 |
| Pemimpin Umum Floreseditorial.com Riski Amelia |
[Congkasae.com/Kereba] Memasuki awal tahun 2021 manajemen Flores Editorial Cyber Media memutuskan untuk melakukan ekspansi bisnisnya dengan menerbitkan majalah dalam format cetak.
Pemimpin Umum Flores Editorial Cyber Media yang menaungi media Floreseditorial.com Risky Amelia Puspita mengatakan keputusan itu diambil sebagai varian baru masyarakat dalam memperoleh rujukan informasi.
Kiky menyebut majalah Flores Editorial juga hadir sebagai bentuk komitmennya dalam menyajikan informasi kepada publik.
"Mengemukakan fakta apa adanya, bukan ada apanya,"kata Risky Amelia kepada Congkasae.com di Borong Sabtu (28/11) malam.
Untuk itu Kiky menyebut dalam edisi perdananya pada Januari 2021 isi majalah itu akan banyak mengulas sosok-sosok inspiratif serta laporan utama berupa hasil investigasi jurnalis lapangan dari seluruh daratan Flores.
"Sehingga diharapkan majalah ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi publik,"tambahnya.
Sementara itu Pemimpin Redaksi majalah Flores Editorial Antonius Rahu mengatakan untuk edisi perdananya, majalah itu akan banyak mengulas tentang laporan investigasi jurnalis sedaratan Flores.
Ia mengatakan Flores Editorial yang sudah lama menjadi rujukan publik untuk memperoleh informasi dari daratan Flores sudah tidak diragukan lagi.
Meski di tengah menjamurnya media daring yang terus bermunculan dan dikhawatirkan menggeser dominasi media cetak, namun Antonius mengatakan publik masih memerlukan rujukan informasi yang kredibel, akurat, berimbang dan utuh.
"Itu hanya ada di media cetak, karena teknik penyajian berita di media daring dan media cetak itu jauh berbeda,"tambahnya.
Untuk itu ia kembali menegaskan bahwa prinsip-prinsip jurnalistik yang kredibel, akurasi data yang dielaborasi dari narasumber yang kredibel merupakan prinsip utama dari majalah ini.
"Dan eksklusifitas menjadi unsur utama dari majalah ini, jadi semua laporan yang terbit di majalah tidak akan terbit di versi daring dari media Floreseditorial,"jelasnya.
Menurut rencana majalah itu akan cetak untuk edisi perdana pada 1 Januari 2021, majalah setebal 40 halaman itu akan berisi laporan investigasi dari jurnalis Flores Editorial dari seluruh kota di daratan Flores.
Bagian laporan utama majalah itu akan mengulas konflik lahan di Keranga Labuan Bajo Flores, disamping isu tambang batu gamping di desa Satar Punda kecamatan Lamba Leda, serta masih banyak isu menarik lainnya.
Penulis: Yon
