- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Libatkan Penduduk Lokal, Siapa Dalang Dibalik Penyelundupan Anak Komodo?

    Tim Redaksi | Editor: Antonius Rahu
    06 November, 2023, 10:37 WIB Last Updated 2023-11-06T03:49:53Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1

    Libatkan Penduduk Lokal, Siapa Dalang Dibalik Penyelundupan Anak Komodo


     [Congkasae.com/Kereba] Kepolisian Resort Manggarai Barat akhirnya menetapkan 4 orang tersangka dalam kasus penyelundupan anak Komodo di Labuan Bajo.


    Penetapan keempat orang tersangka itu merupakan pengembangan dari aksi penangkapan terhadap 6 orang yang diduga terlibat dalam aksi jual beli varanus komodo yang dilindungi itu.


    "Pelaku utama berinisial H dari Bali, lalu I yang mengkomunikasikan ke pelaku utama, serta M dan A yang merupakan orang Manggarai Barat yang tugasnya menangkap dan menjerat Komodo," kata Wakapolres Manggarai Barat Kompol Budi Guna Putra, Rabu, (1/11/2023) lalu.


    Ia mengatakan dalam memuluskan aksinya pelaku utama H memanfaatkan warga setempat yang bertugas untuk menjerat dan menangkap anak Komodo untuk dijual kepada H itu sendiri.


    Oleh H satwa liar yang dilinduingi itu lalu diselundupkan keluar wilayah NTT melalui jalur laut sebelum dirinya melakukan transaksi dengan calon pembeli akhir.


    Upaya penangkapan dan penetapan tersangka kepada keempat orang itu rupanya mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak termasuk dari Balai Besar Konservasi Dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) provinsi NTT.


    "Upaya penegakan hukum atas kasus tindak pidana kehutanan ini semoga dapat dilakukan hingga tuntas sehingga menimbulkan efek jera bagi pihak-pihak yang akan melakukan tindakan yang sama," ujar kepala BKSDA NTT Arif Mahmud dalam rilis kepada wartawan.


    Sementara itu Kepala Divisi Pengelolaan Sumber Daya Alam Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) NTT Yuvensius Stefanus Nonga mengatakan aparat kepolisian harus peka dalam menekan modus penyelendupan anak Komodo agar tidak terulang di masa depan.


    "Fokus pariwisata Labuan Bajo sebagai Kawasan Stretegis Pariwisata Nasional [KSPN] juga harus fokus pada pengawasan Komodo di habitatnya juga,” ujarnya, Kamis (2/11/2023).


    Yuven juga mempertanyakan motif dibalik aksi penduduk lokal yang berani menangkap dan menjual satwa purbakala itu juga harus benar-benar diselidiki oleh aparat kepolisian.


    “Harus ada efek jera bagi pelaku agar kasus ini tidak terulang lagi,” paparnya.

    Komentar

    Tampilkan