- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Gua Maria Leda, Tempat Ziara Baru di Matim dengan Konsep Kekinian

    Penulis: Antonius Rahu | Editor:Tim Redaksi
    17 Oktober, 2022, 06:30 WIB Last Updated 2022-10-18T08:16:53Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1

     


    (Congkasae.com/Wisata) Kabar baik bagi anda para peziarah yang hendak mencari tempat wisata rohani terbaru tahun 2022.


    Pasalnya, saat ini telah dibuka sebuah tempat wisata rohani yang terletak di Leda, Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur.


    Inisiator pembangunan tempat wisata Antonius Rahu mengatakan tempat wisata rohani dengan nama Taman Doa St Antonius Leda itu memang didirikan dengan konsep perpaduan antara alam dan budaya yang disentuh dengan konsep estetika kekinian.


    "Tujuan utamanya yakni untuk mempermudah orang untuk berdoa, hal ini selaras dengan visi gereja Ad Mariam Per Jesum melalui Bunda Maria Menuju Yesus,"kata Inisiator pembangunan gua Maria yang sekaligus merangkap sebagai ketua Panitia pembangunan, Antonius Rahu di Leda Minggu (16/10).


    Ia menambahkan dengan konsep perpaduan antara alam dan budaya lokal setempat, seluruh material yang digunakan dalam pembangunan gua Maria tersebut berbahan dasar batu alam.


    "Tapi kita padukan antara konsep alam dan budaya lokal dengan konsep estetika kekinian seperti konsep lighting dan desain yang kesemuanya itu menambah keindahan tampilan gua Maria ini," tambahnya.


    Ia memaparkan taman doa yang diresmikan pada 6 Oktober 2022 itu dibangun secara swadaya oleh umat di KBG St Antonius Leda, Paroki St Theresia Mbata, kevikepan Borong.


    Tokoh masyarakat yang didapuk sebagai penasehat KBG St Antonius Leda, Feliksius Dasut mengatakan proses pembangunan gua Maria Leda sendiri hanya memakan waktu 6 hari kerja.


    "Gua ini dibangun hanya dalam kurun waktu 6 hari kerja, itupun hanya hari Jumat, Sabtu, kadang juga Minggu," kata Feliksius Dasut.


    Ia mengatakan kekompakan dari umat KBG St Antonius Leda dalam membangun gua maria patut dijadikan contoh yang baik bagi umat di KBG lain.

    Feliks juga menampik anggapan bahwa pembangunan gua Maria di KBG Leda sebagai proyek gagah-gagahan.


    "Bukan begitu, tapi gua Maria ini dibangun dari kekurangan umat KBG Leda, bukan dibangun dari  kelebihan,"ujarnya.


    Akan tetapi, sambung Feliks, dalam kesederhanaan dan kekurangan itu ada semangat persatuan antar sesama umat dengan satu tujuan yakni membangun Gua Maria yang adalah rumah Tuhan.


    "Itulah yang luar biasa ternyata ketika kita bersatu meskipun dalam kesederhanaan kita bisa wujudkan impian kita,"kata Feliks Dasut.


    Untuk itu Feliks mengajak seluruh umat khususnya para peziarah untuk menyempatkan diri mengunjungi taman doa St Antonius Leda.


    "Mari kita lebih dekat dengan Tuhan melalui perantaraan Bunda kita Maria,"pintanya.


    Ajakan serupa juga disampaikan panitia pembangunan gua Maria, Antonius Rahu. Ia mengatakan gua Maria Leda dibangun untuk seluruh umat.


    "Jadi ini telah menjadi tempat wisata rohani yang terbuka untuk umum, siapa saja mari datang dan berdoa di tempat ini,"katanya.


    Sementara itu Pastor Paroki Mbata, Rm Wily Findoro mengatakan keberadaan Gua Maria di KBG St Antonius Leda sangatlah strategis.


    Hal itu Ia katakan pada saat pemberkatan gua Maria pada Kamis 6 Oktober lalu.


    Menurut Wily, letaknya yang berada di pinggir jalur trans Flores Mukun-Mbazang memudahkan para peziara menemukan tempat itu.


    "Oleh karena itu perlu dijaga kebersihan dan juga anak anak kecil yang bermain di sekitar lokasi ini,"kata pastor paroki Mbata Rm Wily Findoro.



    Taman doa St Antonius Leda terletak di kampung Leda, Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur.


    Gua Maria terletak tepat di pintu masuk kampung Leda, yang terletak di pinggiran jalur Trans Flores , Mukun - Mbazang.


    Jika berkunjung ke tempat ini pada malam hari anda akan melihat perpaduan konsep lighting yang ditata sedemikian rupa sehingga memberikan nilai estetika yang menawan.


    Sementara jika berkunjung pada pagi hari anda akan disuguhi pemandangan alam dengan latar gunung, ini sangat cocok untuk berswafoto.


    Saat-saat teduh di atas pukul 20:00 WITA atau pada pukul 05:00 WITA hingga pukul 06:00WITA, pada jam-jam tersebut anda bisa berdoa dengan khyusuk, lantaran tak ada suara-suara yang mengganggu keheningan.


    Penulis: Gilbert

    Komentar

    Tampilkan

    ads