- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kuda dan Kerbau Tak Lagi Jadi Instrumen Penting dalam Budaya Belis Manggarai

    By Antonius Rahu | Editor Tony R
    16 November, 2023, 18:09 WIB Last Updated 2023-11-16T11:09:58Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1

     

    Kuda dan Kerbau Tak Lagi Jadi Instrumen Penting dalam Budaya Belis Manggarai

    [Congkasae.com/Sosial Budaya] Budaya Belis dalam adat perkawinan Manggarai merupakan sebuah budaya yang muncul dan akan terus ada dalam tatanan hidup bermasyarakat.


    Budaya ini menjadi sorotan banyak pihak lantaran dinilai erat kaitannya dengan praktik jual beli anak perempuan meski banyak kalangan yang merasa bahwa jika esensi budaya belis itu dikedepankan dari pada besaran angka belis maka kita akan menemukan sebuah benang merah bahwa belis merupakan bagian dari upaya penghargaan yang diberikan kedua keluarga besar yang terjalin dalam ikatan woe nelu, anak wina dan anak rona.


    Dalam tradisi belis, seorang lelaki akan membawa materi berupa uang tunai termasuk harta benda berupa hewan ternak jika hendak mempersunting anak gadis untuk dijadikan isteri.


    Kebiasaan ini muncul lantaran budaya Manggarai menganut sistem patrilineal yakni mengikuti garis keturunan ayah.


    Dalam konteks belis itu, pemberian pihak laki-laki juga akan dibalas (Wali) oleh pihak keluarga perempuan (anak wina) dalam bentuk wida.


    Namun ketika memberikan belis itu terkadang disertai dengan hewan ternak yang diperuntukan bagi orang tua dari mempelai perempuan.


    Lazimnya ternak-ternak tersebut nantinya diperuntukan bagi kelancaran pekerjaan dari keluarga mempelai perempuan sebut saja pemilihan kuda yang dahulu dijadikan sebagai hewan pengangkut hasil bumi juga sebagai moda transportasi manusia.


    Selain kuda, hewan lain yang kerap dipakai untuk dijadikan belis perempuan Manggarai adalah kerbau, yang dahulu digunakan sebagai hewan pembajak sawah (Kalek).


    Namun dewasa ini pemilihan hewan itu sebagai salah satu instrumen penting dalam budaya Belis perempuan Manggarai sudah dikesampingkan.


    Hal tersebut terjadi lantaran populasi hewan tersebut yang tak lagi sebanyak dulu, selain itu harga hewan tersebut sudah sangat mahal.


    Selain itu dari sisi peruntukan hewan-hewan itu juga kini sudah tergantikan oleh mesin misalnya untuk kerbau yang dulunya dipakai sebagai pembajak sawah kini sudah tergantikan oleh alat traktor.


    Sementara untuk kuda yang dulunya digunakan sebagai hewan pengangkut dan alat transportasi sudah tergantikan oleh kendaraan seperti sepeda motor dan mobil.


    Meski demikian dalam konteks budaya belis nama-nama hewan itu masih disematkan ketika hendak menyerahkan mahar kepada pihak keluarga perempuan.


    Lazimnya sang juru bicara dari keluarga laki-laki (tongka) akan menyebutkan angka uang yang diserahkan disertai dengan hewan kuda dan kerbau namun dalam bentuk uang.


    Besaran uangnya pun kini tak lagi setara dengan harga hewan tersebut jika dibeli secara fisik, hal tersebut berfariasi sesuai dengan kesepakatan antar kedua keluarga besar.


    Kendati demikian absennya dua hewan tersebut dari rangkaian budaya belis bukan berarti terjadi lantaran tak dianggap penting, namun lebih kepada populasi hewan dan kemajuan dunia teknologi.

    Komentar

    Tampilkan

    ads