Anjing Rabies |
[Congkasae.com/Kereba] Kasus anjing rabies telah terdeteksi di Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT setelah satu orang bocah dinyatakan meninggal dunia usai menunjukan gejala klinis rabies.
Dalam video rekaman yang diterima media ini, bocah perempuan yang terbaring di atas tempat tidur puskesmas dengan kedua tangan diikat itu mengeluarkan busah dari dalam mulutnya sementara sekali-sekali ia tampak agresif.
Belakangan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur, Pranata Kristiani Agas mengonfirmasi perihal video rekaman itu dan menyatakan turut berbelasungkawa atas jatuhnya korban jiwa usai digigit anjing rabies di Manggarai Timur.
Pranata Agas mengatakan video rekaman yang beredar itu merupakan bocah yang dirujuk dari Puskesmas Lebi dengan riwayat gigitan anjing rabies pada 10 April lalu.
Ia mengatakan selama ini pasien tersebut tidak dilakukan penanganan pasca gigitan anjing rabies dan baru dirujuk ke RSUD Borong dengan gejala mayor klinis penderita rabies.
Ini merupakan korban kedua dalam rentang Januari hingga Mei 2023 yang tercatat meninggal dunia akibat gigitan anjing rabies di kabupaten Manggarai Timur.
Sebelumnya pada bulan April bocah asal kampung Tilir kecamatan Borong juga dilaporkan meninggal dunia setelah digigit anjing rabies.
Sejauh ini pihak pemerintah belum mau melakukan vaksinasi massal pada Hewan Penular Rabies (HPR) seperti anjing milik warga.
Sementara kasus rabies tengah melanda kabupaten Sikka yang mengakibatkan seorang bocah juga dilaporkan meninggal dunia pada bulan lalu.
Kendati demikian pemkab Sikka langsung mengambil tindakan klinis pencegahan dengan melakukan vaksinasi massal pada HPR khususnya anjing.
Dengan jumlah korban dua orang, kabupaten Manggarai Timur jadi penyumbang kasus rabies terbanyak di Flores bahkan mengalahkan kabupaten Sikka yang hanya 1 korban yang tercatat meninggal akibat rabies.
BACA JUGA
Waspada, Rabies di Kabupaten Sikka Berpotensi Menyebar ke Kabupaten Lain di Flores
Gigitan Rabies Tercatat 518 Kasus, Sikka Hadapi KLB Rabies Serius