[Congkasae.com/Plitik] Perhelatan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang dilaksanakan Kamis (29/9) di kabupaten Manggarai Barat tepatnya di desa Compang Suka, Kecamatan Kuwus, berlangsung ricuh.
Sedikitnya dua orang dilarikan ke Puskesmas Kuwus pasca kericuhan yang terjadi, demikian laporan yang diterima media.
Kapolsek Kuwus Arsianus Lentar membenarkan peristiwa itu, dengan mengatakan bahwa kericuhan terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berlokasi di halaman SDI Tebang.
Lentar mengatakan awal kericuhan bermula dari salah seorang saksi Calon Kepala Desa (Cakades) yang menanyakan kepada pihak penyelenggara pilkades soal mekanisme pencoblosan bagi pemilih yang tidak hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena sakit.
Pertanyaan dari pria bernama Wilfridus Sudirman itu lantas dijawab oleh petugas TPS yang menjelaskan aturan pilkades berdasarkan Perbup Manggarai Barat No 36 Tahun 2022.
“Pertanyaan dari salah satu pendukung cakades kemudian dijawab panitia pungutan suara yang menjelaskan bahwa jika ada wajib pilih yang sakit sesuai petunjuk harus didampingi oleh keluarga terdekat dan salah satu anggota panitia,” tutur Ipda Arsianus Lentar dihubungi Floressmart Kamis petang.
Dalam proses diskusi terkait hal tersebut, lanjut Ipda Arsianus, tiba-tiba seoarang anggota linmas atas nama Feliks Matus merangsek masuk kedalam ruangan TPS, "kemudian terjadilah adu mulut antara saksi nomor urut 2 (Wilfridus Sudirman Syukur) dan linmas bernama Feliks Matus,” tambah Arsi Lentar.
Melihat situasi tersebut, sambung Kapolsek Kuwus, beberapa orang warga masuk dalam TPS dan menarik Feliks Matus keluar.
Kemudian terjadilah keributan di dalam maupun di luar TPS dan keributan tersebut tidak bisa dikendalikan.
Dalam kericuhan tersebut dua orang mengalami luka parah di bagian wajah sehingga dilarikan ke Puskesmas Golo Welu.
“Korban masing-masing Fransiskus Latong, 48 tahun mengalami luka robek dibagian pelipis kanan dan luka memar dibagian dahi kanan dan Flafianus Janu, 22 tahun mengalami luka robek dibagian kepala,” ujarnya.
Kendati demikian, Arsilinus Lentar memastikan jika proses pencoblosan surat suara terus dilakukan meski sempat dihentikan selama hampir satu jam pasca kejadian itu.
Ia mengatakan saat ini kondisi kemanan di lokasi kejadian sudah kondusif.
Penulis: Tony