- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Di Manggarai Harga Beras Sentuh 14 Ribu, Krisis Pangan Mulai Terasa?

    Penulis: Antonius Rahu | Editor:Tim Redaksi
    22 Februari, 2023, 12:28 WIB Last Updated 2023-02-22T08:58:24Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1

    Harga Beras Melambung di Manggarai


     [Congkasae.com/Kereba] Untuk pertama kalinya harga beras melambung tinggi hingga menyentuh harga Rp.14.000/kg di kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.


    Kenaikan harga tersebut mulai terasa dalam beberapa pekan terakhir di tengah kesulitan mendapatkan pasokan beras dalam mencukupi permintaan pasar yang tinggi.


    Pantauan media ini di Pasar Inpres Ruteng misalnya harga beras dengan kualitas unggul seperti jenis Bramo dan Roslin sudah menyentuh angka Rp.14.000/kg semenjak beberapa pekan terakhir ini.


    Andi, Salah seorang penjual beras yang sempat ditemui di pasar Inpres Ruteng Rabu (22/2) mengaku pihaknya mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan beras sejak beberapa bulan belakangan.


    "Harganya sudah naik dengan kisaran 11 hingga 14 ribu per kilo,"kata sumber itu Rabu di Ruteng.


    Ia mengatakan beras dengan kualitas yang biasa dijual dengan harga Rp.11.000 kini sudah melambung dengan harga Rp.14.000 itupun sulit mendapatkan pasokan.


    Kenaikan harga beras juga terlihat di pasar Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Flores. Di pasar Borong harga beras jenis Roslin dan Bramo juga mengalami kenaikan dari 12.000 kini mencapai 14.000/kg.


    Salah seorang pengunjung pasar Borong mengeluhkan kenaikan harga beras yang cukup signifikan dalam beberapa minggu belakangan.


    "Biasanya untuk beras kualitas menengah kami beli dengan harga 10 ribu, saat ini beras yang sama dihargai 11 ribu sekilo,"kata Yohanes di pasar Inpres Borong.


    Ia meminta pemerintah untuk turun tangan melakukan operasi pasar untuk mengatasi kenaikan harga beras yang melambung tinggi.


    Operasi Pasar

    Kenaikan harga beras yang terjadi di kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur rupanya ditanggapi pihak pemerintah dengan melakukan operasi pasar.


    Di Manggarai sendiri, pemerintah berencana melakukan operasi pasar dalam upaya menekan harga beras yang melambung tinggi.


    Kepala Bagian Perekonomian ESDM kabupaten Manggarai Baharudin Abas mengatakan pihaknya akan segera melakukan operasi pasar yang dimulai dari kecamatan Reok.


    Kendati demikian pihaknya tidak dapat memastikan berapa ton beras yang akan disalurkan ke kecamatan Reok karena masih dalam tahapan koordinasi.


    "Masih dalam tahapan koordinasi,"kata Abas di Ruteng.


    Sementara itu Muthain, Kepala Perum Bulog cabang Manggarai menjelaskan pihaknya menyediakan stok 2 ton untuk operasi pasar di kecamatan Reok.


    Muthain mengatakan pihaknya sudah menyiapkan beras dengan ukuran 5kg yang nantinya akan dilepas ke masyarakat dengan harga Rp.9000/kg.


    "Nanti setiap keluarga berhak mendapatkan 5 kg,"katanya di Ruteng.


    Hal yang sama juga dilakukan pemerintah kabupaten Manggarai Timur, Kepala Dinas Ketahanan Pangan kabupaten Manggarai Timur Herman Kodi mengatakan pihaknya telah melakukan operasi pasar pada 15 Februari pekan lalu.


    Ancaman Krisis Pangan

    Merespons kenaikan harga beras yang cukup signifikan itu Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit mengatakan jika ancaman krisis pangan sudah mulai terasa.


    Hery mengatakan pihaknya telah mengingatkan masyarakat akan potensi krisis pangan tahun 2023 yang disebut tahun gelap oleh presiden Jokowi.


    "Pada beberapa kesempatan di tahun 2023 ini saya selalu sampaikan bahwa tahun 2023 ini sebagai tahun gelap dengan ancaman krisis pangan,"kata Bupati Hery di Ruteng seperti dikutip laman Telisik.id.


    Hery mengatakan pihaknya pernah menyinggung soal ancaman krisis pangan ini di hadapan para kepala desa di wilayah kabupaten Manggarai untuk serius menyiasati ancaman krisis pangan yang ada.


    "Hati-hati dengan krisis pangan, sehingga harus disiasati di APBDES,"katanya.


    Hery mengatakan warning dari presiden itu sebagai hal yang diwaspadai sehingga tidak kaget dengan situasi yang ada.


    Virus Pada Tanaman Ancaman Serius Krisis Pangan

    Sementara itu para petani kini dihadapkan dengan situasi dimana virus jenis baru yang menyerang tanaman pangan mereka mulai dari pisang, umbi-umbian termasuk pepaya dan nanas.


    Para petani di wilayah desa Rana Mbata, kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur misalnya merasa heran dengan tanaman ubi kayu yang mereka tanam dimana menunjukan gejala yang aneh dalam beberapa bulan belakangan.


    Hal tersebut dapat terlihat dari daun ubi kayu yang tiba-tiba menguning dan gugur, setelah dicek umbinya ternyata dalam kondisi membusuk.


    "ini yang pertama kali terjadi, dari dulu tidak pernah seperti ini,"kata salah seorang petani kepada media ini.


    Selain menyerang ubi kayu, penyakit yang sama juga menyerang pepaya yang ditandai dengan daun pepaya yang menguning dan layu.


    Penyakit yang sama juga menyerang buah-buahan jenis nanas yang mengeras dan membusuk dan ditengarahi terserang penyakit yang sama.


    Sementara untuk tanaman jenis pisang, penyakit itu menunjukan gejala dimana daun pisang yang menguning dengan buah yang membusuk mengeluarkan cairan berwarna merah dan beraroma tidak sedap.


    Penulis: Tony

    Komentar

    Tampilkan

    ads