Ilustrasi Ayam Pedaging |
[Congkasae.com/Kereba] Kehadiran PLN sebagai sumber penerangan pada malam hari sangat dirindukan warga Elar, kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Flores.
Pasalnya hingga saat ini warga Elar masih belum merasakan nikmatnya penerangan yang bersumber dari perusahaan berplat merah PLN.
Pantauan media ini pada Rabu (2/3) kemarin, mayoritas warga Elar masih menggunakan lampu pelita untuk penerangan pada malam hari.
Sebagiannya lagi menggunakan sumber penerangan berbahan dasar Aki yang terhubung ke panel surya. Kondisi jalanan di pusat kecamatan Elar itu sangat gelap terutama pada malam hari.
"Beginilah kondisi kami yang tinggal di pusat kecamatan Elar,"kata Maksi (bukan nama sebenarnya) salah seorang warga Elar ketika ditemui media ini Rabu pagi.
Ia mengatakan kondisi tersebut hampir tak pernah berubah semenjak ia menetap di Elar puluhan tahun silam.
"Kondisinya masih seperti yang kita lihat hari ini,"tambah ayah 4 orang anak itu.
Kondisi jalur utama menuju Elar di musim hujan licin dan berlumpur |
Mimpi Beternak Ayam Pedaging
Kondisi Elar tanpa kehadiran PLN mengakibatkan Maksi mengurungkan niatnya untuk beternak ayam pedaging meski ia mengakui permintaan akan ayam jenis itu cukup tinggi di wilayah Elar.
"Karena permintaan di sini cukup tinggi,"tambah Maksi.
Selama ini ia mengakui harus membeli ayam pedaging yang sudah besar dan siap jual, hal tersebut memiliki tantangan tersendiri lantaran ayam jenis itu perlu membutuhkan penerangan pada malam hari.
Kondisi jalan utama menuju Elar masih Rusak Parah |
"Kadang ayamnya mati karena tidak ada lampu pada malam hari,"kisahnya.
Untuk kondisi itu pria yang memiliki usaha kios dan jual ayam pedaging itu mengaku harus menanggung kerugian sebagai akibat dari kematian ayam.
"Padahal kalau seandainya PLN sudah masuk kami di Elar bisa drop anak ayam pedaging yang masih kecil untuk dibesarkan di sini modal yang dikeluarkan bisa ditekan sekecil mungkin,"tambahnya.
Jika mengacu pada harga jual ayam pedaging di Elar saat ini ia mengaku masih terbilang mahal, hal itu terjadi lantaran ongkos transport dan resiko kematian yang dialami pedagang.
"Padahal kalau listrik PLN sudah masuk sini kami bisa datangkan pakan dan bibit ayam yang masih kecil, jadi harga jual bisa lebih murah,"ujarnya.
Butuh Waktu
Mimpi salah seorang warga Elar itu rupanya nyaris terwujud, pasalnya PT PLN Persero saat ini tengah melakukan instalasi jaringan listrik menuju Elar.
Hal tersebut dapat dilihat dari tiang-tiang PLN yang sudah mulai ditanam sepanjang ruas jalan utama dari perempatan Watu Nggong menuju Elar.
Tiang-tiang milik PLN sudah mulai terpasang di sepanjang ruas jalur utama menuju Elar |
Pantauan media ini Rabu siang, tampak jaringan perusahaan Listrik Negara itu sudah mulai dipasang di beberapa kampung setelah melewati simpang Watu Nggong namun arus listriknya belum masuk.
Saat ini proses instalasi jaringan listrik itu sudah memasuki wilayah sebelum mombok. Itu berarti tinggal beberapa kilometer lagi menuju ibukota kecamatan Elar.
Warga berharap proses pengerjaan instalasi jaringan perusahaan berplat merah itu bisa dikebut sehingga warga Elar bisa menikmati listrik dan mimpi beternak ayam bisa terwujud.
Penulis: Tonny