***Catatan Ani Paga***
Sore ini di tengah hujan deras saya membuka facebook menyimak satu demi satu perkembangan informasi terkait covid 19 yang tengah melanda dunia saat ini.
Tanpa sengaja pada beranda seorang teman yang membagikan video bagaimana seorang perawat salah satu rumah sakit di Surabaya dengan gigih melawan penyakit yang menderanya.
Belum sampai 1 jam aku kembali mendapatkan informasi jika perawat yang tengah hamil dengan usia kandungan 4 bulan itu telah wafat diberondong senjata covid19.
Saya memang tidak mengenal si perawat yang telah mendedikasikan dirinya bahkan merelahkan nyawanya terenggut covid19 demi menyelamatkan pasien lain yang sedang dirawat di rumah sakit.
Naluri seorang ibu dan rasa kemanusiaankupun muncul dan tanpa terasa air mataku jatuh membasahi pipi.
Ari demikian rekan-rekan sekerjanya memanggil namanya. Tangisan teman-temannya bergema di ruang kerja rumah sakit mengantar kepergiannya.
Ari bukanlah sendiri, tercatat beberapa dokter, perawat rela mempertaruhkan nyawa mereka untuk keselamatan orang lain.
Tak peduli dengan resiko yang harus diterima mereka tampil paling depan berperang melawan beringasnya covid19 yang kian hari kian berulah memakan korbannya.
Melihat beberapa perilaku netizen yang terkesan masa bodoh akan himbauan pemerintah untuk tidak berkumpul banyak orang, memakai masker, jaga jarak serta aturan lainnya.
Bahkan mereka masih ramai-ramai belanja ke swalayan, pasar tradisional dan lebih ironis lagi masih beranggapan covid-19 yang tengah melanda sebagai bentuk konspirasi, kemudian menyebar hoaks rasa-rasanya tangan ini ingin menimpuk mereka.
Dimanakah hati nurani mereka ketika menyaksikan video atau membaca data yang telah dirilis secara resmi yang menyebutkan jumlah pasien covid-19 yang hampir tiap hari berguguran.
Apakah masih menunggu virus covid-19 itu merenggut nyawa mereka baru menyadari kalau covid-19 itu bukan sekedar basa-basi.
Sayangilah para dokter, perawat, bidan termasuk petugas medis lainnya, office boy, cleaning service, petugas evakuasi jenazah hingga penggali makam yang secara total bekerja keras demi menyelamatkan nyawa kita semua dan memakamkan jenasah covid19.
Sayangilah dirimu dan keluarga, sahabatmu, pemerintah dengan cara satu saja yang diminta dan tak lebih yakni Ikuti aturan pemerintah terkait penanggulangan covid-19.
Agar kita bisa kembali bekerja mencari nafkah dengan tenang tanpa diintimidasi bayang-bayang ketakutan si cantik Corona.
Jika badai ini berlalu kita harus memberikan apresiasi yang tinggi bagi para dokter dan tenaga medis. Rangkullah mereka dalam doamu.
Penulis merupakan warga Manggarai yang berdiaspora di Jakarta.