- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Telan Dana 400 Juta Lebih, Proyek Air Minum Bersih di Rana Mbeling Mangkrak

    Tim Redaksi | Editor: Antonius Rahu
    04 Juli, 2021, 18:45 WIB Last Updated 2021-07-04T12:02:38Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1


    Saya tidak bisa lanjutkan proyek itu, karena debit airnya sangat sedikit,"kata Primus Adil 

    [Congkasae.com/Kereba] Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa kabupaten Manggarai Timur dikabarkan telah turun ke desa Rana Mbeling, kecamatan Kota Komba Utara untuk meninjau langsung proyek air minum bersih di desa itu yang dikabarkan mangkrak.


    Untuk meninjau langsung proyek yang bersumber dari dana desa tahun 2019 itu kepala dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa menugaskan Kepala Seksi Yohanes Triatma ke Rana Mbeling.


    Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan jika dalam perencanaannya proyek tersebut dikerjakan untuk menjawab kebutuhan warga Ngusu akan air minum bersih.


    Anehnya dalam pelaksanaan proyek itu sumber mata air yang dipilih ternyata lebih rendah dari pemukiman warga.


    Meski demikian proyek tersebut tetap dieksekusi, plt Kepala Desa Rana Mbeling Primus Adil pun menggelontorkan dana senilai Rp 471.172.000 yang bersumber dari dana APBDES Tahun 2019 untuk pembiayaan proyek.


    Dalam pelaksanaannya proyek fantastis hampir setengah miliar itu tidak dikerjakan hingga tuntas, hal itu disampaikan Plt Kades Rana Mbeling Primus Adil.



    "Saya tidak bisa lanjutkan proyek itu, karena debit airnya sangat sedikit,"kata Primus Adil mengutip laman Infolabuanbajo Minggu.


    Sejak dilaporkan mangkrak, tim Tipikor telah meninjau langsung lokasi proyek, hal itu diakui Primus Adil.


    Kepala seksi Dinas PMD Manggarai Timur, Yohanes Triatma mengatakan proyek air minum bersih di desa Rana Mbeling itu telah gagal perencanaan.


    Ia mengatakan lokasi mata air yang dipilih bukan merupakan mata air namun air resapan dari persawahan.


    "Selain itu lokasi mata air di dataran rendah sedangkan pemukiman warga lebih tinggi jadi jelas tekanan air tidak ada,"kata Yohanes Triatma.


    Penulis: Tony

    Komentar

    Tampilkan

    ads