[Congkasae.com/Kereba] Ibunda BJ yang merupakan korban tindakan tidak senonoh oleh putera kandungnya sendiri menolak dirujuk ke rumah sakit dr Ben Mboi Ruteng.
Kepala Puskesmas Mukun, Adi Dura yang dihubungi media ini Senin sore membeberkan penolakan korban atas persetujuan keluarga.
"Tadi mereka tiba di Puskesmas Mukun jam tuju pagi dan kita lakukan penanganan,"kata Dura menjawab pertanyaan media ini.
Adi mengatakan secara umum kondisi pelaku mengalami luka pada bagian wajah, dagu dan bagian dada sebelah kiri.
Kendati demikian Adi membantah prihal informasi yang beredar jika dagu dan tulang rusuk korban yang patah.
"Dicurigai (patah) namun untuk membuktikan itu kan butuh proses rontagen di rumah sakit,"kata Adi.
Menurut Adi, keluarga korban menolak opsi rujukan ke Rumah Sakit dr Ben Mboi Ruteng yang disodorkan pihak puskesmas Mukun.
"Mereka sudah menandatangani surat penolakan rujukan, dan memilih pulang ke rumahnya di desa Mokel Morid,"tambah kapus Mukun itu.
Adi mengatakan saat ini kondisi korban sudah membaik bila dibandingkan dengan kondisinya ketika pertama kali tiba di puskesmas Mukun pagi tadi.
"Tadi suda bisa minum air,"katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya Kasus dugaan pemerkosaan disertai penganiayaan keji kembali terulang di wilayah kecamatan Kota Komba Utara tepatnya di kampung Wakung, Desa Mokel Morid, kabupaten Manggarai Timur.
Kali ini perbuatan takterpuji itu dilakukan oleh BJ (31) terhadap Paulina Mina (50) yang tidak lain merupakan ibu kandungnya sendiri, tak tanggung-tanggung sang ibunda diduga diseret dianiaya lalu diperkosa pelaku.
Babinsa kecamatan Kota Komba Utara Nikson membenarkan peristiwa tersebut, menurut Nikson peristiwa tersebut terjadi pada Senin (24/1/2022) sekitar pukul 06:00 WITA.
"Pelaku ini anak kandungnya korban sendiri,"kata Nikson kepada Media ini Senin (24/1/2022) pagi.
Nikson mengatakan kronologis peristiwa itu bermula dari adanya temuan warga terkait korban tanpa busana yang terbaring dalam keadaan kritis di belakang rumah korban dan pelaku yang masih tinggal dalam satu atap.
"Warga melihat korban ini kritis lalu pelaku melakukan pengancaman terhadap ayahnya sendiri yang menyaksikan perbuatan keji pelaku terhadap ibunya itu,"kata Nikson.
Nikson melanjutkan ayah pelaku tidak bisa berbuat banyak ketika pelaku mengancam dirinya dengan sebilah parang.
Ayah pelaku yang berinisial DS (59) itu lantas meminta pertolongan kepada aparat desa Mokel Morid untuk mengamankan pelaku dan korban yang masih terbaring lemah dalam kondisi tanpa busana di belakang rumah pelaku dan korban.
Kepala Desa Mokel Morid, Bertoldus L. Min Dasulastri yang menerima laporan ayah pelaku mengatakan jika DS mendatangi kediamannya pada pukul 06:15 WITA.
Bertoldus mengatakan ayah korban tak bisa berkata-kata ketika memberikan keterangan kepada dirinya dan hanya bisa meneteskan air mata.
"Ayah pelaku hanya mengatakan tolong selamatkan isterinya yang sedang sekarat dan tangkap pelaku,"kata Kepala Desa Mokel Morid, Bertoldus L. Min Dasulastri yang dihubungi media ini Senin pagi.
Usai menerima laporan itu Kades Mokel Morid langsung mengambil tindakan dengan melakukan evakuasi terhadap korban sementara terduga pelaku sempat mengamuk dan mengancam warga yang hendak menyelamatkan korban.
"Kami langsung evakuasi korban untuk dirujuk ke puskesmas Mukun dan menghubungi Babinsa untuk mengamankan pelaku,"tambah kades Berto.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Manggarai Timur Yonas yang dihubungi media ini Senin pagi membenarkan peristiwa itu.
Menurut Yonas pihaknya telah mengerahkan anggota ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengamankan terduga pelaku.
"Kami sudah kerahkan aparat untuk mengamankan pelaku,"kata Yonas menjawab pertanyaan media ini.
Kendati demikian Kanit PPA Polres Matim itu enggan berkomentar banyak terkait detail peristiwa karena sedang dalam proses penanganan.
"Nanti akan disampaikan lebih lanjut saya masih di luar kota,"katanya.
Penulis: Tonny
BACA JUGA
Seorang Pria di Mokel Morid Matim Diduga Aniaya dan Perkosa Ibu Kandungnya Sendiri
Kausus Pemerkosaan Ibu Kandung, Adik Pelaku Beri Keterangan Riwayat Sakit Bawaan BJ
Riski Dipanggil Penyidik Terkait Kasus Pemerkosaan di Rana Mbata