Para Kepala Negara Asean ketika berada di atas kapal Phinisi |
[Congkasae.com/Kereba] Nama Labuan Bajo langsung melambung dan menghiasi layar televisi dan layar ponsel selama pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean ke -42 dalam beberapa hari ini.
Volume pencarian di mesin pencari google dan Bing milik Yahoo tentang Labuan Bajo melonjak Naik dalam beberapa hari terakhir.
Baik media Nasional, media regional maupun media Internasional ramai-ramai membahas tentang isu KTT Asean yang mengambil tempat di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT.
Perdana Mentri Singapura Lee Hsian Loong di atas kapal Phinisi di Labuan Bajo Indonesia |
Para delegasi dari 11 Negara Anggota Asean berkumpul di Labuan Bajo untuk membahas terkait situasi politik, ekonomi dan isu penting lainnya yang dihadapi oleh negara-negara anggota Asean saat ini.
Namun demikian dua dari 11 Negara anggota Asean itu absen dalam KTT kali ini yakni Thailand dan Myanmar.
Absennya Thailand dari KTT Asean Labuan Bajo terjadi akibat perhelatan politik di dalam negeri mereka yang akan mengadakan pemilu dalam waktu dekat.
Para Kepala Negara Asean seperti Presiden Filipina Marcos Junior (Kanan ujung) bersama Perdana Mentri Malaysia Anwar Ibrahim (kedua dari kanan) bersama presiden Jokowi diatas kapal Phinisi |
Namun Myanmar juga tak hadir dalam KTT kali ini lantaran situasi politik dalam negeri yang tengah memanas.
Kendati demikian belakangan Presiden Indonesia Joko Widodo mengonfirmasi ketidakhadiran Myanmar yang memang tidak diundang pada pembahasan politik KTT Asean sebagai sanksi atas negara pimpinan Junta Militer itu yang tidak mengikuti 5 poin konsensus Asean.
Di hari pertama pembahasan KTT Asean membahas beragam isu yang dihadapi negara-negara anggota Asean belakangan.
Keketuaan Indonesia dalam KTT Asean kali ini memainkan peran sentral bagi kontribusi negara Indonesia untuk negara-negara anggota Asean.
Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada prinsipnya Indonesia menginginkan Asean yang terbuka, mandiri dan siap menghadapi tantangan global yang tak mudah.
Karenanya beberapa poin utama yang dihadapi negara-negara anggota Asean dibahas dalam konferensi Asean di Labuan Bajo itu termasuk isu keamanan dalam negeri Myanmar yang tengah berkecamuk.
Para delegasi dari masing-masing negara tampak menikmati sajian acara yang diadakan oleh Indonesia dari hari pertama hingga hari terakhir.
Apalagi di hari pertama para delegasi diajak untuk menumpangi kapal Phinisi yang disiapkan oleh Indonesia untuk menikmati pemandangan alam luar biasa di perairan Labuan Bajo.
Hasilnyapun luar biasa para kepala negara tampak antusias menikmati sajian pemandangan alam Labuan Bajo yang menawan.
Bahkan perdana Mentri Singapura Lee Hsian Loong menyebut Labuan Bajo sangatlah spektakuler, Perdana Mentri Singapura itu mengaku baru pertama kali ke Labuan Bajo dan selama ini mengetahui Labuan Bajo hanya dari foto yang beredar.
Lee mengatakan berada di Labuan Bajo ternyata lebih indah dari Labuan Bajo yang dilihatnya di foto yang beredar.
Selain Perdana Mentri Singapura, pujian serupa juga disampaikan oleh presiden Filipina Ferdinand Marcos Junior.
Presiden Marcos mengatakan Labuan Bajo sangat indah dan sangat romantis, pujian demi pujian juga dilontarkan presiden Marcos ketika orang nomor satu di Filipina itu memberikan keterangan resminya di hadapan para kabinet di Manila.
Marcos berterima kasih secara khusus untuk Indonesia atas layanan hospitality yang diberikan kepada delegasi Asean selama berada di Labuan Bajo Indonesia.
Perdana Mentri Laos Sonexsay Sipandone besera istri, ketika berpose bersama pemain musik sasando NTT di atas kapal Phinisi |
Presiden Indonesia Joko Widodo sebelumnya menginginkan Labuan Bajo yang dibesarkannya dikenal luas sebagai salah satu destinasi wisata kelas dunia yang ada di Indonesia.
Presiden ingin agar Labuan Bajo dikenal dunia internsional itulah sebabnya kepala negara menunjuk Labuan Bajo sebagai tempat pelaksanaan KTT Asean 2023. Hasilnya pun spektakuler, nama Labuan Bajo melambung tinggi.
Bagi warga NTT sendiri Labuan Bajo berhasil mencatat sejarah penyelenggaraan KTT Asean Pertama. Ini merupakan bonus dari pemerintahan saat ini untuk membesarkan Labuan Bajo yang masuk wilayah administratif provinsi NTT itu.