Reka ulang wajah dari Homo Floresiensis yang ditemukan di gua Liang Bua |
Ilmuwan dari University Of Alberta, Gergory Forth mengatakan kemungkinan besar homo floresiensis yang ditemukan pertama kali dalam proyek eksavasi di gua Liang Bua itu masih hidup hingga saat ini.
Pernyataan itu disampaikan dalam tulisan terbaru Forth yang terbit di The Scientist dan dipublikasikan baru-baru ini.
Dalam karyanya ilmuwan Antropologi dari University of Alberta itu mengatakan klaimnya itu berdasarkan pengakuan penduduk lokal yang mendiami pulau Flores.
Ia mengatakan penduduk lokal yang berasal dari suku Lio di Pulau Flores masih melihat manusia yang berubah menjadi hewan saat bergerak dan beradaptasi dengan lingkungan baru.
"Ini termasuk laporan penampakan oleh lebih dari 30 saksi mata, yang semuanya saya ajak bicara secara langsung. Dan saya menyimpulkan bahwa cara terbaik untuk menjelaskan apa yang mereka katakan kepada saya adalah bahwa hominin non-sapiens telah bertahan di Flores hingga saat ini atau baru-baru ini." kata Ford dalam karya terbarunya melansir The Scientist.
Dalam temuannya Ford meyakini makhluk itu telah hidup sejak 50 ribu tahun yang lalu makhluk hidup tersebut diidentifikasi sebagai hewan yang tidak memiliki bahasa atau teknologi rumit seperti manusia moderen saat ini tapi mirip seperti manusia.
Untuk itu Ford mendesak agar temuan warga lokal itu dimasukan untuk penyelidikan hominin.
Diidentifikasi oleh Pater Theodor Verhoven
Sebelumnya homo Floresiensis ditemukan pertama kali dalam kegiatan eksavasi yang digelar di gua Liang Bua, sebuah situs bersejarah yang terletak di desa Liang Bua 30 km ke arah utara kota Ruteng.
Pater Theodor Verhoven misionaris dan arkeolog Belanda yang menemukan situs Liang Bua |
Kegiatan eksavasi di gua Liang Bua sendiri merupakan lanjutan dari proyek arkeologi yang dilakukan oleh arkeolog sekaligus misionaris Belanda Theodor L. Verhoven pada tahun 1930.
verhoven mengatakan bahwa di gua Liang Bua terdapat tanda-tanda yang mengarah pada kegiatan manusia di masa lampau termasuk adanya kemungkinan gua tersebut sebagai hunian manusia purba di masa lalu.
Petunjuk ini kemudian dilanjutkan oleh arkeolog Puslit Arkenas yang selanjutnya memimpin proyek eksavasi untuk menemukan fosil manusia purba di gua Liang Bua itu.
Hasil penelitiannya mengatakan bahwa kemungkinan besar gua Liang Bua itu sendiri sudah berusia 190.000 tahun.
Selain itu ia mengatakan bahwa kemungkinan besar gua Liang Bua sudah lama dijadikan hunian oleh manusia purba sejak zaman batu, zaman batu madya, zaman batu muda, hingga zaman logam awal.
Manusia Kerdil dari Flores
Temuan yang menggemparkan dunia dilakukan setelah para ilmuwan yang berasal dari Indonesia dan Australia melakukan eksavasi lanjutan untuk menemukan fosil manusia purba di Liang Bua.
Kondisi gua Liang Bua di masa lalu dalam penggalian pertama tahun 1965 oleh Verhoven |
Sejak tahun 2003 para ilmuwan terus mengadakan penggalian di areah dalam gua Liang Bua dan benar saja mereka mulai menemukan fosil manusia purba.
Setahun kemudian, mereka mempublikasikan penelitiannya dalam jurnal yang berjudul "Short for her age: Third Asian Homo Species Reveals Diversity of Pleistocene Humanity" di jurnal Nature.
Menurut hasil penanggalan, manusia purba hidup di sana sekitar 38.000-18.000 tahun lalu.
Mengingat lokasi temuan, wajar mereka hidup di sana karena sebagian daerah merupakan perbuitan gamping yang dikenal cukup subur dan dikenal sebagai lumbung padi.
Dari hasil observasi pada rangka menunjukkan para manusia purba memiliki ukuran yang sangat kecil secara anatomi. Jatmiko dan Thomas Sutikno menjelaskan tingginya hnya berkisar 106 cm.
Dengan ukuran tersebut, manusia purba sering disebut sebagai Hobit. Sebutan itu merujuk pada karakter fiksi karya populer The Lord of the Rings dari JRR Tolkien
"Berdasarkan hasil analisis awal yang dilakukan oleh Peter Brown dari Universitas New England, Australia, diperoleh gambaran bahwa tinggi manusia ini hanya sekitar 106 cm dengan volume otak sekitar 380cc,"tulis Jatmiko dan Thomas Sutikno dalam Temuan Homo Floresiensis di Situs Liang Bua (2006).