Alvitus Minggu, pengamat politik Universitas Keristen Indonesia (UKI) Jakarta |
Regulasi bupati sampai melakukan itu (kebijakan memecat) harus jelas, "kata Alvitus Minggu
[Congkasae.com/Plitik] Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengeluarkan wacana soal sangksi yang akan diberikan pada Tenaga Kontrak Daerah (TKD) yang malas dan sering absen.
Bupati Endi berencana akan langsung memecat para pegawai berstatus Tenaga Kontrak Daerah (TKD) di kabupaten Manggarai Barat (Mabar) jika kedapatan akumulasi absen hingga lima kali dalam sebulan.
Wacana itu dilontarkan bupati Edistasius Endi pada saat mengadakan Inspeksi mendadak (Sidak) di kantor dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kabupaten Manggarai Barat Senin (8/3) di Labuan Bajo.
Namun wacana pecat-memecat pegawai berstatus TKD di kabupaten Manggarai Barat itu rupanya dikritik Alvitus Minggu, pengamat politik Universitas Keristen Indonesia (UKI) Jakarta.
Alvitus menilai wacana pecat-memecat pegawai berstatus Tenaga Kontrak Daerah di kabupaten Manggarai Barat sebagai hal yang tidak berdasar.
"Regulasi bupati sampai melakukan itu (kebijakan memecat) harus jelas, "kata Alvitus Minggu kepada Congkasae.com Sabtu (13/3) pagi.
Ia mengatakan bupati Manggarai Barat harus mengambil tindakan berdasarkan regulasi yang dijadikan dasar pijakan kepala daerah dalam mengambil tindakan.
Alvitus menilai keputusan pecat-memecat para tenaga kontrak yang malas bisa dinilai sebagai hal baru yang ditawarkan sang bupati.
"Namun sayangnya ini akan menimbulkan masalah baru di tengah masyarakat terutama soal bertambahnya tingkat pengangguran, "kata Alvitus.
Dosen ilmu politik dan hubungan internasional ini mengatakan alangkah eloknya jika bupati memikirkan sangksi lain yang lebih memiliki efek jera kepada pegawai yang malas, seperti memberikan Surat Peringatan (SP) terlebi dahulu sebelum mengambil kebijakan untuk memecat.
"Bukan langsung main pecat,"tambahnya.
Sejak pertama kali berkantor di Labuan Bajo usai dilantik, bupati Manggarai Barat Edistasius Endi memang kerap mengadakan sidak ke sejumlah instansi pemerintahan.
Mantan ketua DPRD Mabar ini kerap menyoroti kebersihan kamar kecil (WC) yang disebutnya sangat jorok di hampir semua instansi.
Selain itu bupati Edi juga kerap menyoroti perihal tingkat kedisiplinan para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Kontrak Daerah (TKD) yang disebutnya memiliki etos kerja yang rendah.
Penulis: Tonny
BACA JUGA
Catat, Tenaga Kontrak di Mabar Absen Lima Kali Akan Dipecat
Hery Nabit Akhiri Masa Jabatan Deno Kamelus Usai 15 Tahun Berkuasa
Sempat Ribut Soal Pencalonannya Edistasius Endi Keluar sebagai Pemenang Pilkada Mabar
Terpaut 30% Suara Hery Nabit Raih Mayoritas Suara Rakyat Manggarai