Vaksinasi anjing rabies |
[Congkasae.com/Kereba] Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur tengah mempersiapkan sejumlah opsi penanganan kasus rabies yang menelan dua korban jiwa di wilayah tersebut.
Penanganan pasca kasus kematian dua bocah akibat digigit anjing rabies di wilayah itu rupanya mendapatkan perhatian serius dari pemerintah melalui dinas peternakan kabupaten Manggarai Timur.
Pemerintah berencana melakukan eliminasi terhadap anjing yang berkeliaran, khususnya di dua desa dengan kasus kematian akibat gigitan anjing rabies yakni desa Benteng Riwu dan desa Poco Ri'i kecamatan Borong.
Hal tersebut diketahui dari hasil rapat penanggulangan kasus rabies yang dipimpin langsung sekretaris daerah Manggarai Timur Boni Hasadungan Siregar di ruang rapat Sekda Sabtu (26/5) kemarin.
Dalam rapat tersebut pemerintah akan mengadakan Vaksin Anti Rabies (VAR) sebanyak 3.500 dosis untuk penanganan kasus rabies di kabupaten tersebut.
Sementara poin lain dari rapat tersebut yakni soal rencana eliminasi terhadap anjing yang berkeliaran bebas di wilayah desa Benteng Riwu, desa Poco Ri'i serta desa-desa sekitar untuk menekan laju penyebaran rabies di wilayah itu.
Selain itu dinas peternakan kabupaten Manggarai Timur akan melakukan vaksinasi massal terhadap anjing yang diikat serta dikeluarkan himbauan dari pemerintah setempat perihal kewaspadaan terhadap anjing rabies bagi masyarakat.
Rabies Telah Menyebar ke Seluruh Wilayah Flores
Sementara itu sekretaris Komite Rabies Flores Lembata, Asep Purnama mengatakan kemungkinan besar virus rabies yang menyerang Hewan Peliharaan (HPR) anjing itu sudah menyebar ke seluruh kabupaten di wilayah Flores.
Asep mengatakan berdasarkan data kasus gigitan anjing yang mengakibatkan korban meninggal dunia berasal dari tiga wilayah kabupaten yang berbeda yakni Manggarai Timur, Ende dan Sikka.
Asep mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap virus rabies di wilayah itu,"Waspada virus rabies telah menyebar se-Flores,"kata Asep di Maumere yang dihubungi Jumat.
Asep mengatakan ketersediaan VAR dan SAR bisa saja habis jika kasus gigitan anjing di Flores meningkat drastis.
Karenanya Asep mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap anjing dan hindari kontak dengan binatang peliharaan itu untuk mengurangi resiko gigitan.
Populasi HPR di Matim Tercatat 41 Ribu
Sementara itu berdasarkan data yang dimiliki dinas peternakan kabupaten Manggarai Timur, sedikitnya terdapat 41.889 Hewan Penular Rabies yang ada di Manggarai Timur saat ini.
Sekretaris Dinas Kesehatan kabupaten Manggarai Timur, Pranata Kristiani Agas mengatakan dalam rentang waktu Janari hingga Mei 2023 ini saja sudah tercatat 66 kasus gigitan anjing di wilayah itu.
Dimana dua kasus diantaranya menimbulkan korban jiwa yakni satu kasus di desa Benteng Riwu dan satu kasus di desa Poco Rii kecamatan Borong.
proses kematian manusia akibat gigitan anjing rabies |
Pranata mengatakan kasus gigitan paling tinggi terjadi pada tahun 2021 dengan jumlah kasus gigitan 958 kasus gigitan.
Sementara di tahun 2022 kasus gigitan anjing di kabupaten itu mengalami penurunan yakni tercatat sebanyak 843 kasus gigitan.
Namun memasuki tahun 2023 sudah terdapat 66 kasus gigitan anjing dimana dua diantaranya merenggut nyawa manusia yakni bocah di desa Benteng Riwu dan di desa Poco Rii.
BACA JUGA
Dua Bocah di Manggarai Timur Meninggal akibat Digigit Anjing Rabies
Waspada Rabies di Kabupaten Sikka Berpotensi Menyebar ke Wilayah lain di Flores