- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Ani Agas Dilantik Jadi Sekdinkes Matim, Warganet Ungkit Kasus Alkes Tahun 2013

    Tim Redaksi | Editor: Antonius Rahu
    07 Juli, 2021, 00:04 WIB Last Updated 2021-07-06T22:17:15Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1

     

    Kalau tidak salah ibu ini dulu pernah disidang dengan beberapa orang terkait kasus korupsi di Dinkes Matim,  "kata warganet dengan nama akun facebook Tomy Aquino. 

    [Congkasae.com/Kereba] Pelantikan Sekertaris Dinas Kesehatan kabupaten Manggarai Timur yang dilakukan Senin (5/7) rupanya disorot warganet. 


    Pasalnya sekretaris Dinas Kesehatan yang baru dilantik itu merupakan anak bupati Manggarai Timur yakni Pranata Kristiani Agas.


    Media ini menurunkan berita terkait pelantikan itu dengan tajuk berita "Lantik Anak Sendiri Jadi Sekretaris Dinas Kesehatan Matim, Pengamat Sebut Preseden Buruk Bagi Birokrasi Matim".


    Dalam berita itu Congkasae.com memberitakan proses pelantikan pejabat baru oleh bupati Matim Andreas Agas dengan dielaborasi pendapat sosiolog Universitas Nusa Cendana Kupang Lasarus Jehamat. 


    Berita tersebut rupanya ramai dibahas oleh warganet di group-group facebook. 


    Dari ragam pendapat yang diutarakan oleh warganet cukup menuai perdebatan panjang di group-group facebook. 


    Ada yang mengungkit kembali kasus korupsi Alat Kesehatan pada dinas kesehatan Matim tahun 2013 yang menyeret nama Pranata Kristiani Agas Puteri sulung Bupati Matim itu. 


    "Kalau tidak salah ibu ini dulu pernah disidang dengan beberapa orang terkait kasus korupsi di Dinkes Matim,  "kata warganet dengan nama akun facebook Tomy Aquino. 


    Selain Tomy akun lain dengan nama Dom Toreto mengajukan pertanyaan soal rekam jejak Pranata Kristiani Agas di masa lalu. 



    "Mau tanya ibu ini dulu pernah disidang soal kasus belanja barang habis pakai kah? "


    Akun Facebook dengan nama Jawand Ari mengatakan masalah itu masih ada di google. 


    "Masih ada di google, "kata Jawand. 


    Selain mengulik soal kasus Alkes netizen juga mempertanyakan soal prosedur pelantikan Ani Agas secara etika profesi. 


    "Semua ASN punya hak mendapatkan promosi jabatan termasuk senior si Ani ini yang lebih dulu dan lebih jago ketimbang si Ani yang merupakan anak kemarin sore,"kata akun facebook bernama Thomas Patris. 


    Selain mendapatkan kritikan pedas dari warganet, pelantikan Ani Agas oleh bapaknya sendiri Andreas Agas direspons baik oleh warganet lain. 


    Salah satunya dari akun bernama Yuvens Maskari. Menurut Yuvens tidak ada yang salah dari pelantikan Ani oleh bapaknya sendiri sepanjang semua prosedur soal jenjang karir dan kompetensi terpenuhi oleh Ani Agas. 


    "Apalagi Ani adalah anaknya (Andreas Agas) jadi lebih gampang mengimplementasikan visi misi bapaknya, "kata akun facebook Yuvens. 


    Akun facebook Junaidi Bin Garib berpandangan pelantikan Ani Agas Senin kemarin merupakan hal yang wajar-wajar saja karena Ani Agas menyandang status ASN. 


    "Yang tidak wajar itu kalau bapaknya menghalang-halangi karirnya hanya karena status bapak dan anak, "kata Junaidi. 


    Untuk diketahui nama Ani Agas memang pernah terseret dalam pusaran kasus korupsi pengadaan Alat Kesehatan Habis Pakai dan regentia pada dinas kesehatan Manggarai Timur tahun 2013 lalu.


    Ani sempat dikenakan tahanan kota dalam kasus itu dan sempat disidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi Kupang. 


    Namun dalam amar putusan Majelis Hakim yang dibacakan Agustus 2017 kemudian membebaskan Puteri Bupati Matim itu lantaran alat bukti yang diajukan tidak cukup kuat yang artinya Ani Agas tidak terbukti bersalah dalam kasus itu. 


    Meski divonis bebas namun dua rekan Pranata Kristani Agas yakni Dominikus Don dan Siprianus Pelang divonis bersalah telah melakukan korupsi dengan hukuman penjara selama setahun dengan denda 1Miliar rupiah. 


    Penulis:Tony

    BACA JUGA

    Lantik Anak Sendiri Jadi Sekretaris Dinkes Matim, Pengamat Sebut Preseden Buruk Bagi Birokrasi Matim



    Komentar

    Tampilkan

    ads