- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Imbas Corona, Harga Komoditas Pertanian di Manggarai Timur Juga Anjlok

    Penulis: Antonius Rahu | Editor:Tim Redaksi
    10 Juli, 2020, 11:26 WIB Last Updated 2020-07-10T04:26:57Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1


    [Congkasae.com/Kereba] Imbas dari pandemi corona akhirnya ikut dirasakan oleh petani Kakao dan Kopi di Manggarai Timur Flores.

    Pasalnya ada yang tidak biasa dalam masa panen kali ini, yakni terkait harga jual beberapa komoditas unggulan seperti Kopi dan Kakao yang dinilai anjlok jika dibandingkan dengan harga jual komoditas di tahun-tahun sebelumnya.

    "Produktivitas kakao tahun ini memang cukup baik, sayangnya harga jualnya yang anjlok apabilah dibandingkan tahun sebelumnya,"kata Wihelmus Janggur, salah seorang petani Kakao di desa Rana Mbata Manggarai Timur Jumat kemarin.

    Menurut Wihelmus, tahun ini harga jual Kakao hanya berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per kilo gram.

    "Harga ini turun jika dibandingkan tahun lalu yang berkisar antara dua puluh ribu hingga dua puluh lima ribu per kilonya di tingkat petani,"tambah Wihelmus.

    Kendati demikian ia tetap optimis bahwa anjloknya harga jual komoditas andalan petani di Manggarai Timur itu akan segera berlalu dan harga akan kembali normal di masa panen berikutnya.

    "Saya yakin ini sifatnya hanya sementara saja, jika corona berlalu harga pasti kembali membaik,"ucapnya.

    Nasib serupa juga dirasakan oleh Aleks salah seorang petani Kopi Juriah di desa Gunung Baru, menurutnya pada musim panen kali ini harga jual Kopi Juriah miliknya hanya berkisar antara Rp 8.000 hingga Rp 10.000 per liter nya.

    "Harga ini turun jika dibandingkan tahun lalu yang berkisar antara sepuluh ribu hingga empat belas ribu per liternya,"tambah Aleks.

    Kendati demikian ia mengutarakan bahwa pihaknya terpaksa tetap memanen kopi Juriah miliknya mengingat saat ini merupakan puncak masa penen komoditas tersebut.

    "Jika tidak dipanen maka biji-biji kopinya akan mengering, apalagi jika hujan tiba maka bulir-bulirnya akan gugur dengan sendirinya yang pasti kami akan rugi,"jelasnya.

    Untuk mensiasati anjloknya harga pihaknya terpaksa menerapkan skema menimbun hasil kopi hingga harga membaik.

    Namun opsi ini disebutnya kurang maksimal untuk menambal lubang kebutuhan ekonomi keluarga yang kian menganga.

    "Akhirnya ya kita terpaksa tetap jual meski harga sedang anjlok,"katanya.

    Untuk diketahui Kopi dan Kakao merupakan komoditas unggulan petani di Manggarai Timur, kualitas kopi dari kabupaten yang berbatasan langsung dengan kabupaten Ngada ini dibilang cukup tinggi.

    Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa kali kopi Manggarai Timur menjuarai kontes Nasional yang diselenggarakan di Jakarta.

    Terakhir kali kopi Manggarai Timur menyabet juara satu dalam lomba kualitas kopi dari seluruh pelosok Nusantara yang diselenggarakan di Banyu Wangi tahun 2017 lalu.

    Selain Kopi dan Kakao, Manggarai Timur juga jadi pemasok utama untuk beberapa komoditas sebut saja Cengkeh, dan kemiri.

    Penulis: Antonius Rahu

    BACA JUGA:





    Komentar

    Tampilkan

    ads