Terimakasih seribu dariku sangat tidak cukup
Untuk segala cinta dan kasihmu selama aku dalam rahimmu
Untuk rasa sakit yang begitu dahsyat saat dirimu melahirkanku
Bu, sungguh kata terimakasih dariku tak cukup
Engkau tahu usia sebulan itu aku masih terbilang buta Bu
Tetapi dirimu berusaha membuatku tertawa dengan segala ekspresi lucu wajahmu
Engkau juga tahu usia sebulan itu aku masih terbilang tuli Bu
Tapi dirimu berusaha meredakan tangisku, dan bersenandung merdu tepat di telingaku, untuk menenangkanku
Sering kukatakan aku mencintaimu
Bahkan di saat dan setelah aku menyakitimu
Aku meminta maaf, dengan sedikit harap bahwa aku dimaafkan olehmu
Tetapi ternyata pintu maafmu masih terbuka lebar seutuhnya untukku dan kudapati maaf darimu
Ibu, aku tahu hatimu
Aku tahu sikapku sekarang bukanlah sikap yang dirimu dambakan dulu
Aku sering menyalahkanmu atas masalah hidupku
Memarahimu ketika dunia tak adil memperlakukakanku
Kerap kali dirimu menitihkan air mata karenaku
Kerap kali kau dapatkan torehan luka karena lisanku
Lalu tanpa malu padamu aku kembali mengadu
Tak pernah merasa bersalah, ku kembali mencari ketenangan dalam pelukmu
Untuk segala keliru, dirimu tak pernah berpikir untuk sesekali menolakku
Untuk segala salah, dirimu tak pernah berpikir untuk sesekali tak mengakuiku
Tak pernah berharap untuk aku pergi dari hati dan istanamu
Atau sekadar berkata bahwa anakmu bukan lagi aku
Ibu, kasihmu adalah kasih sempurna
Kasih yang tak ada batasnya
Kasih yang tak pernah berharap balasannya
Kasihmu adalah kasih yang ingin kurasakan selamanya
Ingrida Santriana Nice