(Congkasae.com/Kereba) Kepala Desa Rana Mbata Mikael Agung membenarkan adanya laporan dugaan pemerkosaan yang dilakukan Riski terhadap A di wilayah desa itu.
Hal itu dikatakan Mikael Agung ketika ditemui Congkasae.com Minggu siang.
"Memang laporan itu sudah masuk di desa Rana Mbata, namun setelah ditinjau akhirnya saya persilahkan keluarga korban untuk melapor ke polisi, " Kata Kepala Desa Rana Mbata Mikael Agung Minggu siang.
Menurut Mikael kasus-kasus seperti itu bukan pertama yang terjadi di wilayah desanya.
Dikatakan Mikael, sebelumnya kasus serupa juga terjadi di kampung Rae.
"Tapi berujung pada tindakan damai secara kekeluargaan, " Kata Mikael Agung.
Kades Mikael mengingatkan warga desanya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya kemungkinan pelaku menarget korban lain.
"Karena itu saya ingatkan anak-anak perempuan untuk berhati-hati terhadap pelaku, " Kata Mikael.
Sebelumnya A diduga mengalami tindakan tidak senonoh pada Sabtu (1/1) malam.
Riski yang merupakan pelaku menghadang A dan adiknya ketika korban dan adiknya baru pulang dari Mbata.
Peristiwa itu terjadi tadi malam (1/1) ketika kedua puteri saya A dan adiknya baru pulang dari kampung Mbata, " Kata ayah korban Wihelmus Jehola kepada Congkasae.com Minggu pagi di Leda desa Rana Mbata.
Wihelmus mengatakan saat ini kondisi puterinya sedang mengalami trauma akibat tindakan pelaku.
Wihelmus menambahkan saat ini pihaknya tengah mendatangi Polres Manggarai Timur untuk melaporkan peristiwa naas yang dialami puterinya itu.
Menurut pengakuan Anjeli adik korban yang saat itu ada bersama korban peristiwa itu terjadi ketika A dan dirinya sepulang dari Kios di kampung Mbata.
"Tiba-tiba kami dihadang oleh Riski (pelaku) ditengah kegelapan, saya diancam oleh Riski sementara A kakak saya dibawa oleh Riski, " Kata Anjeli adik A Minggu pagi.
Merasa takut akhirnya Anjeli kembali ke kampung Mbata sementara A bersama pelaku.
Setelah sekian lama akhirnya Anjeli kembali ke kampung Leda sementara A tidak tahu entah kemana.
Setelah menerima laporan Anjeli Wihelmus bersama isterinya merasa khawatir dan melakukan pencarian terhadap puteri mereka.
Setelah dilakukan pencarian sekitar setengah jam akhirnya korban keluar dari semak semak dengan kondisi pakayan kotor bibir pecah dan terdapat luka memar di beberapa bagian tubuh serta menangis.
"Puteri saya tidak bisa berkata-kata dan hanya menangis, ketika kami tanya, " Kata Wihelmus Jehola ayah korban.
Ia mengatakan saat ini kondisi puteri mereka tidak bisa menjawab ketika ditanyai.
Media ini sudah menemui Riski sang pelaku namun ia tidak memberikan keterangan apapun.
Penulis: Tonny