- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Hati-Hati Marak Investasi Bodong Berwajah Koperasi di Manggarai

    Tim Redaksi | Editor: Antonius Rahu
    17 April, 2021, 20:32 WIB Last Updated 2021-04-17T13:41:44Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1

    Kami merasa aneh karena mereka datang dari rumah ke rumah tawarkan investasi berbunga tinggi namun anehnya tidak ada kantor nya di Reo sini, "kata Marta salah seorang Ibu Rumah Tangga di Reok. 

    [Congkasae.com/Kereba] Koordinator JPIC keuskupan Ruteng Romo Marten Jenarut mengatakan masyarakat di wilayah keuskupan itu harus lebih jeli dalam melakukan investasi.


    Hal itu disampaikan romo Marten menanggapi maraknya tawaran investasi di wilayah Manggarai Raya yang berwajah Koperasi. 



    Koordinator JPIC itu mengatakan masyarakat tidak boleh tergiur dengan tawaran investasi berbunga tinggi apalagi hingga melebihi bunga bank. 


    "Investasi apapun harus dicermati soal legalitas dan logis atau tidak investasi, pertimbangkan secara matang agar uang yang diinvestasikan tidak sia-sia, " kata romo Marten Jenarut di Ruteng Jumat (16/4) mengutip florespos.net.


    Romo marten mengatakan banyak pengalaman soal investasi di kabupaten Manggarai termasuk yang terjadi di Ende dan Flores Timur beberapa waktu lalu yang belakangan diketahui sebagai investasi bodong. 


    Untuk itu ia meminta masyarakat untuk jeli melihat jenis investasi yang ditawarkan dari dua aspek yakni legalitas dan logis. 


    Legalitas itu terkait perizinannya baik di pusat maupun di daerah, kata Marten Jenarut. 


    Sementara Logis, sambung romo Marten, yakni soal tawaran bunga tinggi atau untung berlipat ganda, yang disebutnya tidak berdasar. 


    Apalagi,  kata dia, jika bunga yang ditawarkan melebihi bunga bank. 


    Ia menyebut beberapa poin itu patut diperhatikan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. 


    Sebelumnya salah seorang warga Borong mengatakan kepada Congkasae.com jika ia pernah menginvestasikan uangnya pada koperasi Gadhing Sanjaya Abadi. 


    Namun hingga kini dana senilai 30 juta rupiah itu tak kunjung dicair padahal sudah jatuh tempo. 


    Ia mengalami kesulitan ketika hendak mendatangi kantor koperasi itu yang beralamat di Jl Adisucipto, Cunca Lawar Ruteng yang disebutnya tidak pernah buka. 


    Beberapa kali ia menghubungi AD, sang pemilik koperasi itu namun tidak bisa ditemui. 


    Ia khawatir jika uang yang diinvestasikan di Gadhing Sanjaya Abadi raib. 


    Dalam penelusuran Congkasae.com peristiwa serupa juga terjadi di kecamatan Reok kabupaten Manggarai. 


    Di kecamatan Reok para pelaku yang mengaku sebagai pemilik koperasi Gadhing Sanjaya Abadi menawarkan sejumlah investasi kepada warga.


    "Kami merasa aneh karena mereka datang dari rumah ke rumah tawarkan investasi berbunga tinggi namun anehnya tidak ada kantor nya di Reo sini, "kata Marta salah seorang Ibu Rumah Tangga di Reok. 


    Ia menyebut para pelaku yang kerap menggunakan mobil beberapa kali datang ke rumahnya untuk menawarkan produk investasi. 


    "Bayangkan investasi 50 Juta katanya kita dapat motor Vixion seharga 25 juta terus dana mengendap dua tahun setelahnya bisa diambil utuh, ini logikanya dimana?"tanya Marta. 


    Selain itu, kata Marta, jika investasi uang 100 juta maka dapat mobil pikup,"ini aneh saja ya kalah lagi bank, "katanya. 


    Marta menyebut beberapa orang sudah menginvestasikan uang mereka di Koperasi Gadhing Sanjaya Abadi, meski tidak memiliki kantor yang jelas. 


    Penulis: Tonny

    Komentar

    Tampilkan

    ads