[Congkasae.com/Kereba] Kisruh portal check point di perbatasan Manggarai dan Manggarai Barat akhirnya menemui titik terang.
Setelah melewati berbagai dinamika yang cukup menyita perhatian publik dalam beberapa hari terakhir Kamis (21/5) kemarin utusan dua kabupaten mengadakan pertemuan di titik check point tepatnya di Weri Pateng, desa persiapan Benteng Redo, kecamatan Lelak.
Hadir dalam pertemuan itu camat Lembor Pius Baut yang mewakili kabupaten Manggarai Barat, sementara dari pihak kabupaten Manggarai tampak diwakili camat Lelak Gondolpus B Nggarang.
Camat Lelak Gondolpus B Nggarang usai mengadakan pertemuan kepada congkasae.com mengatakan bahwa polemik terkait kisruh checkpoint di perbatasan Manggarai sudah diselesaikan dengan baik.
"Hari ini antara pemkab Manggarai dan Manggarai Barat membicarakan pendirian posko bersama, sudah disepakati saya dan camat Lembor tadi untuk kita bangun posko bersama,"kata camat Lelak Gondolpus B Nggarang kepada Congkasae.com di lokasi check point desa Benteng Redo kecamatan Lelak.
Menurut camat Gondolpus pihaknya telah sepakat untuk menyudahi silang sengkarut yang terjadi di perbatasan Manggarai dan Manggarai Barat, dengan membangun satu posko bersama namun tetap tugas dan tanggung jawab masing-masing kabupaten.
"Untuk pelaku perjalanan dari arah Ruteng yang masuk ke wilayah Manggarai Barat itu akan dicheck oleh petugas dari posko Mabar, sementara untuk pelaku perjalanan dari Labuan Bajo menuju Ruteng akan dicheck oleh petugas dari posko Manggarai,"tambah camat Lelak itu.
Gondolpus berujar untuk mengurangi tingkat antrean panjang di lokasi check point, maka kedua kabupaten sepakat untuk mengambil tugas itu secara terpisah.
Pantauan Congkasae.com sekelompok masyarakat tampak membangun portal check point yang berjarak sekitar 15 meter tepat berhadapan dengan posko Weri milik pemkab Manggarai.
Namun Gondolpus Nggarang langsung membantah ketika Congkasae.com mengonfirmasi adanya dua posko di lokasi.
"Posko tetap satu saja, cuman untuk lebih memudahkan lagi di lapangan makanya untuk Mabar hanya urus pelaku perjalanan dari Ruteng saja, makanya mereka bangun portal di sebelah kiri,"terang camat Lelak itu.
Menurutnya situasi pertemuan antara camat Lembor dan dirinya sudah sangat cair, berlangsung dalam suasana keakraban.
Untuk itu ia meminta masyarakat dari kedua kabupaten untuk menyudahi perang opini di dunia maya maupun di dunia nyata.
"Point kita sekarang bagaimana upaya untuk sama-sama menghadapi serangan covid ini, ini adalah misi kemanusiaan,"tegasnya.
Ia mengaku telah menginstruksikan warganya termasuk warga Benteng Redo untuk berhenti membahas polemik portal check point.
"Mari kita fokus pada penanganan covid ini yang paling penting,"pintanya.
Penulis: Berto Jahang
Editor: Antonius Rahu