Para Sopir Travel tampak mengerjakan jalan Rengkam-Ruteng/Foto Carles |
Sering terjadi kecelakaan karena para pengendara hendak menghindari lubang,"kata Eke
[Congkasae.com/Kereba] Buruknya akses jalan menuju Lawir dan beberapa desa di kecamatan Lamba Leda Timur, kabupaten Manggarai Timur, Flores, rupanya menyulitkan para pengendara termasuk sopir travel yang memiliki trayek ke desa-desa itu.
Pasalnya beberapa titik ruas jalan ke desa itu terpantau berlubang dengan diameter yang menutupi hampir seluruh badan jalan.
Hal itu menyulitkan para sopir yang melintas, sementara menunggu respons pemerintah kabupaten Manggarai Timur yang tak kunjung memperbaiki ruas jalan itu menyebabkan munculnya ide untuk memperbaiki jalan itu dari kalangan sopir travel.
Hasilnya pada Jumat (16/4) kemarin, para sopir travel yang memiliki trayek ke desa-desa di kecamatan Lamba Leda Timur mengadakan aksi perbaikan badan jalan secara swadaya.
Para sopir itu rela bekerja secara swadaya memperbaiki beberapa titik yang amat parah, lantaran kerap menyulitkan mereka ketika melintas.
"Sering terjadi kecelakaan karena para pengendara hendak menghindari lubang,"kata Eke salah seorang sopir travel yang ikut dalam aksi perbaikan jalan tersebut Jumat pagi.
Ia mengatakan salah satu unit kendaraan operasional milik PT PLN tampak trerparkir di lokasi itu sejak lama, lantaran rusak akibat mesin kendaraan yang kandas di lokasi itu.
Ia meminta petugas PLN untuk segera memindahkan kendaraan dari lokasi tersebut karena sangat mengganggu mobilitas kendaraan lain.
"Sangat mengganggu, mohon petugas PLN singkirkan mobil ini,"pintanya.
Tarif Kendaraan Akan Dinaikkan
Usai mengikuti aksi perbaikan jalan itu para sopir travel dengan trayek Rengkam-Ruteng berencana menetapkan tarif trayek baru kepada para penumpang.
Hal tersebut diungkapkan Eke yang menyebut tarif baru itu akan mengalami kenaikan sebesar Rp.10. 000, dari sebelumnya Rp. 40.000 menjadi Rp.50.000 per penumpang dengan tujuan Rengkam-Ruteng ataupun sebaliknya.
Kenaikan tarif itu sontak menuai polemik di kalangan masyarakat, yang menyebut kenaikan itu tidak wajar.
Kendati demikian sebagian masyarakat terpaksa menerima tarif baru itu lantaran pengorbanan yang dilakukan oleh para sopir travel dalam mengerjakan perbaikan jalan itu.
Penulis: Tonny
BACA JUGA
Hati-Hati, Marak Investasi Bodong Berwajah Koperasi di Manggarai