Salah satu Hotel di Labuan Bajo |
[Congkasae.com/Kereba] Jelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean yang berlangsung pada 10 hingga 11 Mei di Labuan Bajo, pemerintah kabupaten Manggarai Barat memberi sinyal akan digunakannya gedung-gedung sekolah sebagai hunian sementara para peserta pendukung KTT Asean.
Hal tersebut disampaikan langsung bupati Manggarai Barat Edistasius Endi di Labuan Bajo sebagaimana dikutip laman Florespos.net.
Menurut Endi, pemerintah mengakui keterbatasan hunian seperti hotel bagi para tamu KTT Asean yang datang ke Labuan Bajo pada awal bulan Mei itu.
Karena itu Bupati Endi memberi sinyal akan digunkanannya gedung-gedung pemerintah seperti kantor dan sekolah-sekolah bagi peserta pendukung kegiatan KTT Asean.
Bupati Endi mengatakan bahwa para peserta pendukung yang dimaksud itu merupakan tim keamanan dan peserta pendukung lainnya.
PHRI Mabar, Hotel Penuh
Sebelumnya pernyataan serupa juga diutarakan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Manggarai Barat, Silvester Wanggel.
Menurut Sil, tingkat ketersisian kamar hotel (okupansi) hotel-hotel yang berada di Labuan Bajo, Manggarai Barat hampir terisi penuh jelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean awal bulan depan.
"Kamar hotel sudah Fully Booked,"kata Silvsester Wanggel di Labuan Bajo Selasa.
Silvester Wanggel mengatakan pihak pemerintah bahkan membuat skema yang menjadikan rumah warga di Labuan Bajo sebagai penginapan sementara bagi para tamu yang datang.
Hal tersebut, dilakukan dalam upaya mengantisipasi terjadinya kekurangan kamar akibat melonjaknya permintaan kamar hotel dari para tamu yang hadir.
Silvester mengatakan even sekelas KTT Asean merupakan even besar, karenanya ia tak sudi jika perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi itu menimbulkan kesan yang tidak baik terutama terkait kenyamanan dari tamu yang datang.
Menurut Sil, secara umum terdapat 117 hotel di kabupaten Manggarai Barat dimana mayoritas hotel-hotel tersebut berada di Labuan Bajo.
Selain itu Sil mengatakan total kamar yang tersedia saat ini berjumlah 3000 kamar kendati demikian jumlah tersebut tak cukup menampung para tamu yang datang.
Sekolah Daring
Selama pelaksanaan KTT Asean, sekolah-sekolah yang berada di Labuan Bajo akan menjalankan sistem pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) dari rumah.
Pemberlakuan aturan belajar dari rumah bagi sekolah-sekolah di Labuan Bajo itu dikeluarkan pemerintah dengan alasan untuk tidak mengganggu jalannya KTT Asean.
Selain itu keputusan itu juga diambil karena terbatasnya hotel dan hunian yang berada di Labuan Bajo.
Pemerintah berencana akan menggunakan sekolah dan kantor-kantor pemerintah di Labuan Bajo sebagai hunian bagi peserta pendukung KTT Asean itu.
BACA JUGA
KTT Asean di Labuan Bajo, dari Okupansi Hotel Hingga Upah Pekerja yang Masing Nunggak
Batal Jadi Tempat KTT Asean, Warga Golo Mori Labuan Bajo Kecewa