Kades Waling, Feliks Gat, Foto Antonius Rahu/Congkasae.com |
[Congkasae.com/Kereba] Kepala desa Waling Feliks Gat mengatakan sejauh ini terdapat 300 orang warga desa Waling yang sedang berada di daerah rantau.
"Mereka ini perantau yang bekerja di beberapa daerah di tanah air, mulai dari Jakarta, Bali, Makassar, Kalimantan hingga Papua,"katanya kepada Congkasae.com di kediamannya di Waling, kecamatan Borong belum lama ini.
Ia berujar terkait imbas covid-19 pihak desa sudah mendengar adanya keinginan warga untuk kembali ke Waling namun terkendala tarnsportasi.
"Ada yang mau pulang tapi karena tidak ada penerbangan dan kapal jadi ditunda,"tambahnya.
Kendati demikian ia mengatakan sejauh ini terdapat 6 orang warganya yang tengah menjalani masa karantina.
Adapun keenam orang itu menurut Feliks berasal dari Makassar dan Bali,"Ada yang sudah menjalani masa karantina mandiri ada juga yang sedang menjalani masa karantina,"
Terkait prosedur karantina kepada pelaku perjalanan di desanya, demikian Feliks, selama ini pihak desa hanya memberlakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.
"Jadi kami masih memberlakukan karantina mandiri di rumah masing-masing dengan dibantu petugas kesehatan dari polindes suhu tubuh mereka ditest setiap tiga hari,"tambahnya.
Jika selama masa karantina mandiri petugas menemukan indikasi yang mengarah pada covid-19 kades Feliks langsung berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten Manggarai Timur.
"Nanti petugas rumah sakit akan datang menjemput pasien untuk dikarantina di rumah sakit daerah Borong jika ditemukan ada kasus yang mengarah,"katanya.
Ia berpesan kepada perantau asal Waling yang sedang berada di luar untuk tetap jaga kesehatan, tetap patuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.