- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Usai coblos Surat Suara, Warga Desa Tango Molas Bilang Nisang Eme Poli

    Tim Redaksi | Editor: Antonius Rahu
    26 Agustus, 2021, 08:59 WIB Last Updated 2021-08-26T02:13:20Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1

    Proses Pemungutan Suara di desa Tango Molas Matim/Foto Congkasae.com

    "(Nisang eme poli e) Syukur kalau sudah selesai biar warga tidak terlalu berlarut-larut dalam dinamika yang cukup menguras tenaga dan energi seperti yang kami alami selama ini,"kata Andi yang dihubungi Kamis pagi.

    [Congkasae.com/Plitik] Setelah sempat ditunda akibat wabah covid-19 yang merebak, hari ini warga Manggarai Timur akhirnya menyalurkan hak politik mereka dalam kontestasi pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak.


    Sedikitnya terdapat 27 desa yang mengadakan pemilihan kepala desa serentak yang dilaksanakan tahun ini, 27 desa itu tersebar di 12 kecamatan di kabupaten itu.


    Pantauan media ini sejak Kamis Pagi, warga sudah mulai mendatangi lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) meski dibayang-bayangi pandemi Covid-19.


    Antusiasme warga tampak terlihat sejak pagi di beberapa TPS di desa Rana Mbeling, kecamatan Kota Komba Utara untuk menyalurkan hak politik mereka.


    Mayoritas warga mengenakan masker dan tidak menimbulkan kerumunan hal itu dilakukan untuk menghindari penularan wabah virus Corona yang tak kunjung berakhir.

    Antusiasme warga dalam mengikuti pemilihan suara di TPS 5 Desa Tango Molas/Foto Congkasae.com

    Hal serupa juga terlihat di desa Tango Molas kecamatan Lamba Leda Timur, meski sempat mengalami dinamika yang menyedot energi publik terkait polemik pencalonan salah seorang warga yang menuai perhatian publik lantaran dokumen persyaratan yang diajukan.


    Namun hal itu tidak menyurutkan partisipasi warga dalam menentukan pemimpin di desa mereka dalam kontestasi pilkades yang digelar hari ini.


    Andi (bukan nama sebenarnya) salah seorang pemuda desa Tango Molas kepada Congkasae.com mengatakan tensi politik di kalangan warga sempat memanas dalam beberapa hari jelang pemungutan suara.


    Ia merasa bersyukur karena pada akhirnya hari pemungutan suara yang ditunggu-tunggu masyarakat datang juga.


    "(Nisang eme poli e) Syukur kalau sudah selesai biar warga tidak terlalu berlarut-larut dalam dinamika yang cukup menguras tenaga dan energi seperti yang kami alami selama ini,"kata Andi yang dihubungi Kamis pagi.



     Andi yang mengikuti pemilihan di TPS 5 Dusun Lewa Dalo Kae, desa Tango Molas ini mengatakan setidaknya warga sudah beraktifitas normal selepas pemilihan kepala desa tahun ini tampa dibayang-bayangi perpecahan akibat perbedaan pilihan politik.


    Ia melihat antusiasme warga sangat tinggi di TPS ini, dalam menentukan pemimpin baru mereka dalam lima tahun mendatang.


    "Memang situasi Pilkades ini lebih seruh bila dibandingkan dengan pilkada, maupun pilpres, karena ini menentukan pemipin yang langsung berhubungan dengan warga setiap saat, pemimpin yang selalu ada bersama warga, makanya situasinya agak sedikit berbeda,"tambahnya.

    Lokasi TPS 5 Desa Tango Molas/Foto Congkasae.com

    Kendati demikian, Andi mengatakan biasanya rekonsiliasi politik pasca pilkades itu akan cepat berlangsung.


    "Pada saatnya masyarakat akan melebur jadi satu, ketika pemimpin baru itu terpilih,"kata Andi.


    Proses pencoblosan surat suara di TPS 5 desa Tango Molas dimulai pada pukul 9:30 WITA, dan diprediksi akan selesai pada pukul 13:00 WITA.


    Penulis: Tonny

    Komentar

    Tampilkan

    ads