untuk sementara kami tutup dulu (akses keluar masuk),"kata camat Kanis.
[Congkasae.com/Kereba] Pemerintah kabupaten Manggarai Timur melalui camat Elar Selatan telah memberlakukan penutupan akses keluar masuk ke kecamatan itu menyusul ditemukannya ratusan warga yang dilaporkan terpapar virus Covid-19.
Camat Elar Selatan Kanisius Satal dalam surat instruksinya mengatakan penutupan akses keluar masuk ke wilayah kecamatan Elar Selatan berlaku sejak Senin 5 Juli hingga 14 Juli mendatang.
Keputusan itu diambil untuk menekan laju penyebaran virus covid-19 ke wilayah kecamatan sekitar termasuk Kota Komba Utara, Kota Komba, dan kecamatan Elar,"untuk sementara kami tutup dulu (akses keluar masuk),"kata camat Kanis yang dihubungi Rabu.
Sebelumnya diberitakan media ini sedikitnya lebih dari 100 orang warga Elar Selatan terkonfirmasi postitif covid-19 seusai mengikuti acara kedukaan di kampung Lando.
Kepala Desa Mosi Ngaran Frumensius Dima dengan jumlah warga terbanyak yang terpapar covid-19 mengaku kewalahan memantau warganya yang menjalani isolasi mandiri.
Diduga Varian Delta
Sekretaris Dinas Kesehatan kabupaten Manggarai Timur Pranata Kristiani Agas dalam pernyataan resminya kepada Kompas mengatakan kuat dugaan virus covid yang menginfeksi ratusan warga Elar Selatan itu berasal dari varian Delta.
Meski demikian Ani Agas belum bisa memastikan hal tersebut karena harus dilakukan uji klinis di laboratorium Prof WZ Yohanes Kupang terlebidahulu.
"Ini masih bersifat asumsi ya, bisa kita lihat dari gejala klinis dan cepatnya tingkat penularan,"kata Pranata Kristiani Agas.
Wilayah Elar Selatan Dikenal dengan Medannya yang Sulit
Kecamatan Elar Selatan dikenal dengan kecamatan dengan akses transportasi paling buruk di kabupaten Manggarai Timur.
Hal tersebut terjadi lantaran pembangunan jalan provinsi Mukun-Mbazang yang belum sampai di wilayah kecamatan itu.
Di musim hujan, jalan utama menuju wilayah kecamatan itu berubah jadi kubangan lumpur yang siap menyusahkan pengendara akibat lumpur dan kondisi jalan yang licin.
Sementara di musim kemarau jika ada kendaraan melintas maka seketika akan berubah jadi lautan debuh yang siap menghujani rumah-rumah warga di pinggir jalan.
Kondisi seperti ini harus diperhatikan pemerintah dalam memikirkan solusi yang tepat apabilah ada warga yang membutuhkan bantuan emergency.
Setidaknya beberapa unit mobil ambulance harus segera disediakan di puskesmas-puskesmas yang ada di kecamatan Elar Selatan.
Penulis: Tonny
BACA JUGA
Covid di Matim Mengganas, Warga Satu Desa Nyaris Terpapar Semua