***Catatan Ingrida Santriana Nice***
Media sosial adalah, sebuah media yang diperuntukkan bagi kepentingan interaksi sosial dengan dengan smartpgone, gadget dan sejenisnya sebagai platform utama.
Dengan media sosial para penggunanya bisa dengan mudah berbagi, pesan, berupa teks, gambar, audio bahkan video antara pengguna yang satu dengan pengguna yang lainnya.
Saat ini saja media sosial sudah memiliki varian yang dapat dibilang cukup banyak mulai dari yang paling familiar seperti facebook dan whatsaap, Instagram, Twitter dan sejenisnya.
Populasi penggunanya pun kian bertambah, dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Mulai dari Dokter perawat, politisi hingga petani pun menggunakan platform serupa dalam berinteraksi.
Sebagai salah satu penggunanya perempuan diharapkan cerdas dan kreatif, serta mampu menginspirasi orang-orang di sekitarnya.
Pasalnya seperti yang kita ketahui, saat ini ada begitu banyak perempuan yang terlihat cukup aktif menggunakan media sosial ini untuk berbagai macam kepentingan.
Status dan foto selfie bersliweran di lini masa facebook atau instagram, baik anak mudah maupun ibu rumah tangga.
Namun pengamatan penulis menemukan adanya keistimewaan dari pengguna media sosial dari kalangan perempuan ini yang lebih banyak digunakan untuk berbisnis online.
Yah memang sejatinya begitu, berselancar di media sosial harus ada manfaatnya, bukan hanya sekadar online.
Bagi ibu rumah tangga, berbisnis dengan menggunakan media sosial sangat menguntungkan. Paling tidak bisa membantu perekonomian keluarga.
Meski penghasilannya tidak seberapa, yang terpenting segala kebutuhan kecil dalam keluarga bisa terpenuhi tanpa harus sering meminta kepada suami.
Sedangkan bagi wanita karier, berbisnis menggunakan media sosial lebih menguntungkan lagi.
Sebab, sangat membantu untuk menambah penghasilan setiap bulannya.
Kadang sebagian dari hasil berbisnis, dijadikan tabungan untuk masa depan bila saat ini belum berpasangan. Sungguh luar biasa dan menginspirasi bukan?
Dibalik sukanya berbisnis menggunakan media sosial, ternyata ada dukanya juga. Begitu banyak orang yang mencibir. Cibiran yang paling pedas itu ditujukan kepada ibu rumah tangga.
Setiap hari kok bergelut dengan ponsel terus? Memangnya tidak ada kerjaan lain? Anaknya siapa yang urus? Siapa yang masak? Siapa yang menyiapkan makanan? Suaminya siapa yang perhatikan?
Sangat menyakitkan tentunya, kan tetapi cibiran itu bukan alasan yang tepat agar segala bisnis itu tumbang.
Banyak motivasi dibalik cibiran tersebut, entah itu iri hati atau ketidaksanggupan melihat orang lain itu bahagia. Tragis juga ya.
Sebagai perempuan dan ibu rumah tangga yang tangguh, sesakit apapun perkataan orang lain terhadapnya, itu tak akan mampu melemahkan semangatnya.
Sebab, aktif di media sosial menurutnya bukan berati melepas dan meninggalkan segala tugas dan kewajibannya sebagai perempuan dan ibu dalam keluarganya.
Media sosial juga tidak hanya digunakan untuk mengunggah status atau foto, tetapi juga bisa dijadikan partner untuk mempromosikan apa yang sedang menjadi bisnisnya.
Dari rumah saja, lebih menghemat tenaga, pekerjaan rumah masih bisa dikerjakan meski sendiri. Dan tentunya tak kekurangan waktu untuk berkumpul dan bahagia bersama keluarga tercinta.