[Congkasae.com/Kereba] Polemik terkait proyek eksplorasi energi panas bumi (geotermal) di Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang Kabupaten Manggarai Barat berujung dengan mundurnya Bank Dunia sebagai pihak pendanaan utama proye itu.
Informasi terkait mundurnya bank dunia itu disampaikan oleh Bupati Manggarai Barat melalui asisten I bidang Pemerintahan Hilarius Madin.
Menurut Hila, Bank Dunia menetapkan kriteria yang sangat ketat dalam setiap proyek yang mereka danai termasuk di proyek geotermal Wae Sano.
Meski hanya satu orang yang menolak proyek tersebut hal tersebut berakibat pada pengambilan keputusan bank dunia.
Hal tersebut, kata Hila, terjadi akibat adanya penolakan dari beberapa orang masyarakat dan terdapat beberapa hal yang belum dipenuhi.
"Bank Dunia sudah tidak lagi membiayai proyek ini,"kata Hilarius Madin ketika mengadakan pertemuan dengan warga Wae Sano di kantor camat Sano Nggoang pada Kamis (9/11) kemarin.
Meski sudah mundur dari proyek Wae Sano, namun pemerintah RI tetap melanjutkan proyek eksplorasi energi panas bumi Wae Sano dengan menggunakan skema pembiayaan dari APBN.
Hila mengatakan pemerintah RI telah menetapkan proyek eksplorasi energi panas bumi sebagai salah satu proyek strategis nasional yang merupakan energi hijau di masa depan.
"Pemerintah sudah memutuskan untuk menggunakan APBN untuk melanjutkan proyek, karena itu dalam pelaksanaan proyek ini tentu akan menggunakan undang-undang atau peraturan negara Indonesia,"ujarnya.
Hila mengatakan pemerintah akan menerima aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat terkait polemik eksplorasi energi panas bumi di Wae Sano.
Ia mengatakan penolakan warga harus disertai dengan alasan-alasan yang logis dan rasional,"harus dapat menyampaikan alasannya secara rasional,"kata Hila.
Hila menambahkan pemerintah akan membentuk tim khsus untuk kajian soal proyek geotermal Wae Sano termasuk untuk menghimpun aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat.