[Congkasae.com/Kereba] Pertemuan Negara-Negara Anggota Asean dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean ke-42 baru selesai dilaksanakan di Labuan Bajo Indonesia.
Pertemuan 11 Kepala Negara Anggota Asean itu menghasilkan beberapa poin konsensus yang disampaikan langsung Presiden Joko Widodo Kamis siang.
Menurut Presiden Jokowi, dalam keketuaan Indonesia di KTT Asean kali ini Indonesia ingin Asean Kuat mampu menghadapi tantangan, tanggap terhadap dinamika dan tetap memegang peran sentral di kawasan.
Jokowi mengatakan bahwa kesatuan dan kekeluargaan antara sesama negara-negara Asean sangatlah erat. Karenanya Jokowi ingin menjadikan Asean sebagai epicentrum of growth.
Jokowi mengatakan beberapa poin penting dalam KTT Asean kali ini yakni hal yang menyentuh kepentingan rakyat menjadi perhatian penting para leaders.
"Termasuk perlindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia,"kata Jokowi dalam jumpa pers di Labuan Bajo Kamis.
Hal berikutnya menurut Jokowi adalah terkait konflik di negara anggota asean yakni negara Myanmar.
Jokowi mengatakan pencedraan terhadap nilai-nilai kemanusiaan tidak boleh ditolerir, lima poin konsensus memandatkan Asean, inklusifitas harus dipegang kuat oleh negara-negara anggota Asean karena kredibilitas Asean sedang dipertaruhkan.
"Dan Indonesia siap berbicara dengan siapapun termasuk dengan junta dan semua stakeholders di Myanmar, untuk kepentingan kemanusiaan,"tambah Presiden Jokowi.
Jokowi mengingatkan bahwa melakukan pendekatan bukan berarti mendukung pihak-pihak manapun yang tengah berseteru.
Jokowi mengingatkan bahwa kekerasan harus dihentikan di Myanmar dan perlindungan kepada masyarakat harus diutamakan.
Sementara poin ketiga dari KTT Asean Labuan Bajo kali ini terkait penguatan kerja sama ekonomi dimana negara-negara anggota Asean siap mendukung ekosistem mobil listrik di kawasan.
"Asean sepakat untuk membangun ekosistem mobil listrik,"ujar Jokowi.
Selain itu Asean sepakat untuk membangun implementasi penggunaan mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antar negara. Jokowi mengatakan penggunaan mata uang lokal untuk pembayaran sepakat untuk diperkuat oleh sesama negara anggota Asean.
"Ini sejalan dengan tujuan sentralitas Asean supaya Asean semakin kuat dan semakin mandiri,"ujar Presiden Jokowi.