- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kasus Dugaan Pemerkosaan di Rana Mbata Mulai Disidang

    Penulis: Antonius Rahu | Editor:Tim Redaksi
    06 Juli, 2022, 22:27 WIB Last Updated 2022-07-07T01:50:06Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1

     

    Riski terduga pelaku

    (Congkasae.com/Kerena) Untuk pertama kalinya Riski dan A bertemu dalam ruang persidangan di Pengadilan Negeri Ruteng semenjak kejadian pada malam pergantian tahun.


    Riski yang merupakan terduga pelaku pemerkosaan terhadap saudari sepupunya A dibawa ke gedung pengadilan Negeri Ruteng untuk menjalani persidangan perdananya pada Senin (4/7) kemarin.


    Sementara itu A yang merupakan korban tindakan kekejian Risky juga hadir di persidangan itu dengan didampingi kedua orang tuanya Lidvina Jehunut dan Wihelmus Jehola.


    Lidvina Jehunut yang merupakan ibunda korban mengaku senang karena proses untuk mencari keadilan bagi Puterinya sudah mulai memasuki tahapan persidangan.


    "Ini menjadi titik terang bagi kami setelah menanti selama enam bulan sejak kami melaporkan kejadian ini,"imbuh Lidvina Jehunut ketika dihubungi media ini per telepon Rabu (6/7) petang.


    Ia menambahkan materi yang diajukan hakim dalam persidangan Senin kemarin adalah mendengarkan keterangan terdakwa Riski, korban serta saksi mata, termasuk keterangan orang tua korban.


    Lidvina mengatakan Puteri mereka A juga menjawab dengan baik semua pertanyaan yang diajukan hakim.


    Kendati demikian ia masih belum mengetahui agenda persidangan selanjutnya.


    "Belum ada informasi soal itu,"tuturnya.


    Untuk diketahui Kasus dugaan pemerkosaan berujung tindakan kekerasan terjadi di desa Rana Mbata, kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur. 


    Peristiwa itu dialami A puteri kelima dari pasangan Wihelmus Jehola dan Lidvina Jehanut.


    Pelakunya adalah Riski yang tidak lain merupakan saudara sepupu korban. 


    Peristiwa itu terjadi pada malam pergantian tahun tepatanya pada (1/1) lalu.

     


    Dalam keterangannya kepada media ini A dan adiknya dihadang pelaku ketika keduanya dalam perjalanan pulang berbelanja dari kampung Mbata.


    Pelaku lalu menyeret korban ke semak dan menyuruh adik korban meninggalkan tempat itu.


    Selanjutnya adik korban memberitahu orang tuanya perihal peristiwa yang dialami ia dan kakanya.


    Orang tua korban lantas melakukan pencarian terhadap A namun hasilnya nihil.


    Selang beberapa saat korban A kembali ke rumah dengan kondisi baju berlumpur, dan terdapat luka memar di bagian bibir.


    Korban Mengaku Diancam Riski

    Dalam wawancara dengan media ini Rabu (5/1) malam A mengatakan jika ia terpaksa menuruti apa yang dilakukan Riski meski sebenarnya dia tidak menghendaki hal itu.


    A yang berbicara kepada Congkasae.com mengatakan jika dirinya merasa takut karena Riski yang merupakan terduga pelaku dalam kasus ini melakukan pengancaman terhadap dirinya.


    "Kalau tidak buat begitu kau saya bunuh,"kata A menirukan perkataan Riski saat kejadian dalam wawancara dengan media ini Rabu malam di Leda Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara kabupaten Manggarai Timur.


    Kendati demikian A tidak menjawab pertanyaan media ini terkait detail peristiwa pada malam tahun baru itu.


    Ia terlihat sesekali menundukkan kepalanya ketika media ini mencoba mengajukan pertanyaan yang sama hingga beberapa kali.


    A hanya menjawab beberapa pertanyaan terkait bibirnya yang membengkak yang disebut A akibat ditonjok pelaku Riski.


    "Waktu itu ada yang lewat, saya mau teriak (hendak meminta tolong) tapi dia (Riski) tonjok saya punya mulut,"kata A kepada media ini.


    Korban Alami Keterbelakangan Mental

    Lidvina Jehunut yang merupakan ibu dari korban mengatakan jika puteri mereka memang terlahir dengan kondisi keterbelakangan mental.


    "Dia memang tidak sehat (mengalami keterbelakangan mental),"kata Lidvina Jehunut menjawab pertanyaan media ini Selasa malam.


    Lidvina juga mengatakan jika Puteri mereka dikenal sebagai periang, namun pasca kejadian itu A terlihat murung.


    "Dia sering mengeluh sakit pada bagian perut,"kata Lidvina.


    Hal serupa juga diakui A sendiri, kepada media ini ia mengatakan kerap mengalami sakit ketika hendak buang air kecil.


    "Rasanya sakit sekali ketika hendak buang air kecil,"kata A dalam wawancara Rabu 5/1) di Leda.


    Penulis: Tonny


    Baca Juga

    Riski Dipanggil Penyidik Terkait Kasus Pemerkosaan di Rana Mbata


    Korban Pemerkosaan di Rana Mbata Ternyata Penderita ODGJ


    Kasus Dugaan Pemerkosaan di Rana Mbata, Ayah Korban Akui Puterinya Dua Kali Diperkosa Riski

    Komentar

    Tampilkan

    ads