- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Lion Air Gagal Take off di Bandara Eltari Kupang, Ada Apa?

    Tim Redaksi | Editor: Antonius Rahu
    26 Februari, 2023, 18:57 WIB Last Updated 2023-02-26T14:15:26Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1

     

    Maskapai Lion Air

    [Congkasae.com/Travel] Pesawat udara lion air dengan nomor penerbangan JT-693 rute penerbangan Kupang-Surabaya dilaporkan gagal take off menyusul tindakan penumpang yang membuka pintu darurat pada pesawat itu.


    Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (26/2) pagi, dimana pesawat yang seharusnya take off pada pukul 06:15 Wita itu terpaksa kembali ke apron bandara, meski pesawat sudah pushback dan siap untuk take off di bandara Eltari Kupang.


    Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro membenarkan informasi tersebut dengan mengatakan bahwa insiden itu terjadi pada salah satu maskapi dengan nomor penerbangan JT-693.


    Danang mengatakan awak kabin dan pilot terpaksa memutuskan kembali ke apron (tempat parkir pesawat) setelah adanya tindakan salah seorang penumpang dalam kabin yang membuka pintu darurat pesawat padahal burung besi itu sudah hampir berada di landasan pacu.


    Ulah Penumpang di Seat 9D

    Ilustrasi Cabin pesawat Lion Air
    Peristiwa gagal terbang yang dialami maskapai penerbangan Lion Air pada penerbangan Minggu (26/2) bermula dari tindakan salah seorang penumpang dalam kabin yang menempati kursi nomor 9D.


    Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan ketika proses pushback pesawat GT-693 kondisi dalam kabin berubah setelah ponsel penumpang di kursi 9D mengalami overhead (panas dan mengeluarkan asap).


    Dalam dunia penerbangan istilah Pushback  merupakan situasi dimana pesawat keluar dari area parkir (apron) menuju landasan pacu proses ini biasanya dibantu oleh sebuah kendaraan mini yang disebut tracktor pushback.


    "Berdasarkan laporan awal, salah satu penumpang yang duduk di nomor 9D mengaku ponselnya (handphone) mengeluarkan asap, kemudian ponsel tersebut dilempar ke lantai kabin," jelas Danang melalui keterangan tertulisnya sebagaimana dilaporkan detiknews Minggu.


    Danang mengatakan sesuai dengan standar prosedur keselamatan penerbangan, awak kabin langsung melaporkan peristiwa yang terjadi di dalam kabin.


    Sang pilot memutuskan untuk tak melanjutkan proses penerbangan dimana pesawat langsung diarahkan kembali ke area parkir seperti semula.


    Namun dalam proses kembali ke area parkir itu, salah seorang penumpang lain yang duduk di dekat pintu darurat pesawat secara tiba-tiba membuka pintu darurat pesawat.


    "Menurut keterangan awal, tiba-tiba salah satu penumpang yang duduk di dekat jendela darurat bagian kiri (emergency exit window) membuka jendela darurat," ungkap Danang.


    Atas peristiwa tersebut seluruh penumpang dalam kabin pesawat diperintahkan untuk turun kembali ke ruang tunggu bandara.


    Dilakukan Investigasi

    Atas kejadian itu Danang mengatakan saat ini otoritas keselamatan penerbangan sipil sedang melakukan investigasi untuk mencari penyebab utama insiden tersebut.


    Danang memastikan salah satu ponsel milik penumpang pesawat itu juga sedang diselidiki petugas, hal itu dilakukan sesuai prosedur keselamatan penerbangan sipil di Indonesia.


    Danang juga enggan berspekulasi soal penyebab terjadinya ponsel penumpang yang overhead dalam kabin pesawat Lion, hingga proses penyelidikan selesai dilakukan.


    "Pengecekan pesawat dan investigasi tidak dapat dijalankan secara cepat dan instan," ujar Danang.


    Danang menjelaskan akibat peristiwa itu terjadi keterlambatan penerbangan Kupang-Surabaya dan Surabaya- Jakarta pada penerbangan Minggu (26/2).


    Kendati demikian, pihak maskapai, kata Danang tetap menerbangkan penumpang yang terdampak insiden itu dengan maskapai yang berbeda pada hari yang sama.


    Danang mengimbau para penumpang untuk selalu mengikuti arahan kabin crew dalam pesawat serta tidak membawa barang-barang berbahaya ke dalam kabin yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan.


    Peristiwa gagal terbang yang dialamai maskapai lion air bukan kali pertama terjadi, sebelumnya pada Kamis 26 Januari lalu maskapai berlogo singa itu juga gagal terbang setelah salah satu bagian sayap pesawat itu menabrak garbarata di bandara Mopah Merauke.


    Akibatnya sebanyak 122 orang penumpang dalam pesawat itu kembali ke ruang tunggu Bandara dan penerbangan dilanjutkan keesokan harinya.


    Lion Air, Sang Raja Langit dari Indonesia

    Maskapai Lion Air


    Lion Air Group merupakan maskapai berbiaya rendah (Low Cost Carier) dari Indonesia yang memulai bisnisnya dengan satu unit pesawat.


    Dalam beberapa tahun saja perusahaan berlogo singa merah ini tumbuh pesat seiring dengan topografi Indonesia yang merupakan negara kepulauan.


    Hingga tahun 2022 saja maskapai milik Rusdi Kirana itu menduduki peringkat pertama se Asia Tenggara dengan jumlah armada pesawat terbanyak.


    Melansir dari statica, hingga akhir tahun 2022 kemarin maskapai asal Indonesia itu menduduki peringkat pertama dengan total armada pesawat sebanyak 310 unit.


    Jumlah ini mengungguli maskapai lain dari Asia Tenggara seperti Air Asia yang berada di peringkat kedua dengan total 237 armada pesawat, disusul Singapore Airlines sebanyak 210 armada disusul group Garuda Indonesia di peringkat keempat dengan total armada sebanyak 194 pesawat.

    Data maskapai terbesar seasia tenggara/Lion Air duduki peringkat teratas/Grafis Congkasae.com

    Sementara di urutan kelima diraih oleh Malaysian Airline dengan total armada sebanyak 113 unit armada sementara peringkat keenam diduduki oleh Vietnam Airline dengan total armada yang dimiliki sebanyak 108 armada.


    Menurut Official Airline Guideline (OAG), pada Mei 2022 maskapai Lion Air tercatat sebagai maskapai dengan total jam terbang terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan total 18.133 kali terbang.

    Jumlah ini menempati urutan ke 27 dalam total jam terbang maskapai di seluruh dunia.

    Penulis: Tony
    Komentar

    Tampilkan

    ads