Lami Wina merupakan sebuah tradisi yang berlaku dalam budaya Manggarai, dimana seorang pria sebagai calon suami harus menghabiskan sebagian waktunya untuk bekerja, menetap di rumah calon mertua sebelum resmi menjalin hubungan serius dengan anak gadisnya.
Catatan Antonius Rahu
[Congkasae.com/Sosial Budaya] Bagi kaum muda Manggarai ada sebuah tahapan yang harus dilalui jika ingin meminang molas Manggarai.
Tradisi itu disebut Lami Wina, ya Lami Wina adalah sebuah tradisi yang diwariskan secara turun temurun biasanya tahapan ini dilakukan sebelum masuk minta.
Lami Wina sendiri berasal dari dua kata yakni Lami yang artinya menjaga, mengamati dan Wina yang berarti istri.
Secara umum Lami Wina berarti menjaga isteri, namun ada sebuah defenisi yang lebih luas lagi dibalik Lami Wina itu yakni sebuah tradisi yang berlaku dalam budaya Manggarai, dimana seorang pria sebagai calon suami harus menghabiskan sebagian waktunya untuk bekerja, menetap di rumah calon mertua sebelum resmi menjalin hubungan serius dengan anak gadisnya.
Lami Wina merupakan sebuah parameter yang dipakai orang tua sang calon memplai wanita dalam mengukur kualitas kepribadian calon anak mantunya kelak.
Tak jarang orang tua memplai wanita enggan merestui hubungan kalian meski cinta kalian sudah setinggi gunung Ranaka dan seluas laut Flores hanya karena gagal di tahapan Lami Wina ini.
Lantas bagaimana seharusnya kalian bersikap pada calon mertua agar bisa lolos tahapan ini? simak ulasan saya berikut ini, jangan lupa dibaca sampai kelar ya hehehe.
Lami Wina, Ujian Bagi Calon Anak Mantu
Jadi setelah hubungan kalian sudah beranjak pada tahapan serius, biasanya kalian akan memiliki komitmen untuk memberitahu kedua orang tua.
Nah tahapan ini biasa dikenal dengan istilah pengenalan calon pasangan pada orang tua. Ini jadi salah satu tahapan biar legalitas hubungan kalian tidak diragukan.
Jika sebelumnya kalian balas chat masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau si genok jemput enu dengan sembunyi-sembunyi takut katahuan bapaknya itu ibarat pencuri ya hahahaha.
Maka usai dikenalin sebagai cowok kalian boleh jemput enu langsung di rumahnya, ketemu dengan bapak ibunya tanpa ada rasa takut ketahuan lagi hehehehe.
Nah semakin lama kalian bertamu di rumahnya enu, maka lambat laun hati orang tuanya akan luluh kini kalian pasti akan diajak nginap di rumah calon mertua sebagai tamu tak diundang, oooopssss salah ketik hahahaha, tamu biasa maksudnya.
Sebagai calon anak mantu, kalian akan diperlakukan layaknya anak laki mereka di rumah calon mertua, hal ini menandakan hubungan yang kalian bangun itu mendapatkan lampu hijau dari bapak mantu.
Namun jika bapak mantu kalian pasang muka judes, bicara seperlunya sama kalian itu artinya kalian harus MUNTABER alias Mundur Pelan-Pelan Tanpa Berita, hahahaha.
Bisanya itu jadi sinyal bahwa calon bapak mantumu enggan merestui hubungan kalian. Tapi jangan panik anak muda,,,,,,saya punya trik khusus biar calon bapak mantu langsung jatuh hati pada kalian wkwkwkw.
Nah Lami Wina itu sendiri dimulai ketika kalian merasa rumah calon bapak mantu lebih nyaman dibandingkan rumah sendiri.
Kalian akan bangun pagi sudah disiapin sarapan dan kopi di atas meja, begitu juga aktivitas dalam rumah akan banyak melibatkan kalian sebagai calon anak mantu.
Kalian akan diajak membicarakan hal-hal yang serius dalam rumah itu, mulai dari urusan kebun, sawah, hingga urusan kayu api di dapur.
Triknya adalah kalian harus pandai mengambil hati calon mertua entah bapak mantu maupun ibunya. Selama tahapan ini kalian harus terlihat 10 kali lebih rajin dari biasanya.
Selain itu sense of care nya kalian harus benar-benar diaktifkan selama masa Lami Wina ini, misalnya jika melihat persediaan kayu api di dapur sudah menipis kalian harus secepatnya mencari kayu api tanpa disuruh.
Meski di rumah sendiri kalian mungkin hampir tidak pernah turun ke hutan buat cari kayu bakar tapi jangan bawah kebiasaan itu ke rumah calon mertua bisa kelar hidupmu hahaha.
Diuji Lahir Batin
Nah selama masa Lami Wina ini juga kalian akan diuji secara lahiriah maupun batiniah hahahaha istilahnya.
Jika mendapati calon bapak mantu yang sedikit jail, maka kalian harus bersabar, pasalnya akan banyak pekerjaan dari calon bapak mantu yang terkadang bisa membuat kalian akan merasa ingin menyerah hahaha.
Misalnya kalian akan disuruh membajak sawah, memikul padi padahal ada kendaraan hahahah maka penderitaanmu akan bertambah panjang hahahaha.
Namun jika mendapatkan calon mertua berhati malaikat kalian akan diperlakukan layaknya pangeran di rumah mereka, nah calon mertua yang seperti ini yang jadi dambaan semua orang termasuk saya hahaha.
Jika mendapatkan calon mertua yang senang menyiksa kalian, yakinlah itu sebenarnya bukan berarti mereka membenci apa lagi tidak menerima kalian.
Mereka hanya merasa khawatir saja jika putri kesayangannya jatuh ke tangan penjahat hahahaha makanya kalian akan diuji dari segala lini.
Penderitaan itu akan ada titik akhirnya ketika kalian resmi melamar putri kesayangannya secepat mungkin hahaha.
Calon Bapak Mantu Bukan Srigala
"Segalak-galaknya srigala tak mungkin memangsa anaknya sendiri"
Kalian masih ingat dengan pribahasa ini bukan? Nah segalak-galaknya calon bapak mantu tidak mungkin bisa mengusir calon anak mantunya sendiri kalau marah dan tak dihiraukan itu wajar saja hahaha.
Kalian mungkin akan merasa tidak percaya diri ketika berhadapan dengan calon bapak mantu yang suka rewel.
Ditanya A jawabnya cuma A tak kurang tak lebih, ditanya B juga begitu jawabannya ketus dan sangat tidak bersahabat.
Jangan Muntaber dulu anak muda, itu bisa jadi hanyalah bagian dari paket ujian buat kalian sebagai calon anak mantu haha.
Atau si bapak mantu kalian lagi bad mood cobalah untuk sedikit bersabar dalam menghadapi tipe bapak mantu yang seperti ini.
Mungkin beliau benar-benar sedang sumpek dengan pekerjaannya, cobalah memahami apa yang dirasakannya sebagaimana kalian memahami kelakuan enu yang suka read WA tanpa dibalas jika lagi bad mood.
Pelajari apa saja hal-hal yang disukai dan tidak disukai calon mertuamu melalui si enu, hal ini akan banyak membantu kalian dalam menemukan kemistri dengan calon bapak mantu.
Karena selama masa Lami Wina ini nasib hubungan kalian benar-benar ada di tangan calon mertua jadi perbaiki akhlak serta tingkah laku kalian.
Kapan Ujian Berakhir?
Nah ujian ini akan berakhir ketika kalian masuk minta, menikah dan tinggal di rumah sendiri hahahahaha.
Kalian harus benar-benar mandiri ya, jangan nebeng dengan siapapun, pasalnya kalianlah yang jadi kapten dari bahtera rumah tangga yang kalian jalani itu.
Lami Wina sendiri akan berhenti manakalah kalian memutuskan untuk melakukan apa yang disebut weda rewa tuke mbaru dimana kedua orang tua kalian bertemu untuk membicarakan mas kawin dan tetek bengeknya.
Dari situ kalian akan banyak melewati berbagai macam tahapan baik adat maupun gereja atau masjid sebagai institusi agama.
Dalam budaya Manggarai dikenal dengan dua jenis pernikahan yakni nikah secara adat (mas kawin, podo dsbnya), serta nikah secara agama di gereja atau penghulu.
Dari rangkaian panjang itu ada makna yang tersirat yakni menikah itu bukan soal usia, bukan pula soal suka dan tidak suka, bukan soal siap dan tidak siap.
Akan tetapi soal komitmen yang dibangun dua insan berbeda latar belakang, sifat dan karakter untuk hidup bersama dalam sisah waktu hidupnya, saling melayani, memahami serta bersama mengukir sejarah sepanjang peradaban.
Penulis merupakan pemerhati budaya Manggarai.
BACA JUGA