Kulia merupakan
tingkat pendidikan yang tinggi dan merupakan proses yang wajib dilewati oleh
semua orang yang ingin medapat gelar sarjana.
Untuk menempuh perkuliahan faktor
kemampuan serta niat sangat dibutuhkan. Namun disamping itu juga ada faktor
yang tidak kalah penting juga ketika dibandingkan dengan kemampuan serta niat
yaitu dana.
Jumlah dana sokongan dari orang tua sangat
menentukan perjalanan ataupun proses perkuliahan anaknya kelak.
Ada beberapa kasus yang sering terjadi di
masyarakat dewasa ini misalnya kemampuan anak yang mumpuni, niat kuliah yang tinggi, namun tidak didukung oleh faktor
ekonomi.
Akibatnya
niat melanjutkan pendidikan terganjal oleh faktor ekonomi dan memilih untuk tidak melanjudkan niatnya ke perguruan
tinggi.
Pristiwa seperti
ini sering terjadi, bahkan sudah ada stigma di kalangan masyarakat yang menganggap bahwa perguruan tinggi hanya
diperuntukkan bagi kalangan
menengah ke atas saja.
Apakah ini benar? Tentu saja tidak, orang bijak mengatakan kunci keberhasilan seseorang bukan terletak pada keadaan orang tuanya, tetapi seberapa kuat niat dan tekadnya sendiri.
Lalu, niat
seperti apakah yang dibutuhkan dalam menjawab permaslahan ini? ekspresikan niat
dan tekad tersebut dengan hal- hal yang mendukung.
Contohnya bagi mahasisiwa yang saat ini
sedang melanjutkan pendidikannya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan
uang tanpa menggangu proses perkuliahanya.
Sebut
saja jualan online,
membuat prakarya, jasa pengetikan, editing ataupun hal hal lainnya yang bisa
menghasilkan uang.
Selain itu untuk teman-teman yang kuliah di kota metropolitan, alasan dana alias keuangan bukan lagi suatu
masalah yang cukup serius dalam menempuh pendidikan tinggi.
Pasalnya
saat ini sudah banyak perusahan-
perusahan yang menawarkan pekerjaan bagi mahasiswa.
Apalagi saat ini sudah banyak kampus
yang mejalankan proses perkuliahan pada malam hari, ini tentu saja akan menambah peluang kita dalam menempu
perguruan tinggi.
Memang untuk
menjalankan keduanya dirasa cukup sulit bagi beberapa
orang, bahkan ada beberapa yang gagal menjalankan dua hal ini
( kulia dan kerja).
Sekarang
tergantung niat dan tekad kita sendiri. Pada
saat kerja misalnya sebisa mungkin untuk tidak memikirkan soal perkuliahan.
Hal
itu dilakukan untuk bisa terhindar dari kecelakaan kerja, begitu pula
sebaliknya, saat kulia, ikutlah peroses perkuliahan dengan rajin dan tidak
memikirkan soal pekerjaan.
Agar pikiran kita lebih tenang, proses
ini adalah makanan rutin bagi seseorang yang kuliah sambil bekerja.
Di samping itu
ada beberapa nilai plus untuk seseorang yang
kuliah sambil kerja yaitu, jika mendukung,
setidaknya ilmu yang didapatkan saat perkuliahan dapat langsung dipraktekan di
tempat kerjanya.
Serangkaian kegiatan di atas dengan
sendirinya akan membuat diri kita terbiasa.
Kesuksesan
seseorang sudah ada porsinya masing-masing, niat dan tekat yang kuat akan
mewujudkan usaha.
Disamping usaha ada percaya diri,
kolaborasi antara niat yang baik, tekad yang kuat serta
percaya diri, akan mendatangkan kesuksesan sesuai porsi masing- masing.
Penulis merupakan anak muda
kelahiran Manggarai Timur saat ini menetap di Surabaya.