pahlawan kami yang kami saksikan langsung. Terimakasih atas pengabdianmu.
Doa kami semoga senantiasa dikuatkan, diberikan kesehatan serta tetap tabah dan sabar dalam menjalankan Misi muliamu.
Selamat bertugas pahlawanku, pahlawan yang tidak pernah lelah untuk berdiri di garda terdepan demi kesembuhan sesamamu, demi kesembuhan Bumi Indonesia tercinta.
Salut!!!
Penulis merupakan Guru di SMA Negeri 2 Borong, saat ini menetap di Borong Manggarai Timur.