Foto almarhum ketika masih hidup/ Sumber Facebook pribadi Ansi Syukur |
"Tas Romo berserakan, lalu saya lihat ke sisi kiri Romo dalam keadaan tergantung," ungkap Isnoari.
[Congkasae.com/Kereba] Jagat maya di Manggarai Raya pada Kamis pagi dikagetkan dengan kabar mengejutkan dari salah satu sekolah menengah atas yayasan Ernesto dimana salah seorang imam keuskupan Ruteng ditemukan meninggal dunia di dalam kamar pribadinya.
Romo Ansy Syukur Pr yang selama ini menjabat sebagai kepala sekolah SMAK St Klaus Kuwu ditemukan meregang nyawa dalam kamar tidur pribadinya Kamis (16/2) pagi.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) kecamatan Ruteng Bripka Yohanes Sardin mengatakan sang imam ditemukan oleh dua orang siswa sekolah itu yang awalnya hendak membangunkan dia pada pukul 06:15 Wita.
Namun kedua siswa itu tak menemukan sang imam di atas tempat tidurnya akan tetapi berada di dekat jendela dekat pintu dalam kondisi tergantung dengan seutas tali.
"Korban ditemukan dalam keadaan tergantung di jendela kamar dekat pintu," kata Bripka Yohanes, Kamis pagi.
Bripka Yohanes melanjutkan jika saat ini pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), namun belum ada keterangan dari hasil olah TKP dimaksud.
Sementara itu dua orang siswa yang menemukan sang imam dalam kondisi tewas mengenaskan menceritakan kronologis peristiwa tragis itu.
Isonari Grafiano dan Gerakliko De Panggu merupakan dua orang siswa yang menemukan sang kepala sekolah dalam kondisi tak bernyawa.
Isonari mengatakan awalnya ia hendak membangunkan Romo Ansi yang tak kunjung bangun, ia sempat mengetuk pintu sebanyak dua kali namun tak ada jawaban dari sang imam.
"Saya panggil Romo dia tidak menjawab, saya kira dia sudah ke atas (sekolah) sesudah itu saya balik ke atas, tidak menemukan Romo, lalu saya balik lagi mau datang sisir, saya bilang sama teman saya Geral, Romo tidak jawab ketika saya panggil. Saya liat di meja makan ada tempat nasi belum diambil dia punya nasi," cerita Isnoari, Kamis, (16/02/2023) sebagaimana disadur laman Nttmediaexpress.
Karena tak kunjung mendapatkan jawaban Isonari lantas membuka pintu kamar yang tak dikunci, dan menemukan ruang kamar Romo Ansi dalam kondisi berantakan.
"Tas Romo berserakan, lalu saya lihat ke sisi kiri Romo dalam keadaan tergantung," ungkap Isnoari.
Usai melihat kondisi kepala sekolah itu dalam keadaan gantung diri, kedua siswa itu lantas memanggil guru yang sedang melintas di sekitar ruangan itu.
Isonari mengatakan tak menemukan tanda-tanda akan bunuh diri meski sempat makan malam satu meja dengannya pada Rabu malam.
"Kami tidak menemukan tanda-tanda( akan gantung diri),"ujarnya.
Imam Keuskupan Ruteng Pertama yang Akhiri Hidup dengan Tragis
Gereja Katedral Keuskupan Ruteng |
Kabar kematian Romo Ansi mematahkan anggapan masyarakat terkait kasus bunuh diri di Manggarai Raya yang didominasi pelajar dan mahasiswa.
Berdasarkan catatan media ini dalam kurun waktu 10 tahun terakhir kasus bunuh diri di kabupaten Manggarai Raya terbilang cukup tinggi.
Kasus-kasus tersebut mayoritas melibatkan pelajar dan mahasiswa dengan motif utama percintaan atau hubungan gelap tanpa pertanggung jawaban pasangan.
Selain itu kasus bunuh diri yang dilakukan pasangan suami isteri akibat kekerasan dalam rumah tangga atau perselingkuhan juga menduduki peringkat kedua.
Namun hari ini kasus kematian tak wajar yang melibatkan imam keuskupan Ruteng Romo Ansi Syukur Pr menambah panjang catatan kelam peristiwa bunuh diri di kabupaten Manggarai Raya dengan latar belakang imam.
Kasus bunuh diri yang dilakukan Kepala Sekolah SMAK St Klaus Kuwu itu menjadi yang pertama dalam sejarah gereja Katolik Manggarai ditengah upaya keuskupan itu dalam mengeliminasi kasus bunuh diri yang jelas-jelas bertolak belakang dengan ajaran Gereja.
Motif Belum Diketahui
Keuskupan Ruteng mengeluarkan rilis resmi terkait kematian almarhum |
Latar belakang kematian Romo Ansi Syukur hingga saat ini belum diketahui, aparat kepolisian sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara namun hasilnya belum diketahui.
Vikaris jendral (Vikjen) Keuskupan Ruteng melalui Romo Alfons Segar mengucapkan duka yang mendalam atas kejadian itu.
Melalui press rilisnya pihak keuskupan Ruteng mengatakan proses visum terhadap jenazah Romo Ansi Syukur sudah dilakukan di RSUD Ruteng pada Kamis.
Untuk itu pihak keuskupan Ruteng turut berduka dan merasa prihatin atas kejadian yang dialami imam projo itu.
"Kita menyerahkan jiwa RD Gregorius Transianus Syukur kedalam kerahiman ilahi,"tulis Vikjen Keuskupan Ruteng Romo Alfons Segar dalam rilis resminya.
Selanjutnya pihak keuskupan akan menyelenggarakan misa requem yang akan digelar di Kapela Unio St Klaus Kuwu pada Kamis 16 Februari pukul 18:00 Wita.
Sementara itu upacara pemakaman almarhum akan dilakukan Jumat 17 Februari yang diawali misa pada pukul 09:00 Wita bertempat di kapela Unia St Klaus Kuwu yang dilanjutkan dengan upacara pemakaman jenazah di Tempat Pemakaman Unio Kuwu.
Tak Ada Bekas Luka Pada Jasad
kondisi jasad almarhum ketika ditemukan foto ini beredar luas di facebook |
Kepala Kepolisian Resort Manggarai AKBP Yoce Marten mengatakan pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara untuk mengetahui penyebab kematian almarhum Romo Ansi Syukur.
Kapolres Yoce memastikan berdasarkan hasil visum yang diterimanya dari pihak rumah sakit Ruteng tidak ditemukan adanya tanda-tanda yang mengarah pada tindakan lain selain gantung diri sebagai penyebab kematian almarhum.
"Dari hasil pemeriksaan awal dan visum luar oleh dokter, penyebab kematian karena gantung diri," ujar AKBP Yoce Marten.
Sementara itu sebuah foto yang memperlihatkan imam katolik itu dalam kondisi berdiri dengan tali rafia terikat pada bagian leher beredar luas di facebook.
Penulis: Tony
BACA JUGA
Kepsek SMAK St Klaus Kuwu Romo Ansi Syukur Meninggal Gantung Diri
Kasus Bunuh Diri di SMAK St Klaus Werang Diterima Keluarga sebagai Musibah