Potret Matahair terbenam dari Puncak Waringin Labuan Bajo/Foto Congkasae.com |
Jadi jangan terlalu berharap banyak PAD dinas kita tahun ini capai target,”kata Pius Baut belum lama ini di Labuan Bajo.
[Congkasae.com/Kereba] Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten Manggarai Barat (Mabar) dikhawatirkan tak akan mencapai target meski tren Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas dan satu dari 10 Bali Baru kian meningkat.
PAD kabupaten Mabar tahun 2022 yang semula dipatok sebesar 28 Miliar diprediksi tak akan mencapai target lantaran sektor pariwisata yang babak belur dihajar pandemi covid-19 sejak 3 tahun lalu.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pius Baut mengatakan pariwisata Mabar kini sedang merangkak naik menyusul badai Covid yang menghantam sumber utama pundi-pundi rupiah dari kabupaten itu.
"Jadi jangan terlalu berharap banyak PAD dinas kita tahun ini capai target,”kata Pius Baut belum lama ini di Labuan Bajo.
Menurutnya saat ini pendapatan dari sektor Pariwisata yang masuk ke kantong kabupaten Mabar baru sebesar 100 juta rupiah dari target 28 Miliar.
Andalkan Wisatawan Nusantara dan Wisatawan Lokal
Kepala Dinas Pariwisata Pius Baut kembali mengatakan merosotnya PAD dari sektor pariwisata akibat dari kurangnya kunjungan wisatawan mancanegara ke wilayah itu.
Pius mengatakan selama ini Labuan Bajo hanya mengandalkan wisatawan lokal dan wisatawan Nusantara (Wisnu).
Ia membandingkan jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2019 sebelum Covid mengalami peningkatan yang signifikan bilah dibandingkan dengan data yang dimilikinya saat ini.
"Tahun 2021, pelancong yang datang cuma 60.439 orang, 3.234 Wisman, 57.205 Wisnu, dan tidak ada lokal. Januari hingga pertengahan Februari 2022 jumlah pengunjung 2.396 orang, terdiri dari 322 Wisman, 1.957 Wisnu dan 449 lokal,"papar Kadis Pius Baut.
Pius mengatakan di tahun 2019 total kunjungan ke Mabar 256.609 orang, terdiri dari 168.814 Wisman, 85.898 Wisnu, 1.897 lokal.
"Tahun 2018, total kunjungan ke Mabar 163.054 orang, yaitu 91.870 Wisman, 69.343 Wisnu, 1.841 lokal,"tambahnya.
Angka Pengangguran Sentuh 7000 Orang
Disamping sektor pariwisata, kabupaten Manggarai Barat ternyata tengah berhadapan dengan situasi dimana angka pengangguran yang menyentuh 7000 orang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten Manggarai Barat, Theresia P. Asmon menyebut warga Mabar yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi bisa mencapai lebih dari 6000 orang.
Ia mengatakan pengangguran terbuka yang bersumber dari angkatan kerja di kabupaten Manggarai Barat meningkat sejak 2 tahun terakhir.
Kadis Nakertrans Mabar itu menyebut tahun 2020, pengangguran terbuka setempat berjumlah 3,72 persen atau 5.506, laki-laki 2.265 orang dan perempuan 3.241 orang.
"Pada 2021 sebanyak 4,94 persen atau 6.941 orang, hampir 7 ribu orang,"kata Kadis Nakertans Mabar itu.
Kendati demikian Theresia P. Asmon kembali mengingatkan jika angka yang ia sebutkan itu merupakan akumulasi dari warga Mabar yang bekerja di Mabar maupun di luar Mabar.
Kadis Theresia mencontohkan warga Mabar yang sebelumnya bekerja di luar daerah yang kemudian pulang kampung sebagai akibat dari pandemi juga ikut dimasukan dalam angka yang ia sebutkan itu.
Penulis: Tonny
Sumber : Florespos.net