- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Jalan Terjal Mahasiswa Selepas Kuliah, Mulai dari Susah Dapat Kerja Hingga Diomongin Tetangga

    Tim Redaksi | Editor: Antonius Rahu
    27 Maret, 2021, 19:02 WIB Last Updated 2022-02-25T12:53:28Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1
    Antonius Rahu, Desainer dan Founder of Congkasae.com

    jika kalian tidak segera melakukan gebrakan dalam mencari pekerjaan masalah ini akan dibahas di forum ibu-ibu arisan. 

     Sebuah catatan lepas

    ***Oleh Antonius Rahu***


    Menjadi mahasiswa mungkin bisa dikatakan masa-masa kejayaan. Hal itu lantaran semua kebutuhan anda masih ditopang sepenuhnya oleh orang tua. 


    Tugasmu hanyalah belajar sebisa mungkin agar target IPK dan mata kuliah semestermu tercapai. Urusan isi kantong?  Beressss.....you just phone your mom's and everything will be alrights


    Kurang lebih begitulah kondisi yang dialami hampir sebagian besar mahasiswa yang masih dibiayai oleh orang tuanya. 


    Ada pengecualian untuk kasus ini, yakni bagi mereka yang kuliah sambil bekerja. Ingat bukan bekerja sambil kuliah lho ya hahaha. 


    By The Way dalam artikel kali ini penulis akan sampaikan what happen next, after you graduated from university.


    Masalahmu Hanya Soal Cari Kerja

    Have you ever think that, some day you will got a job and save much money for your life? 


    Yupp semua orang pasti akan berpikir ke arah sana after graduated from university. Day by day you will think about it, even you want to erase it from your memory.


    But it still appear on your mind, rasanya kayak ngelupain mantan yang sangat kamu cintai, diputusin saat kamu lagi sayang-sayangnya sama dia. 


    Nah..... Gitu tuh rasanya setelah kamu lulus kuliah. Pokoknya hari-harimu bakalan berkutat seputar masalah pekerjaan saja.  


    Masalah ini akan hilang dari pikiranmu after you got a job, itu rasanya kayak kamu bakalan benar-benar move on dari mantan pacarmu setelah kamu dapat pacar baru.


    Masalahnya sebenarnya bukan soal siap atau tidaknya kalian untuk bekerja akan tetapi pada tidak adanya lowongan pekerjaan buatmu. 


    Apalagi di tengah wabah corona seperti saat ini, got a job in this bad condition seems like a miracle you know. 


    Maka dari itu rasa-rasanya sangat sulit apalagi jika jurusan kuliahmu adalah profesi kebanyakan, maka dibutuhkan kesabaran yang ekstra bagimu. 


    Jalur Orang Dalam Jadi Short Cut 

    Nah kalau kasus ini pernah dialami teman saya nih. Ceritanya dia baru saja melamar di salah satu staf untuk di kantor camat. 


    Dia yang berlatar belakang ilmu pertanian mengajukan surat lamaran usai melihat papan pengumuman di kantor camat itu. 


    Namun kejanggalan mulai dia rasakan setelah untuk lowongan yang ia ajukan lamaran itu ternyata diisi oleh seorang yang berlatar belakang pendidikan guru. 


    Lalu untuk posisi bendahara keuangan diisi oleh lulusan keperawatan sementara dalam lamaran ada yang berijazah manajemen dan akuntan. 


    Bau aroma orang dalam dalam proses perekrutan tenaga kepegawaian di kantor camat itu dinilainya sangat menyengat. 


    Waktu itu juga pernah ada salah satu teman saya yang bercerita soal pengalamannya saat mengajukan lamaran pekerjaan. 


    Ia yang berlatar belakang pendidikan guru bahasa inggris mencoba mengajukan lamaran pekerjaan di salah satu sekolah dekat rumahnya. 


    Setelah memperoleh kabar kalau di sekolah itu mata pelajaran bahasa inggris diisi oleh guru Matematika lantaran ketiadaan guru. 


    Betapa kagetnya teman Itu,  ketika mendengarkan jawaban dari kepala sekolahnya kalau guru bahasa inggris di sekolah itu sudah terisi.


    Usut punya usut ternyata guru yang dikatakan sudah terisi itu baru diyudisium, belum diwisudah.


    Calon guru itu juga masih memiliki hubungan kekerabatan dengan sang kepala sekolah. 


    Jadi endingnya murid-murid di sekolah itu harus menunggu beberapa bulan sampai calon guru itu diwisudah dan mengajar mereka.


    Dari dua pengalaman rekan di atas cukup aneh dan menyayat hati mendengarnya. 


    Nah begitulah situasi yang bakalan kalian hadapi selepas kuliah kelak. Jangan berpikir bahwa profesionalitas itu akan benar kalian temukan dalam memperoleh pekerjaan.


    For some case mungkin iya, tapi almost 90% nya masih menerapkan orang dalam alias (ODA).


    Sometimes saya berpikir seandainya ada jurusan orang dalam dulu pas kuliah saya akan ambil S1 memang hahaha. 


    Nah kalian harus ternak ayam kampung juga yang banyak biar pas kalian melamar kerja ayamnya tidak kalian beli tinggal beli rokok dan tuaknya. 


    Nanti pas melamar kerja datangin langsung ke rumah pejabatnya bawa ayam, rokok dan tuak tadi hahahahaha. 


    Tapi trik ini tidak berlaku bagi kalian yang masih idealis seperti saya ya hahahaha, karena tidak profesional dan memalukan.


    Sandang Status Pengangguran Mulai dari Diomongin Ibu-Ibu Arisan Hingga Minder

    Nah kalau sampe kalian sudah tidak mendapat pekerjaan lebih dari setengah tahun itu bisa berabe urusannya. 


    Apalagi jika pembawaan kalian hanya stay in your comfort zone, nah kalian bakalan dijadikan bahan omongan orang-orang di sekitar rumah. 


    Awalnya diomongin tetangga sebelah rumah dulu, lama-lama menjalar ke rumah sebelahnya, jika kalian tidak segera melakukan gebrakan dalam mencari pekerjaan masalah ini akan dibahas di forum ibu-ibu arisan. 


    Kebayangkan gimana rasanya jika masalahmu itu dibahas oleh ibu-ibu arisan itu hampir sekomplek bahkan sekelurahan atau sedesa coy hahahahaha. 


    Kalian akan merasa minder jika berjalan keluar rumah, merasa malu apalagi jika orang dalam rumah sering menyinggung masalahmu kelarrr dehh hahahha. 


    The World Has Changes You Must Adapted Fast

    Masalah ini mungkin sering kalian baca atau dengar dari dosen kalian selama di kampus. The world has change so,  you must change your way of how you look it. 


    You have to think and doing out of the box. Thats the way to solve the problem. Hanya dengan bekali diri dengan keterampilan disamping ijazah mu memang dibutuhkan sih.


    Pengalaman dulu saat saya masih di kampus, saya sering mengisi waktu luang sepulang kuliah dengan mengikuti kursus di luar kampus. 


    Waktu itu saya ambil jenis Desain Komunikasi Visual (DKV) dengan spesifikasi desain grafis, ilmu Itu rupanya yang menyelamatkan saya selepas kuliah. 


    Saya diterima bekerja di salah satu perusahaan dengan penempatan di Labuan Bajo. 


    Meski hanya bekerja selama setahun lebih akibat wabah Corona tapi setidaknya saya tidak mengalami hal-hal yang diuraikan di atas.


    Skill saya menyelematkan nyawa dan hidup saya selepas kuliah saat ini. Meski tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan saya. 


    Thats my story I will always waiting for your story if it's possible to share with me. Mungkin kisah hidup kalian lebih menarik after graduated from University just tell us. 

    Komentar

    Tampilkan

    ads