[Congkasae.com/Kereba] Kemarau panjang yang terjadi di wilayah Flores rupanya berdampak pada ketersediaan air minum bersih bagi kebutuhan warga.
Debit air semakin menipis bahkan beberapa wilayah sumber mata air sudah mulai mengering lantaran efek kemarau panjang tahun 2023.
Akibatnya ratusan warga desa Iligai, Kecamatan Lela, kabupaten Sikka Flores harus mengonsumsi air dari batang pisang lantaran keterbatasan ketersediaan air minum bersih di wilayah mereka.
Kepala desa Iligai, Valentino Mayong mengatakan warganya terpaksa mengonsumsi air dari batang pisang sebagai opsi terakhir dari kerisis air minum bersih yang melanda wilayah mereka.
"Warga setempat sudah tidak sanggup lagi mengambil air dari sumber mata air yang jauh, karena debitnya pun terus berkurang dan sebagiannya lagi sudah mengering akibat El Nino," ujarnya kepada Antara dikutip Rabu (4/10).
Ia mengatakan pihak pemerintah sudah berupaya membantu warga yang mengalami kerisis air minum bersih dengan menyalurkan air minum menggunakan mobil tangki.
Kendati demikian Kades Mayong mengatakan mahalnya harga jual air minum bersih yang disediakan membuat warga memeras batang pisang untuk memperoleh air minum.
Kades Mayong mengatakan harga jual air minum dalam tangki kendaraan berkisar antara lima ratus hingga satu juta rupiah.
Kendati demikian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka Silvanus Tibo mengatakan masyarakat tak perluh panik dengan kerisis air minum bersih yang dialami warganya.
Hal tersebut, kata Tibo, terjadi lantaran seluruh wilayah di provinsi NTT tengah menghadapi musim kemarau.
Ia mengatakan pemerintah telah berusaha memberi solusi dari krisis air minum bersih dengan cara menyalurkan air minum bersih dengan menggunakan mobil tangki.
