Bupati Manggarai ketika dihadang sekelompok warga desa Lungar |
[Congkasae.com/Kereba] Kunjungan Kerja bupati Manggarai Hery Nabit pada Senin (27/2) ke desa Lungar kecamatan Satar Mese diwarnai aksi demonstrasi sekelompok masyarakat.
Kedatangan orang nomor satu di kabupaten Manggarai itu disambut kelompok masyarakat yang menolak wacana pembangungan Geotermal Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di kawasan tersebut.
Dalam aksi demonstrasi itu, sekelompok masyarakat yang terdiri dari kaum ibu-ibu meneriaki bupati dengan teriakan tolak geotermal....!
Aksi penolakan yang dilakukan sekelompok warga itu direkam dalam bentuk potongan video dan disebarluaskan ke group-group watsapp dan facebook.
Dalam rekaman video itu, bupati Manggarai Hery Nabit yang didampingi rombongan menjawab teriakan warganya dengan mempertanyakan etika warganya dalam menyambut kedatangan tamu.
"Nenggo'o demeu caran tiba mekam koe?(beginikah cara kalian menyambut kedatangan tamu?)" tanya bupati Manggarai Hery Nabit Senin (27/2).
Hery melanjutkan tak mempersoalkan cara penyambutan yang seperti itu, namun ia mengingatkan jika dirinya adalah seorang bupati saat ini.
"Eme nenggo'o demeu caran tiba meka toe ma coon kole laku,"tegas bupati Hery.
Rekaman video itu menjadi viral di group-group whatsapp dan facebook, banyak yang menyertakan caption ucapan bupati Hery dalam unggahan mereka.
Namun potongan video yang viral itu ternyata menggambarkan keadaan pada saat warga menggelar aksi demonstrasi penolakan wacana pembangunan proyek Geotermal PLTP Ulumbu di Poco Leok.
Warga yang melakukan aksi itu juga membentangkan spanduk bertuliskan "Bupati Manggarai Jangan Bunuh Kami Warga Poco Leok, Tolak Proyek Geotermal".
Bukan Tolak Bupati
PLTP Ulumbu di desa Wewo Satar Mese |
Kunjungan kerja bupati Manggarai Hery Nabit ke wilayah kecamatan Satar Mese itu viral di media sosial facebook setelah potongan video yang memperlihatkan aksi penolakan warga di hadapan bupati.
Namun salah seorang tokoh masyarakat desa Lungar membantah adanya isu penolakan kehadiran bupati Manggarai di wilayah mereka.
"Kami tidak tolak kehadiran bupati, tidak benar kalau kami tolak bupati,"kata salah seorang tokoh masyarakat desa Lungar Senin kepada Labuanbajoterkini.
kondisi di lokasi PLTP ulumbu saat ini |
Ia melanjutkan yang ditolak warga dalam aksi demonstrasi itu adalah wacana pembangunan proyek geotermal PLTP Ulumbu di Poco Leok.
Ia mengaku poin utama aspirasi warga desa Lungar adalah penolakan wacana pembangunan proyek geotermal bukan menolak kehadiran bupati.
Menurutnya insiden penolakan itu terjadi di lokasi sebelum kapela stasi Lungar, setelah dihadang warga proses dialog antara warga yang menolak dengan bupati Hery dilangsungkan di aula gereja stasi Mesir.
Setelah mengadakan dialog dengan warga yang menolak wacana pembangunan Geotermal PLTP Ulumbu, bupati Hery mengadakan dialog dengan warga gendang Mesir baik yang menerima maupun yang menolak wacana pembangunan proyek geotermal PLTP Ulumbu.
Sejauh ini belum diketahui apa hal yang mendasari masyarakat sampai menolak kehadiran proyek geotermal PLTP Ulumbu di Poco Leok.
Bupati Manggarai Hery Nabit mengatakan bahwa kunjungannya ke Lungar dalam upaya mendengarkan aspirasi dari masyarakat, baik yang menerima maupun yang menolak wacana pembangunan proyek geotermal PLTP Ulumbu.
Ia mengatakan pihaknya akan menjadikan itu sebagai dasar masukan kepada pihak PLN sebagai eksekutor proyek itu.
Listrik Masuk Desa Bersumber dari PLTP Ulumbu
Salah satu mesin pembangkit listrik tenaga panas bumi di Ulumbu |
PLTP Ulumbu merupakan pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga panas bumi yang berlokasi di desa Wewo, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, sekitar 22 km sebelah selatan dari kota Ruteng.
Mengutip data yang dirilis Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral PLTP Ulumbu yang terletak di desa Wewo kecamatan Satar Mese itu sudah resmi beroperasi sejak tahun 2011 lalu.
Pada awal pengoperasiannya PLTP Ulumbu telah berhasil menerangi wilayah 4 desa di sekitar kawasan Ulumbu dengan total daya listrik yang disalurkan sebesar 100Kilo Watt (Kw) dari total kapasitas 2,5Mega Watt (MW) energi listrik yang dihasilkan.
Selanjutnya pada akhir November tahun 2011 energi listrik yang dihasilkan dari PLTP Ulumbu disambung masuk ke kota Ruteng dengan kapasitas 2 x 2,5 MW.
Pada tahun 2013 PLTP Ulumbu juga menjadi salah satu pemasok listrik di seluruh daratan Flores hal ini sejalan dengan mega Proyek Strategis Nasional yang menghubungkan Energi Listrik Panas Bumi dari Flores Timur hingga Labuan Bajo dengan membangun jaringan listrik bertegangan tinggi melalui jaringan kabel listrik menara sutet.
Uji coba pengoperasian listrik yang memanfaatkan sumber panas bumi Ulumbu dimulai dengan pengeboran sumur pertama di tahun 2003.
Pengeboran dilanjutkan kemudian pada tahun 2006 pengeboran sumur kedua dan ketiga. Sumur kedua yang berkapasitas 2x2,5 MW sudah berhasil diujicoba menghasilkan listrik sebesar 100 kilo watt yang menerangi desa Wewo, Ponggeok, Umu dan desa Paka.
Saat ini PLTP Ulumbu mengoperasikan 4 mesin pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan potensi energi listrik yang dihasilkan sebesar 2,5MW.
Dengan demikian total pasokan energi listrik dari PLTP ulumbu saat ini sebesar 10MW.
Rencana Dibangun dengan Kapasitas 40MW
Kapasitas Energi yang dihasilkan dari PLTP Ulumbu/Grafis Congkasae.com |
Dengan kapasitas enegri listrik yang telah dihasilkan saat ini, PLN berencana akan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi di Ulumbu dengan target energi listrik yang dihasilkan sebesar 40MW.
General Manajer Unit Pembangunan Induk PLN Nusa Tenggara Timur, Wahidin mengatakan rencana pembangunan proyek geotermal dengan kapasitas 40MW di Ulumbu itu dalam upaya menciptakan energi listrik ramah lingkungan di kawasan Flores.
Wahidin mengatakan bahwa proses peningkatan kapasitas energi listrik panas bumi Ulumbu sudah melewati tahapan sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi.
Ia mengatakan acara sosialisasi terhadap rencana pembangunan proyek geotermal itu sudah dilakukan dengan acara tabe gendang dimana satu ekor kerbau dikurbankan.
Penulis: Tony
BACA JUGA
Ulumbu, Murka Alam yang Membawa Berkah
Kasus Calo KTP di Manggarai, Polisi Tetapkan Oknum PNS sebagai Tersangka
Kapela Stasi Munda di Desa Gunung Baru Roboh Diterpa Angin Kencang
Letusan Gunung Anak Ranaka dan Mimpi Buruk Orang Manggarai